"Ram pinjam motor mu ya."kata Takemichi langsung mengendarai motor Rama tanpa diizinkan oleh pemiliknya.
"Hei bajingan aku sekolah dengan apa??."
"Kaki mu kan ada."teriak Takemichi sambil berlalu pergi.
"Anjing lihat saja kau akan ku bunuh kau."Umpat Rama sangat marah.
Tanpa memperdulikan umpatan Rama Takemichi pun mengarahkan motor baru miliknya ke arah sekolah dengan style miliknya yang cukup keren yaitu,pakaian sekolah dengan dipadukan dengan jacket Varsity yang tentunya punya Rama serta sandal rumahan berwarna hitam dan tidak lupa pula kacamata hitam yang membuatnya jadi perhatian publik.
"Seharusnya dari dulu ku rubah penampilanku agar kehidupan sekolahku tidak seperti anak cupu." Monolognya sambil sedikit nyengir.
Tidak lama kemudian Takemichi pun memasuki gerbang sekolahnya sambil dilihat oleh siswa dan siswi yang lain
'apa aku sekeren itu'pikirnya.
Takemichi pun memarkirkan motor Rama ditempat parkir sekolah dan kemudian dia langsung berlalu memasuki sekolah tanpa meng -hiraukan pandangan siswa lain kepadanya.
"Wow kau cukup terlihat keren."kata seorang perempuan yang tidak lain adalah Rena sambil menyilangkan tangan di dadanya.
"Ya aku memang slalu keren."balas Takemichi dengan sangat Percaya diri.
"Wow Takemichi kemarin malam kau pulang dengan kakak ku dengan wajah babak belur,dan sekarang kau malah mencuri motor dan jaketnya." Sindir Rena.
"Ayolah Rena aku dan Rama itu sudah ini."kata Takemichi sambil membuat gestur saling mendekatkan jari telunjuknya satu sama lain.
"Maksudmu kau pacaran dengan kakakku?."
"Tidak,kau tahu kan,aku sudah punya kekasih dan aku juga tidak suka yang berbatang jadi pastinya itu sangat tidak mungkin."jawab Takemichi menjelaskan.
"Terserah."kata Rena langsung meninggalkan Takemichi.
"Sialan dia sangat berbeda dengan dirumahnya,haaa....sekarang mood ku untuk sekolah sudah hilang lebih baik nongkrong saja."kata Takemichi berlenggang pergi menuju balik menuju motor miliknya...ya miliknya mungkin untuk hari ini..
______________________________________
"Hahahaha....mampus kau heihachi sialan terima lah serangan terakhir dari Devils jin ku."
suara pemuda berambut hitam pun bergema riuh di dalam warnet dia sangat menikmati permainan Tekken yang ia mainkan.
"Banyak orang yang mengatakan lawan heihachi itu sulit,sulit ndasmu ini sangat mudah."monolog Takemichi sombong karna pencapaiannya.
Ya disinilah Takemichi berakhir bolos sekolah dan pergi ke warnet untuk bermain game.
"Serahkan Uang mu!!!."
"T-tapi aku nggak ada uang."
"Kau pasti bohong sialan cepat serahkan!!!."
"Aku bersumpah aku tidak punya uang."
Lagi asyik bermain Takemichi pun terganggu dengan suara teriakan yang berasal dari billing di depannya, terlihat ada tiga orang yang sedang merunduk seorang bocah cupu berkacamata.
"Sialan mengganggu saja."gerutu Takemichi.
Mungkin karna mendengar gerutuan dari Takemichi tersebut salah satu dari para perundung itu pun menghampiri Takemichi.
"Apa kau bilang tadi?,coba ulangi." Kata pemuda tersebut sambi melihat tajam ke arah Takemichi.
Bukannya menjawab Takemichi pun hanya melanjutkan gamenya tanpa memperdulikan orang disampingnya.
"Dasar bajingan beraninya kau tidak memperdulikan diriku." dengan gegabah pemuda itu pun menarik kerah baju Takemichi.
PRAKKKK!!!!
Suara keras pun menggema ke seluruh ruangan, terlihat pemuda itu terkapar dengan dahi yang berdarah sementara itu di lain sisi Takemichi dengan wajah yang muak sedang memegangi asbak rokok yang berdarah.
Mungkin kalian sudah tahu apa yang sedang terjadi.
"Chui...Memangnya kau siapa harus ku pedulikan kenal juga tidak." Balas Takemichi sambil meludahi orang yang sudah terkapar di bawah kakinya.
"Beraninya kau memukul teman kami."
Kedua para perundung yang tersisa pun berlari untuk menyerang Takemichi namun belum juga mendekat asbak rokok pun mendarat tepat Dimata sebelah kanan milik salah satu dari mereka hingga dia terkapar tidak sadarkan diri.
Pemuda yang tersisa itu pun menghentikan langkahnya segera setelah dia melihat apa yang terjadi pada kedua temannya yang membuat mentalnya menjadi ciut.
"Sekarang hanya tersisa satu tikus menyedihkan."
Takemichi pun berjalan perlahan ke arah pemuda yang tersisa tersebut setelah Takemichi berdiri di depan pemuda itu."Kau tau kesalahanmu apa?."tanya Takemichi dengan suara yang menakutkan.
Lantas pemuda itu langsung menggeleng tidak.
"Kau mengganggu kesenangan diriku dalam bermain game...sekarang."
PLAK...PLAKKKK
Takemichi pun menampar pemuda itu dua kali hingga membuatnya meringis kesakitan.
"Sekarang serahkan dompet mu cepat!!."
"Mau apa kau dengan dompetku?." tanya pemuda itu cukup berani.
Keluarkan atau ku pukul wajah jelek mu."
Dengan terpaksa pemuda itu pun mengeluarkan dompet miliknya dari kantong celana bagian belakang.
Kemudian dengan lincahnya Takemichi pun meraup dompet tersebut dari tangan pemuda itu, lalu membukanya
"Wow kau punya banyak uang ya?.. bagaimana untuk ku saja."kata Takemichi mengeluarkan semua isi dari dompet tersebut yang totalnya yaitu 4000 Yen."
Pemuda itu pun hanya bisa pasrah melihat uang miliknya di rampok. Setelah menguras semua isi dompet tersebut Takemichi pun melemparkan dompet itu tepat ke wajah pemuda yang berdiri di depannya dan terlihat gemetar ketakutan.
"Kalau kau berani memalak disini lagi akan ku habisi kau."kata Takemichi sambil berjalan kearah pemuda yang tadi di palak."hei kau ambil ini anggap saja hadia dariku."
Takemichi pun melemparkan uang 1000 Yen ke arah pemuda tersebut lalu berlalu pergi.
"Sialan niat ngerampok malah kena rampok."gerutu pemuda yang diambil duitnya oleh Takemichi tadi.
"Aku dengar kata-kata mu loh,jangan sampai aku kembali dan memukul wajah jelek milikmu dengan layar monitor disana."kata Takemichi melirik tajam ke arah pemuda tersebut.
"Gomennasai."kata pemuda itu meminta maaf pada Takemichi sambil membungkuk.
"Terdengar lagi oleh ku akan ku hancurkan rahang milikmu." Kata Takemichi dengan tajam lalu pergi meninggalkan warnet tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKEMICHI REVENGE
FanfictionKenapa Kami-sama!!..kenapa kau hidup kan aku lagi!!!,kalau hanya untuk melihat kematian orang yang ku sayangi untuk kesekian kalinya!!.KENAPA??!!!" Dia kembali dengan dendam dan ambisi yang lebih besar..degupan jantung yg begitu kencang ketika masa...