words count : 4974
Ahra terbangun, menggeliat kecil sebelum membuka kedua mata indahnya.
Hari sudah pagi, matahari bahkan sudah bersinar begitu terang melalui sela-sela tirai berwarna biru langit milik kekasihnya.
"Good Morning, sunshine." Sebuah suara memasuki indra pendengarannya. Ahra menoleh dan tersenyum menemukan kekasih tercintanya berada tepat disebelahnya saat ini.
"Good morning," Ahra menjawab, membalik posisi tubuhnya agar dia bisa kembali menelusup ke dalam dekapan lengan Eunwoo. Bernafas dalam-dalam.
Eunwoo tergelak kecil sesaat. "Kau lelah, hm?" Eunwoo bertanya lembut, jemarinya menulusup diantara helaian hitam milik kekasih mungilnya.
"Kau tidak ingat kalau sudah menyedot habis energiku semalam?" Ahra bertanya sarkas, tanpa mengangkat wajahnya. Dan itu membuat Eunwoo kembali tergelak geli.
"Karena aku begitu merindukanmu, sayang. Apa kau tidak merindukanku? Hm?" pria itu kembali bertanya sembari menanamkan ciuman-ciuman kecil di leher Ahra, membuat kekasihnya tergelak geli dan mencoba menggeliat melepaskan diri.
"No! Stop it!" gadis itu tertawa keras, namun bukannya berhenti, Eunwoo semakin bersemangat menggelitik Ahra.
"Eunwoo!" gadis itu menjerit akhirnya, "Bukankah kau bilang kita harus menjemput temanmu di bandara hari ini?" gelitikan Eunwoo padanya terhenti.
"Ah, kau benar!" Eunwoo berhenti, berpikir sejenak, kemudian memutuskan untuk bangun dari atas tubuh Ahra, tapi kembali terhenti sesaat untuk menatap kekasihnya.
"Apa?" Ahra bertanya sembari mengangkat kedua alisnya.
Eunwoo tersenyum lembut, kembali mendaratkan sebuah kecupan singkat diatas bibir merah Ahra, "Tidak apa. Ayo cepat bangun sebelum kau kuterkam lagi," ucap Eunwoo kembali sambil menyibakkan selimutnya.
Ahra tergelak kecil, bangun dari posisinya dan menjangkau ikat rambutnya di atas meja nakas.
Sembari mengikat rambutnya keatas tinggi-tinggi, gadis itu tersenyum menatap Eunwoo yang melangkah memasuki kamar mandi.
Dalam hati bersyukur kepada Tuhan karena setelah kematian seluruh keluarganya karena kecelakaan itu, dia dipertemukan dengan laki-laki yang begitu sempurna seperti Cha Eunwoo.
***
"Sayang," Eunwoo bersuara, membuat Ahra yang masih memperhatikan keadaan sekitar menoleh padanya.
"Hm?"
"Bisa kau tolong membeli air mineral? Tenggorokanku terasa begitu sakit." Eunwoo berucap, berusaha menaikkan volume suaranya diantara riuhnya orang-orang yang berlalu lalang di bandara.
"Oh, baiklah," Ahra mengangguk, "Tunggu disini, okay? Biar aku carikan minuman untukmu,"
Eunwoo tersenyum, "Baiklah, sayang. Terimakasih,"
Dan akhirnya Ahra berlalu meninggalkan Eunwoo sendirian di tengah kerumunan orang-orang di bandara itu.
***
Sehun menarik kopernya sembari memperhatikan keadaan di sekitarnya, mencari keberadaan Cha Eunwoo, sahabat dekatnya semasa kuliah dulu.
Mereka selalu bersama-sama sejak dulu, hingga setelah lulus kuliah, Sehun diterima di sebuah perusahaan ternama di Kanada, sementara Eunwoo memilih untuk bekerja pada perusahaan dalam negri.
Setelah berjalan selama beberapa saat sembari memperhatikan keadaan sekitar, mata Sehun akhirnya tertuju pada figur seorang pria dengan kemeja biru dan celana putih yang terlihat sedang sibuk dengan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower • osh [ R/18+ ]
Fanfiction[ mature contents ]🔞 Sehun tidak dapat menahan diri saat melihat cantiknya calon istri sahabatnya sendiri. stories tag : oneshot written in 2019, repub 2022 ©️caramel-hun