haii, ini cerita pertamaku. maaf kalau ada typo atau ada kesamaan
***
Di taman bunga ada sepasang kekasih yang sedang menikmati angin malam. Keduanya sama-sama diam, hingga salah satu dari mereka membuka suara..
"Gue itu sebenarnya pacar lo atau temen lo sih?" tanya seorang gadis dengan rambut yang di ikat satu. Zara.
"Pacar." jawab pria tersebut. Fazri.
"Terus, kenapa selalu 'dia' yang lo prioritas-kan? gue... kapan?" lirih Zara.
Diam. Ya, Fazri hanya diam tak menjawab pertanyaan Zara.
Kecewa. Itulah yang Zara rasakan saat ini, karena tak mendengar jawaban apapun dari kekasihnya.
Diam. Ya, Fazri hanya diam tak berbicara sepedah kata pun.
"Kenapa lo diam?" tanya Zara. "Gue capek...gue capek punya hubungan gajelas kaya gini...g--gue...gue mau...kita putus." lanjutnya pelan di akhir kalimat dan bangun dari duduknya untuk pergi.
Zara tak kuasa menahan tangisnya lagi, setetes air mata pun turun.
Tess
Sungguh, hati Zara sangat-sangat sakit ketika melihat mantan kekasih hanya diam ketika dirinya bertanya mengucapkan kalimat 'putus'. Mengapa dia hanya diam saja, tidak kah ada niat untuk mencegahnya atau apa gitu?
Zara capek, marah, kecewe, sedih, semuanya tercampur aduk.
Zara sudah tak tau lagi harus bersikap apa, lebih baik ia memutuskan hubungan yang entah mau di bawa kemana.
Dan Fazri. Dia hanya diam sembari menatap punggung gadis yang sudah berstatus mantannya itu. Ia bingung harus menjawab apa. Ia hanya takut salah bicara dan melukai hati gadis itu.
***
Jum'at, 29 April 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
FAZRA
Teen Fiction"Gue itu sebenarnya pacar lo atau temen lo sih?" tanya seorang gadis dengan rambut yang di ikat satu. Zara. "Pacar." jawab pria tersebut. Fazri. "Terus, kenapa selalu dia yang lo prioritas-in? gue kapan?" lirih Zara. Diam. Ya, Fazri hanya diam tak...