"Kita akan menemukan banyak jenis manusia dalam kehidupan. Pada setiap pertemuan, Allah telah menggariskan tugas masing-masing. Dan itu adalah alasan kenapa kita dipertemukan"
-Elfaruqi-Ziya POV
Jam menunjukkan pukul 09.55 WIB. Aku berlari menuju ruang belajar, membuka laptop dan mengakses link zoom kuliah hari ini. Ini sungguh menyebalkan. Drama mati air yang membuat cucian piring ku terhenti hingga harus lari menaiki tangga karena baru ingat kalau jam 10.00 ada kuliah dan itu adalah pertemuan pertama.
Namaku Ziya Az-Kayla Rania. Orang-orang sering memanggilku Ziya. Saat ini aku adalah mahasiswa semester 7 di Universitas Permata Nusa jurusan Ilmu Linguistik. Disamping itu aku juga sedang mengikuti program pertukaran pelajar di Universitas Bina Bangsa mengambil dua mata kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi.
Sebagai mahasiswa pertukaran pelajar, seharusnya aku bersikap disiplin saat mengikuti perkulihan ini. Namun sekarang aku ikutan terjebak dengan jaringan internet yang melambat. Setelah 20 menit bersabar, mencoba berbagai cara, akhirnya tepat pukul 10.25 bisa join zoom dengan lancar.
Apakah masalahnya sudah selesai. Ternyata tidak. Dua menit berikutnya muncul sebuah direct message to me .
"Tolong tambahkan NIM kamu sebelum nama."
Seketika langsung memeriksa email yang pernah dikirim berisikan informasi email, password, dan NIM. Aku segera mengganti display name zoom menjadi 2523672022_Ziya Az-Kayla Rania.Tidak lama setelahnya sebuab direct message to me muncul lagi. "Terima kasih. Ini adalah salah satu persyaratan kehadiran untuk memudahkan kami mendata mahasiswa yang hadir".
"Ternyata begini cara kampus ini mendata kehadiran mahasiswanya". Batinku mulai tenang.
"Selamat pagi semua. Perkenalkan saya Yenni Adhiska yang akan mengajak mata kuliah Social Design Thinking. Selamat datang di mata kuliah Social Design Thingking. Mata kuliah ini akan membahas tentang menyusun ide-ide kreatif untuk menyelesaikan masalah sosial di sekitar kita."
"kelas ini akan ada tugas kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang. Namun nanti ada satu kelompok yang anggotanya hanya 2 orang. Filenya sudah saya kirimkan ke LMS (Learning Management System) . Jadi silahkan di cek masing-masing."
"Tugas setiap kelompok adalah menentukan satu masalah sosial yang akan diselesaikan. Hasilnya silahkan kirim di kolom komentar LMS mata kuliah ini. Saya tunggu sampai Senin depan"
Aku mengecek file yang sudah dikirim. Lalu "dia siapa lagi.." Aku mulai merasa asing karena bingung bagaimana memulai untuk bertanya.
Aku mencari nama rayhan di list peserta zoom..
Yaps. I got it.Direct message : "Kamu rayhan yang barusan sekelompok dengan aku kan. Oh ya. Kenalin, aku Ziya Az-Kayla Rania"
"Iya."
"Bagi no wa." Balasku.
"Untuk?"
"Ini tugas kelompok. Masa iya ngerjain di zoom ini." Sepertinya ini manusia memang kurang peka.
"Oh iya ya. Ini. 0895xxxxxxxx.
"Okay."
Hingga kemudian ms Yenni menginterupsi "Ziya Az-Kayla Rania? Kenapa NIM kamu diawalnya 25 ya? Bukannya seharusnya di kelas ini 24 semua?"
"Iya ms. Saya mahasiswa pertukaran pelajar dari Universitas Permata Nusa. Info yang diberikan NIMnya 25 ms".
"Oooh. Baik. Saya kira kamu salah ketik. Okay Thanks."
"Iya ms". Lega.
Ms Yenni melanjutkan penjelsannya tentang Social Design Thingking.
"Huff. Selesai juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Late Savior
SpiritualWahai pikiran. Tolong jangan terlalu tinggi menciptakan tembok batas. Aku harus melampauinya untuk terus maju dan bergerak. -Ziya- Lari dari kenyataan lebih mudah dari pada menghadapi kenyataan itu sendiri. -Rayhanza- Please. Peduli satu sama lain...