9. 'Belum waktunya'

527 86 4
                                    

Waktu.
Dimana orang selalu menantikannya.
Dimana orang ingin mengulanginya.
Dan dimana orang ingin menghentikannya.

  Prang...

   Olivia terkejut kala mendengar suara pecahan yg berasa dari salah satu foto yg terpajang di dinding yg jatuh, Ia menghampiri pecahan itu dan melihat fotonya yg sudah terpisah dari bingkainya yg sudah pecah.

  Foto itu adalah foto dirinya dengan Ilham, Ia pun membalikkan belakang bingkai itu. Ia melihat penggantungnya copot.

  "Ahh, ternyata penggantungnya copot. Bikin panik aja" ucap Olivia bersyukur, tetapi tidak dengan hatinya. Hatinya merasa cemas.  Namun Ia memilih merapihkan bingkai yg pecah itu dan kembali memfokuskan kerjanya.

•••

  Gilang yg sudah pulang sekolah melihat bi Lina yg sedang mengepel.

  "Bi Lina, ka Ilhamnya ada dimana ya?" tanya Gilang, Ia ingin belajar sembari mengerjakan tugasnya bersama sang kk.

  "Ehh Den Gilang, bibi gatau den. Tadi sih terakhir bibi liat den Ilham lagi makan den pas bibi mau berangkat belanja" jawab bi Lina.

  "Ohh, yaudah Gilang ganti baju dulu deh baru nyari ka Ilham. Soalnya mau ngerjain tugas bareng ka Ilham" ucap Gilang.

  "Yaudah den, coba liat dikamarnya dulu. Kalau ngga ada mungkin ada di taman belakang atau dikolam berenang den" ucap Bi Lina memberikan saran.

  "Oke bi" ucap Gilang, lalu meninggalkan Bi Lina.

•••

  Gilangpun pergi ke kamarnya, namun terhenti karena melihat pintu kamar Ilham yg terbuka. Ia pun masuk untuk memeriksa dan terkejut melihat Ilham yg tergeletak didekat kasurnya.

  "Kak Ilham" panggil Gilang cemas, Ia menghampiri Ilham dan mengubah posisi Ilham menjadi terlentang, Ia kembali terkejut kala melihat luka diwajah Ilham. Ia menggoyangkan tubuh Ilham hingga membuat Ilham meringis dan membuka matanya.

  "Akhirnya KK bangun juga" ucap Gilang lega.

  "Ehh? KK ketiduran ya?" tanya Ilham yg menduduki dirinya.

  "Ketiduran apaan sih kak? KK itu pingsan" ucap Gilang yg masih cemas.

  Ilham menatap Gilang, lalu memegang dadanya yg sudah tidak sakit. Ia pun menghela napas lega.

  "KK kenapa bisa pingsan kak?" tanya Gilang khawatir.

  "Mungkin KK kecapean abis kerja bakti disekolah tadi" bohong Ilham, Ia berusaha berdiri dengan dibantu Gilang.

  "Terus itu muka KK kenapa pada luka?" tanya Gilang lagi.

  "Kk cape dek, mau istirahat" ucap Ilham yg melangkah namun tangannya ditahan Gilang.

  "Aww" ringis Ilham yg refleks menghempaskan tangan Gilang.

  "Eh maaf ka, Gilang terlalu kencang ya?" tanya Gilang cemas, sedangkan Ilham menggeleng dan naik ke kasurnya untuk tidur.

•••

  Malam harinya, waktunya untuk makan malam. Diruang makan sudah ada David, Olivia dan Ilham. Sedangkan Gilang belum datang.

Hati Yang Retak || Alwi Assegaf [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang