Bagian 18. [Latihan]

8.2K 777 10
                                    

•H a p p y R e a d i n g•
Jangan lupa bantu vote&comment^^



Noah dan Arumi sudah berada ditempat latihan, James,El dan para warrior hanya akan menonton Alpha dan Luna mereka yang akan berlatih. Arumi sudah mengganti pakaiannya, celana leging hitam serta kemeja putih yang sedikit kebesaran, mengingat itu adalah kemeja milik Noah. Noah hanya memperhatikan Arumi saat ia menggulung seluruh rambutnya tinggi untuk ia kuncir, hanya dengan hal itu saja membuat semua yang ada disana terpesona kepada Arumi, Noah memberikan tatapan tajam pada mereka semua dan para warrior hanya menunduk, namun James dan El hanya tertawa melihat kecemburuan sang Alpha.

Noah membuka kemeja hitamnya, tersisa kaus tipis berwarna putih yang kini ia kenakan. Kaus itu melekat ketat pada tubuhnya yang penuh dengan otot, para omega yang berlalu lalang pun terpesona oleh tubuh Noah.

Arumi sudah mengkonsentrasikan dirinya, tatapan datar yang ia berikan pada Noah membuat Noah menjadi gemas melihatnya.

Arumi menyeringai, bersiap melawan Noah. Namun Noah malah semakin gemas melihat Arumi.

'Ah dia menggemaskan Noah, inginku ciumi saja seluruh wajahnya' mindlink Kent, Noah hanya tertawa kecil mendengar perkataan Kent, karena yang wolf nya katakan itu memanglah benar.

.

Arumi menyerang Noah terlebih dahulu dan Noah dengan sigap menghindarinya. Tak disangka bahwa respon Arumi sangat cepat, tak lama setelahnya Arumi sudah berada dibelakang Noah, saat Noah menoleh Arumi langsung memberikan pukulan keras kearah rahang Noah.

"Wow! Tenagamu kuat juga lapochka" puji Noah sambil memegang rahangnya yang terkena pukul.

Saat hendak memukul kembali, dengan mudah Noah menampis tangan Arumi dan menguncinya dibelakang tubuh Arumi.

Arumi menyikut keras perut Noah dengan tangan satunya yang masih leluasa, saat Noah kesakitan, Arumi membalikan badannya dan berniat membanting Noah ketanah. Tapi refleks Noah juga tak kalah cepat, ia balik memutar dan menjatuhkan Arumi ketanah.

Noah membanting keras tubuh Arumi ketanah, namun tangannya menghalangi kepala Arumi agar tidak membentur tanah.

Arumi bangkit dan mengambil nafas kembali.
Seorang maid datang membawa minuman, namun maid itu malah tersandung dan menyebabkan gelas minuman itu pecah membuat Noah menoleh kearah belakangnya.

Dengan kesempatan itu Arumi berniat menerjang Noah, saat kembali fokus ke Arumi, Arumi sudah cepat menendang kaki Noah hingga mereka terjatuh dengan tubuh Arumi diatas Noah.

Saat Arumi akan kembali memukul wajah Noah, ia menghindar dengan cepat dan membalikkan badannya hingga Arumi kini berada dibawahnya. Noah mengunci kedua tangan Arumi.

Hembusan nafas Arumi yang terengah-engah serta keringat yang mengalir, aroma lavender mint itu semakin tercium kuat membuat Kent hilang kendali didalam sana, Kent berusaha keluar dan ingin menandai Arumi saat itu juga.

Noah langsung bangkit, ia memejamkan matanya sesaat guna menahan Kent.

"Latihan hari ini selesai Arumi" ia langsung pergi meninggalkan Arumi.

Arumi bangkit menepuk-neluk pakaiannya dari kotoran yang menempel, "Ada apa dengan dia?" Tanya Arumi pada El.

El tidak menjawab, ia memberikan segelas minuman segar untuk Arumi. Setelahnya Arumi kembali kekamar untuk membersihkan tubuhnya, badannya terasa lengket akibat keringat.

