aku duduk di tepi kasur sambil melihat ke arah jendela yang terbuka, memperlihatkan turunnya hujan yang sangat deras.
mungkin hujan akan turun bersamaan dengan petir ataupun angin yang kencang tapi dapat membuat suasana yang nyaman saat beristirahat, mungkin itu juga yang aku rasakan setelah menangis lalu lega saat situasi di kepalaku sedang beradu.
aku sangat ingin menjadi sosok yang kuat bahkan bisa melawan orang' yang mencela ku, tapi apalah dayaku yang selalu menyelipkan sir mata di setiap pertengkaran yang aku jalani.
"Kila! kluar ayo makan" seru mama dari luar kamar yang tak ku hiraukan karena sibuk menatap hujan diluar sana
"Kila! hei mkn!" aku berdecak karna lelah jika harus berurusan lagi dengan mereka.
aku pun turun dan mendapati keluargaku sedang duduk bersama tertawa dan bercanda, berat rasanya jika aku katakan mereka keluarga tapi itu kenyataannya.
"kenapa kmu? mata udah merah kaya hantu kerjaannya nangis terus udh gede juga" celoteh papa saat aku ingin duduk dan makan bersama mreka yang sedang bercanda tawa.
aku msih kesal dan tidak menghiraukan apa kata orang tua laki'ku itu, aku mengambil nasi dengan lauk secukupnya dan menyuapkan makanan itu ke mulutku
"kak nnti kerjain tugas ku ya, aku mau keluar bentar ke rumah tmen"
aku menatap ke arah adikku itu dengan tatapan seperti bertanya kenapa harus aku?"udh bantu adekmu jangan jahat jadi kka" sahut papa bahkan mama mengangguk.
"gak"
"loh kenapa? adekmu selalu bantu kamu klau kamu susah" bela mama ke adikku dan memojokkan ku
"kamu ini jahat banget jadi kka bantuin adekmu pun ga mau dia mau ke tempat temannya bentar katanya nanti sisanya dia yang kerjain" lanjut mama saat aku terdiam dan tak berkata kata.
aku kesal, tnpa berkata kata aku berdiri dan masuk ke kamarku, melanjutkan hal yang aku lakukan tadi.
"kenapa selalu aku yang dilihat salah? apakah aku benar' tidak berguna?"
"apakah aku satu'nya orang yang pantas untuk disalahkan?"
"aku tau aku salah tapi haruskah semua kesalahan adalah salahku?"
"aku benci hal ini, aku tidak bisa melampiaskan emosiku aku takut, khawatir bahkan mungkin aku merasa akan kehilangan akal sehatku?"aku butuh hiburan.. aku ingin lagi merasakan kebahagiaan yang sudah lama tidak aku rasakan.
i hope i can get it back.. my happiness.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUYKILA
Non-Fiction"aku cape Tuhan..." "smpai kapan aku kaya gini? smpai kpn aku bisa di hargain? knp aku gabisa jadi kaya raya? aku pngin ada di posisi dia sekali aja.."