"Bagaimana kondisinya, dok?"
"Hanya terdapat luka di kepalanya akibat terbentur jalanan saja. Dan sekarang dia sudah sadarkan diri."
"Baiklah. Boleh aku menemuinya?"
"Tentu. Kalau begitu aku permisi."
Berjalan memasuki ruang kamar yang diisi oleh pasien perempuan itu. Ia pun tak segan untuk mengecek perban yang membaluti area kepala sang gadis.
"Si-siapa kau?" Hyeri bertanya.
"Min Yoongi. Orang yang tadi menabrakmu."
"Oh.."
"Maaf soal tadi, aku tidak sengaja."
"Ini salahku, tuan. Tadi aku menangis, jadi penglihatan ku agak sedikit kabur."
Lelaki bernama Min Yoongi itu lantas mendudukkan dirinya di kursi tepat pada samping ranjang.
"Menangis? Kau sedang ada masalah?"
Hyeri menatap wajah Yoongi dengan tatapan sendu. Gelengan kecil pun menjadi jawabannya.
"Lantas?"
"Tidak ada.."
Yoongi mengangguk kecil. Paham jika mungkin masalah itu memanglah pribadi, jadi tidak perlu ia menanyakan nya lagi.
"Namaku Nam Hyeri, tuan."
Hyeri mengulurkan tangannya bermaksud sebagai salam perkenalan mereka. Begitu juga dengan Yoongi yang menerima uluran tangan Hyeri dan menjabatnya.
"Terimakasih karena sudah menolongku."
"Tidak apa. Ah iya, besok kau akan dipulangkan dari sini. Ku antar kau kerumahmu, ya."
"Ja-jangan tuan!"
Kerutan alis langsung tercipta pada kening Yoongi. "Kenapa?"
"Ku mohon jangan! Karena aku tidak mau lagi dijual oleh bibi ku sendiri."
"Dijual? Maksudnya.."
"Aku dijual kepada pria lain untuk kepentingan ekonomi dan hutang yang di tanggung. Selama aku belum dinikahi pria kaya raya yang bisa melunasi semua hutang, maka aku harus menuruti permintaan bibi.."
Yoongi mendadak merasakan iba mendengar penderitaan yang dihadapi gadis malang di hadapannya itu.
"Haruskah kaya raya?"
Hyeri menggeleng dengan ragu, "setidaknya, jika dia bisa membayar seluruh hutang yang kami tanggung, itupun sudah merasa cukup."
---
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Save Me
Random" Ulurkanlah tanganmu, selamatkan aku, selamatkan aku. Aku membutuhkan cintamu sebelum aku terjatuh, jatuh. " Myg - Pjm 18/04/22 - 25/04/22