Setelah mandi, Arumi memilih untuk melihat-lihat apa saja yang ada diistana Noah. Tak terasa sudah berjam-jam dia mengeksplor istana itu, seluruh ruangan ia masuki dan sampai diruangan terakhir.

Ia langsung masuk tanpa mengetuk, saat ia masuk terdapat Noah, Leo, James, El, dan Brian yang ada disana. Itu adalah ruang kerja Noah.

"Kau!" Arumi menghampiri Leo.

"Bagaimana keadaan kak Gavin?" Tanyanya pada Leo.

Leo hanya terdiam, mereka semua terdiam. Beberapa saat kemudian Noah membuka suaranya, "Tidak apa, ceritakan saja pada Arumi. Dia berhak tau apa yang terjadi."

Arumi menatap mereka secara bergantian.

"Arumi, Gavin disekap diistananya. Tadi pagi aku menyusup kedalam istana melalui jalan rahasia yang ada dipenjara bawah tanah, aku sempat mencium aroma Gavin disalah satu ruangan. Aku rasa Gavin sempat dimasukan kepenjara itu, namun saat aku sampai aku hanya menemukan beberapa bercak darah Gavin dan ponselnya ini." Jelas Leo.

Noah mengeluarkan ponsel warna hitam dari lacinya dan ia taruh didepan Arumi.

"Ponsel ini dalam keadaan sedang merekam suara saat aku temukan, semua percakapan Gavin dan Seline terekam disini" tambah Leo.

"Lalu Gavin masih hidup?"

"Masih Arumi, ia hanya dipindahkan keruang pribadi Seline" jawab Leo.

"Seline berencana menguasai dunia immortal dan manusia, aku rasa ia sedang membuat sesuatu untuk membuat semua orang takluk padanya seperti para rogue itu. Sudah pasti Seline membutuhkan Gavin karena Gavin menguasai banyak ilmu wizard." tambah El.

Arumi hanya diam tanpa menanyakan atau mengeluarkan satu katapun lagi.

.

Arumi berjalan keluar dari ruang kerja Noah, dia memikirkan Gavin, entah apa yang akan terjadi pada kakak angkatnya itu. Arumi duduk disalah satu anak tangga, ia merasa lelah dengan hidupnya, setelah Jacob sekarang muncul Seline. Entah seberapa banyak korban lagi yang akan berjatuhan.

Arumi kembali kekamarnya, ia membutuhkan istirahat setelah banyak hal yang ia khawatirkan itu membuat kepalanya sakit.

Arumi duduk di sofa yang berada dibalkon kamar, suara pintu kamar terbuka tidak membuatnya menoleh siapa yang masuk kekamar itu. Noah mengecup kepala Arumi, namun Arumi masih tetap fokus kearah depan.

Panggilan Noah pun tidak dihiraukan olehnya, Noah menarik paksa wajah Arumi agar menoleh kearahnya. Saat usahanya berhasil, Noah menempelkan bibir tebalnya keranum bibir Arumi dengan cepat.

Cup

"Kau kenapa hah? Dari aku masuk kamar sampai aku panggil tidak mau menoleh."

Arumi tidak menjawab, ia hanya mendekatkan tubuhnya untuk memeluk Noah. Noah menerima dengan senang hati, ia memeluk balik Arumi dengan erat.

"Besok aku ingin berangkat kuliah," ucap Arumi.

"Baiklah aku akan mengantar jemputmu besok" sahut Noah.

Noah membiarkan Arumi terus memeluknya hingga setelah lama ia mendengar dengkuran halus dari Arumi. Arumi tertidur dalam pelukan Noah, dengan perlahan ia mengangkat tubuh matenya dan membaringkannya perlahan keranjang tidur, Noah menutup gorden jendela dan tirai pintu balkon, membuat suasana nyaman pada kamarnya agar Arumi semakin nyenyak tertidur. Ia mengecup singkat kening dan bibir Arumi lalu pergi meninggalkan kamarnya.

••••••


Maaf ya hari ini chapternya dikit😂
Aku lg agak sibuk, jdi gbsa mikir banyak🙏🏻

My Precious LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang