BAB 4 | Titipan Bunda

274 36 0
                                    

Bel pulang telah berbunyi banyak dari murid yang segera menghambur keluar, begitupun Aza yang sudah siap dengan ranselnya untuk bergegas pulang dengan cepat, tapi laki-laki itu datang menaruh sebuah kotak dimeja Aza secara tiba-tiba.

"Titipan bunda buat loe, cookie coklat." Setelah selesai dengan kalimatnya Rayen berjalan terlebih dulu keluar.

Mata gadis itu hampir saja keluar dari singgahsananya. "Eh, maksudnya gimana?" Tanya Aza sedikit menghambat laki-laki itu keluar.

"Buat loe." Jawabnya dingin.

Aza hanya bisa menatap laki-laki itu dengan mulut yang hampir menganga. Rayen menghilang dari balik pintu sebelum Aza berterima kasih.

"Apaan tuh?" Dengan rasa ingin tahu yang cukup Aulia berjalan menghampiri.

Namun Aza masih dalam tatapannya, menatap bingkai pintu yang tak ada siapa-siapanya.

"Apaan yang dikasih Rayen?" Aulia kembali bertanya menatap heran pada temannya.

Aza menoleh kepada Aulia dengan wajah sedikit gelagapan, dirinya sedang merasakan sesuatu yang menjalar begitu aneh. "Eh, itu g-gue nggak tahu. Eh, itu cookie dari bundanya Rayen." Berusaha mengatur nafasnya.

Aulia menatap takzim pada Aza. "Loe ada hubungan sama Rayen?"

"Eh, enggak!" Bantahnya. "Ayo pulang." Tangan kirinya menarik tangan Aulia, sedangkan tangan kanannya menenteng paper bag yang berisikan cookie.

***

Suara gerungan motor datang menuju arah markas gang Bioma. Dengan penampilan yang sangar, sengaja masuk kedalam membanting apapun yang ada di dalamnya hingga berantakan. Sepertinya sekelompok orang itu bukanlah anggota gang Bioma melainkan penyusup.

"Tunggu tanggal mainnya Ray!" Tersenyum picik lalu pergi memberi aba-aba pada kawanannya.

Seseorang melaju dengan motornya menuju tempat yang sangat sering ia gunakan untuk menyusun strategi adu mekanik. Rayen memarkirkan motornya tepat didepan markas. Wajahnya berubah seketika seperti tomat matang yang akan meledak.

"Persetan." Laki-laki itu mengumpat kala menyaksikan tempatnya hancur begitu saja.

Bugh! Pukulan keras mendarat di punggung Rayen hingga laki-laki itu meringis.

"Gue bakal bayar semua yang Rio rasakan kemarin!"

Bugh! Kali ini bogeman mentah mendarat di sudut bibir Rayen hingga darah segar keluar begitu saja.

"Daniel?" Rayen berusaha untuk berdiri menatap siapa yang datang.

Ternyata dia adalah Daniel salah satu diantara sekelompok orang-orang tadi.

Daniel meraih kerah baju Rayen dengan keras hingga meninju tepat pada ulu hati. "Sekalipun kemarin loe menang dalam pertandingan melawan Rio, tapi loe akan merasakan jatuhnya kekalahan sekarang." Mendorong tubuh Rayen.

Rayen memeras bajunya pada bagian ulu hati, rasanya sakit, sangat sakit. Rayen terjatuh kebelakang tanpa bisa lagi meladeni Daniel yang sudah tertawa picik dengan beberapa anggotanya yang menyaksikan.

"Jangan sok jagoan." Masih tertawa menatap Rayen yang sudah setengah sadar.

"WOY DUGONG KELAS KAKAP!" Teriak Desta yang tiba-tiba saja datang dengan suara lantangnya, melepas helm lalu berlari menghampiri Daniel dan di ikuti oleh Vero dan yang lainnya.

Bugh. Kini Daniel yang mendapat bogeman mentah dari Desta. Hingga terjadi aksi saling pukul memukul. Hingga pada akhirnya Daniel tersimpuh menahan ringisan pada bibirnya serta perutnya.

Kamu Milik 'Ku [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang