Angry Husband : 1

12.1K 940 300
                                    

"Ini kamu beneran hamil dek?"

Tak!

"Kamu udah seribuuuuu kali nanyain itu lho mas! Kenapa hah?! Kamu gak seneng kalo aku hamil? Oh ada selingkuhan ya kamu sekarang hm?!"

Haruto menelan ludahnya kasar. Apalagi melihat pisau itu tertancap ke atas melawan gravitasi diatas telenan.

"Gak gitu dek. Mas cuma syok aja susunya mamas ternyata tokcer banget" gumamnya.

Junkyu mengerjapkan matanya cepat lalu tanpa sadar pipinya memanas. Ia mendengus sebal memilih melanjutkan memotong buahnya.

"Nih" semangkuk smoothies dengan potongan buah blueberry itu disodorkan pada suaminya.

Jadi begini, ternyata calon ayah muda itu merasa lapar tapi tidak mau makan nasi. Tapi inginnya makan buah tapi tidak dengan buahnya langsung.

Bingung gak?

Sama, saya juga.

Intinya Haruto ingin makan buah yang diolah seperti contohnya smoothies ini. Ditambah oatmeal yang setidaknya bisa mengenyangkan perut.

"D-dek..." panggil Haruto takut-takut.

Junkyu berdehem karena ia sibuk memakan sarapannya. Hanya tumis sawi pakcoy dan tumis sosis ternyata rasanya tak kalah enak dari restoran bintang lima.

"Kamu kalo makan nasi jauhan dikit. Mas mual"

Kunyahannya berhenti, ia menatap eskpresi Haruto yang menahan mual dengan wajahnya yang memerah dan berkeringat.

Hah, ia jadi teringat akan ucapan Jaehyuk kemarin.

"Karena dilihat lo gak ada gejala morning sickness, kayaknya yang bakal nanggung suami lo Kyu"

"Gue gak tau ini berkah atau gimana. Tapi selama Haruto ngalamin itu, bukan gak mungkin dia juga bakal ngerasain apa yang namanya ngidam"

Junkyu menghela nafasnya merasa kasihan mengingat Haruto sempat muntah-muntah pada saat jam pagi subuh tadi.

"Perut kamu udah enakan?"

Disuapan terakhir mengkonsumsi smoothies dan oatmealnya, Haruto melahapnya dengan mata berbinar senang.

"Udah kok. Gak kaya tadi pagi berasa dikocok-kocok" Haruto memperagakan ucapannya dengan ekspresi memelas.

Junkyu tersenyum lalu berjalan mendekati Haruto. Memeluk dan mengusapnya dengan pelan menyalurkan kasih sayang dan dukungannya.

"Maaf ya. Mas gini gara-gara aku" cicitnya sedih dan Haruto tersenyum dibalik bibir pucatnya.

Perut yang masih ramping menandakan tumbuh kembang janinnya masih kecil, Haruto usap dan dicium dengan lembut.

"Gapapa kok. Ayahnya seneng liat bundanya bisa makan banyak buat si kecil"

Junkyu menatapnya berkaca-kaca. Merasa tersentuh akan perlakuannya yang jauh dari dugaannya jika Haruto justru mengalami apa yang harus dialaminya.

"Cepet brojol ya, biar kita bisa adu balap ngenyot susu nanti"

PLAK!

"SEKAREPMU MAS AKU KESEL!"

🍀🍀🍀

Pagi itu bukan pagi yang seperti kemarin-kemarin. Mereka yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing tampak mengenyitkan dahi heran.

"Pagi pak"

"Iya selamat pagi. Semangat kerjanya yaa!"

Angry Husband [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang