"Zal! Oper!" Seru Gino melambaikan tangannya, Rizal segera memantulkan bola basket kearah Gino. Gino menerimanya dan memasukannya ke dalam ring dengan mulus lalu keduanya bertos ria
Rizal telah basah oleh keringat, mereka tengah melakukan olahraga bola besar selama 3 jam dan tersisa beberapa menit lagi, sejak tadi pikirannya terus melayang tertuju pada Fabia kini dirinya telah jomblo tidak punya siapapun yang bisa di ajaknya jalan
Setelah waktu olahraga berakhir, Rizal meninggalkan lapangan dan mencuci wajah nya di wastafel, Gino mengikuti dan melakukan hal yang sama di wastafel sebelahnya
"Lo kenapa? Ada yang lo pikirin?" Tanya Gino yang menyadari hal itu
"Hhm, dikit"
"Apaan?"
"Gue putus sama Fabia"
Sontak Gino menoleh dan menatapnya heran, "Serius? Kapan?"
"Tadi malam" jawab Rizal dengan santai ia menghela nafas
"Kenapa? Bukannya lo masih sayang?"
"Hhm"
Rizal segera meninggalkan nya membuat Gino heran, jawaban macam apa itu? Ia menyusul Rizal dengan cepat tingkat kekepoannya telah meninggi
"Masalah apa? Kok tiba-tiba sih? Kalian kan cocok?"
"Gue lagi gak mau bahas itu"
Gino pun berhenti bertanya, ia tahu kalau Rizal butuh ruang untuk sendiri memulihkan hatinya
"Gue ke UKS izinin gue pelajaran selanjutnya"
"Oke"
Rizal berbelok ke UKS sedangkan Gino berjalan lurus menuju kelasnya tak lagi ini kepoin hubungan orang lain.
****
Brakk!!!
Reza menggebrak meja membuat Aksal dan Alfin menoleh dengan refleks
"Lo kenapa dah?" Tanya Alfin yang sibuk mengunyah permen karet nya
"Sialan tuh si Kulkas, mau nya apa sih?! Kalian pikir aja! Wajar dong kalau cewek datang nemuin dia cuman karena kangen karena hpnya gak aktif!"-Reza
"Hhm wajar!"-Aksal
"Tapi si Kulkas kurang ajar, malah ngusir Fabia dan bilang kalau dia sibuk"-Reza
"Tidak patut di tiru"-Alfin
"Egois emang"-Aksal
"Ngomong sama orang nya kalau berani"-Alfin
"Berani gue!"-Aksal
"Awas kalau enggak"-Alfin
"Malu gue sebagai cowok kalau kek gitu, bukannya seneng. Dia malah marah-marah"-Reza
"Terus kenapa lo yang sensi?"-Alfin
"Fabia temen sepupu gue, gue kenal dia. Dia butuh kepastian. Dan Rizal merusak semuanya!"-Reza
"Yaampun, tenang dulu lur. Kita belum tau alasan Rizal mutusin Fabia"-Alfin
"Lo pikir dia mau cerita?"-Reza
"Hooh, Si Kulkas gak mau ngalah"-Aksal
"Ya kita harus gimana? Masa mau bikin mereka balikan? Hati kan gak bisa di paksa"-Alfin
"Gue kasihan sama Fabia"-Reza
"Lah kalau lo kasihan, bagus dong mereka putus. Fabia jadi bebas dari dia" -Aksal
"Bener sih gue setuju"- Alfin
"Bebas sih bebas, tapi hati nya bebas gak?"-Reza
"Hhm, I don't know!"-Alfin
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulkas Aktif《Completed》
General Fiction『DILARANG KERAS PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN! - Mengandung kata2 makian dan kasar - Harap bijak dalam membaca - Vote untuk saling menghargai - Komen agar makin akrab - Baperan gak usah baca -SEKIAN TERIMA GAJIH😘』 Remaja yang cuek dan masa bodo...