Cheating

90 14 0
                                    

Ghaitsa POV.

sebenarnya apa sih yang diinginkan dosen itu? aku sudah melakukan apa yang diperintahkannya tetapi sekarang malah menyuruhku untuk pulang. Aku rela naik taksi dan datang dalam keadaan sakit begini tetapi kenapa ia tak menghargai perjuanganku. Huh dasar, jangan dipikir karena aku mengejar-ngejarnya selama ini aku akan terima saja ya. Kalau tidak demi nilaiku aku tak akan mungkin bertahan seperti ini.

aku menurutinya dan pergi dari ruangan itu. siapa pula yang ingin berlama-lama disana. lagipula badankku masih terasa sakit. Aku ingin cepat kembali ke rumah dan tidur dengan nyaman di kasur empuk milikku.

tapi baru saja aku akan melangkahkan kaki keluar kampus, suara seorang perempuan menghentikan langkahku. Aku menoleh ke belakang dan mendapati Keara sudah berlari kearahku.

"Aww,,sakit Ra." ujarku pada Keara yang memukul lenganku keras. Dia memang belum tau kalau aku baru saja jatuh dari motor kemarin. Aku sengaja tak memberitahunya.

"kenapa sih? Oh my God. What happen with you Sa?" tanyanya ketika melihat perban di kaki dan lengan tanganku. Aku mengajaknya duduk dulu di bangku koridor agar lebih nyaman ngobrolnya.

Aku menceritakan semuanya pada Keara. Dia terlihat kesal padaku karena tak memberitahunya kemarin. Aku hanya tidak ingin membuat orang lain khawatir padaku. aku juga merasa baik-baik saja, jadi tak ada yang perlu dicemaskan.

"Aku gak mau tau ya Sa, lain kali kalau ada apa-apa tuh cerita sama aku. Kamu nganggep aku sahabat kamu kan?" ujarnya kesal padaku. aku menangguk pelan. Aku merasa bersalah karena tak memberitahunya.

"sekarang mau kemana?" tanyanya padaku.

"pulang. Badanku masih pegal-pegal." Ucapku jujur. Dia pun menghela napas pelan.

"aku antar saja. pasti kamu naik taksi kan kesini?" aku mengangguk sebagai jawaban. Lalu tanpa lama akupun mengiyakan tawarannya. Aku pergi diantar olehnya.

"Rumah kamu sepi banget Sa, Perempuan itu dimana?" tanya Keara padaku. aku mengendikkan bahu padanya.

"Shopping kali. Kemarin Ayah pulang dan pastinya dia nodong duit buat foya-foya." Ujarku dengan nada sengit. Keara sudah tau semuanya jadi ia paham apa yang kurasakan sekarang. ia pun juga tak pernah menyebutnya sebagai mamaku.

"Sa, nanti kalau kamu sudah nikah bakal tinggal disini apa ikut suami kamu?" tanya Keara dengan raut wajah penasaran. Tumben sekali ia membicarakan masa depan. Apalagi mengenai pernikahan. Jarang sekali ia membicarakan hal-hal seperti itu.

"aku akan keluar dari sini. Kemanapun. Setelah selesai kuliah aku pastikan aku hidup mandiri di luar sana. Aku sudah tak betah bila harus lama-lama tinggal bersama lintah darat itu." ucapku dengan kesal. Aku selalu menahan diri untuk tidak pergi dari rumah ini. banyak kenangan yang masih tak bisa aku relakan disini. kenangan bersama Bunda. Kebersamaan keluarga yang utuh sebelum semuanya hancur. Tapi aku tak bisa terus menerus terkurung disini. aku harus mencari kedamaian di luar sana. Rumah ini bukan lagi tempat ternyamanku untuk pulang. Kini Rumahku hanya untuk singgah tak untuk sungguh.

"Ra, aku ambilin minum dulu ya, kamu langsung ke kamarku saja." ucapku pada Keara. Dia mengangguk lalu berjalan ke kamarku.

Aku ke dapur untuk membuatkan lemon tea. Udara yang panas cocok dipadamkan dengan segelas lemon tea. Ketika aku hendak berjalan ke atas aku melihat deru mobil di depan. Itu bukan suara mobil milik keluargaku. Karena penasaran akupun melihat dari celah jendela. Aku melihat perempuan itu keluar dari mobil lamborgini mewah. Dia tampak tersenyum bahagia. Tak lama seorang pria muncul dari balik pintu kemudi untuk mengobrol dengan perempuan licik itu. aku menatapnya dengan geram. Dan hal paling mengejutkan terjadi ketika mereka saling berpelukan mesra. Disaat itu juga tanganku melemah. Gelas yang tadinya aku pegang erat kini sudah menjadi kepingan di lantai. Aku membekap mulutku ketika mereka menyadari suara itu. mereka melihat kearahku. Tanpa lama akupun berlari keatas, tapi perempuan itu keburu memanggilku.

"Are you okay Sa? Aku baru saja ingin menyusulmu ke bawah. Aku mendengar suara pecahan tadi." Ucap Keara saat aku telah masuk ke dalam kamar. Aku tak menjawab pertanyaannya. Aku malah asik dengan pikiranku sendiri. Wanita itu memang sudah gila.

Tak lama suara pintu diketuk. Aku sudah tau siapa yang mengetuknya. Aku membukanya dengan kasar.

"aku bisa jelaskan semuanya. Jangan salah sangka dulu." Ucapnya dengan santai. Aku menatap raut wajah paniknya. Terang saja dia panik. Tertangkap basah selingkuh di depan mataku. Apa dia pikir aku bocah kecil yang akan termakan omongannya.

"tak perlu kau jelaskan apa-apa. Semua sudah jelas di depan mataku tadi. Kamu memang wanita licik. Entah apa yang kau perbuat dengan Ayahku sehingga mau menikahi perempuan licik sepertimu." ucapku dengan amarah yang menggebu.

"Dia hanya temankku tidak lebih. Kami tak sengaja bertemu." Ujarnya mencoba menyangkal. Cihh.. teman katanya? Teman macam apa yang berpelukan mesra seperti tadi?

"Teman kencanmu maksudnya? Sebenarnya sudah berapa pria yang kau kencani?" tanyaku membuat wajahnya merah padam. Ia hendak menamparku tapi aku berhasil menangkap tangannya.

"Siap-siap saja untuk menandatangi surat cerai dari Ayahku." Ucapku sembari tersenyum miring padanya. tapi dia hanya berdecih saja. lalu pergi meninggalkan kamarku.

Aku tak memperdulikannya lagi. aku menutup pintuku dengan keras. Aku menghela napas panjang. Tak habis pikir aku dengan wanita itu. kurang apa Ayahku selama ini? kenapa dia berani mempermainkan hati Ayahku?

"Ada apa sih Sa? Dia buat ulah apa lagi?" tanya Keara padaku. aku menceritakan kejadian di bawah tadi.

"gila tuh perempuan. Ayahmuharus tau semua ini Sa. Wanita itu benar-benar licik." Ujar Keara padaku. akumengangguk menyetujui. Ya, Ayah harus mengetahui semua ini. aku tak akanmembiarkan lintah darat itu terus-terusan menghabiskan harta Ayahku begitusaja.

***

Yuhuuu...Gimana Nih ceritanya? Semoga kalian makin suka yaa.

Kalian boleh loh kasih saran, kritik atau apapun itu di kolom komentar

Aku tunggu feedback dari kalian yaaa

Thanks for reading and have a beautiful day! :))

PLUVIOPHILE ( END ✅️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang