"Julia sayang". Suara lembut mama memanggilku, aku melihat mama mendekat ke arahku dan benar saja mama sudah ada di belakangku saat ini, tangannya yang lembut membelai bahuku yang agak menegang. Aku mengira itu kak Elisse makanya bahuku sangat menegang, saat tahu itu mama, bahuku sudah bisa bersantai kembali.
Dirumah ini aku sangat takut dengan kak Elisse, dia adalah kakak yang paling kejam menurutku. Bila aku melakukan kesalahan dia selalu menghukumku hingga seluruh tubuhku rasanya sakit semua.
Aku menghela napas panjang dan berbalik menatap mama dengan kecanggungan yang menghiasi hatiku. Sudah lama sekali rasanya kita berdua tak pernah berada di satu ruangan semenjak mama dan papa bercerai.
"Iya ma, ada apa?" Mama tersenyum manis menatapku, memantulkan cahaya dari iris netra birunya yang sebiru laut.
"Mama berniat ingin ke kamar kamu sayang, tapi saat lihat kamu ada disini, jadi mama kesini samperin kamu". Dengan masih tersenyum manis mama terus menatapku. "Lalu kamu sedang apa disini sayang? Bukankah ini ruangan nenek? Apa kamu kangen ya dengan nenek?" Lanjut mama mulai memperhatikan secara rinci ruangan rahasia ibunya tepatnya ruangan rahasia nenekku yang sudah tiada.
Sudah lama rasanya mama tak pernah bicara berdua denganku kecuali bicara dengan kakak tiriku dan adik tiriku tentunya. Dan sekarang aku tak percaya mama ada dihadapanku dengan senyuman lembutnya yang bak malaikat. Mama istimewa bagiku, kehadirannya bagaikan dewi yang turun dari langit menghiasi hari-hari suramku. Saat aku sedih maupun senang mama selalu ada disisiku, dan aku juga berharap mama dan papa bisa bersatu kembali sesuai dengan harapanku dan nenek yang menginginkan mama dan papa bersatu kembali.
"Julia hanya ingin membersihkan ruangan nenek saja ma, sewaktu nenek hidup beliau memberikan pesan untuk Julia agar Julia rajin membersihkan ruangan rahasia nenek". Jelasku panjang lebar yang membuat senyuman mama merekah.
"Sudah cantik, bersifat baik, mama bangga deh sama kamu Julia. Tak seperti yang lain, kamu tetap yang paling istimewa di mata mama. Pertahankan kerajinan kamu ya sayang".
"Terima kasih mama, Julia juga sangat menyayangi mama". Dengan kerinduanku yang ingin dipeluk mama aku mendekat dengan langkah yang besar, seakan aku tak pernah bertemu mama sebelumnya, sebetulnya memang begitu. Kita tinggal satu atap namun tak pernah berkomunikasi, mama selalu sibuk dengan pekerjaannya dan aku selalu sibuk dengan tugas yang kak Elisse berikan padaku.
Namun langkah kakiku terhenti tatkala kakak tiriku Charles sudah berada tepat di belakang mama dengan membawa sebuah tuxedo di tangannya. "Ibu". Panggilnya dengan suara serak ala dirinya, di keluarga ini, kak Charles adalah orang paling menyebalkan yang tiada duanya, walau terkadang sifat sombong dan liciknya membuatku hampir ingin mengutuknya.
Lagi-lagi kak Charles selalu mengganggu momenku dengan mama membuatku mau tak mau berhenti untuk berharap mama akan memelukku lagi seperti dulu.
"Ada apa sayang?" Mama yang sepertinya tahu itu suara kak Charles membalikkan tubuhnya dan menatap iris biru lautnya.
"Bantu Charles memilihkan tuxedo ini untuk acara makan malam bu, sepertinya memilih tuxedo sangatlah sulit dari semua pekerjaan yang aku lakukan ibu". Dengan nada manjanya dia berhasil membawa mama pergi meninggalkanku lagi, benar-benar penyihir. Aku menganggap kak Charles sebagai penyihir paling sakti yang membuat mama bisa melupakan aku dalam hitungan detik.
"Baiklah, ibu akan membantumu memilihkan tuxedonya ya, tapi tunggu sebentar ya, ibu ingin bicara dengan Julia dulu ya". Mama berbalik menatapku dengan senyuman di sudut bibirnya. Membuat Charles mengerang kesal, dia menatapku tajam, kekesalannya membuatku ingin tertawa dan menjulurkan lidahku di depannya. "Kita lanjutkan pembicaraan kita nanti ya sayang, mama ingin membantu kakakmu memiliki tuxedonya".
~Bersambung...~
Jangan lupa vote√, komen√, follow√ and sharenya ya, terima kasih ya buat kalian yang udah dukung aku sepenuh hati, salam cinta dariku, JulinLinn😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Julia By JulinLinn
RomancePernah enggak merasakan cinta seperti Julia? Dicintai kakak tiri, kakak ipar, kakak kandung dan adik tiri? Kalau pernah aku ceritakan ya.. Julia gadis berusia 18 yang hanya meminta semua kakak-kakaknya dan adik tirinya mencintainya dengan tulus. A...