Chapter 8 [Pengkhianatan France]
Saat perjalanan pulang dari Mansion ASEAN, Mc menceritakan semua isi kepikirannya kepada anak berjubah biru itu.
"Tak sadarkah jika kamu dari tadi bisa mendengar nama mereka dengan jelas?" Ucap anak itu.
Mc berhenti berjalan, tidak menyadarinya sejak awal. "Kau benar! Aku bisa mendengar nama mereka dengan jelas tadi! Malaysia... Singapore... woah, apakah indra pendengaranku sudah normal?" Girang Mc.
Anak itu hanya tersenyum, menggelengkan kepalanya, "Tentu saja tidak dasar tolol, karena aku malas melihatmu kesusahan mendengar nama, aku menghilangkan 'penyakit' mu untuk sementara. Jadinya kau bisa mendengar dengan jelas"
Mengetahui hal itu, Mc justru sedih, kenyataan jika pendengaranya tidak akan pernah pulih. "Kalau begitu, kemana pun aku pergi, kau harus terus bersama ku! Ya?"
"Mana bisa! Jika bisa pun, aku pasti tak akan terlihat olehmu, tak ada cukup kekuatan untukku terlihat seharian"
Tentu saja Mc tambah sedih mendengar itu. Memangnya dia apaan sih? Bisa invisible gitu, punya kekuatan berhentiin waktu pula.
Mereka pun kembali berjalan bersama, lalu mereka berpapasan dengan France.
France yang melihat Mc ngomong sendiri menjadi penasaran, Mc sendiri juga menahan dirinya agar tidak panik bertemu France di waktu yang tidak pas, anak berjubah itu menatap tajam kearah France.
"Halo... France"
"Halo juga, kau darimana?"
Mc menjelaskan bagaimana dia berkunjung ke tempat ASEAN dan mendapatkan ciri-ciri pelaku dari Laos. Dia juga bercerita tentang rasa penasarannya yang terjawab.
France ikut senang mendengarnya, itu artinya sebentar lagi pelaku akan ketangkap dan cerita ini juga tamat. Si penulis pasti senang.
"Aku juga bisa mendengar nama mereka dengan jelas! Berkat-" kalimat Mc terhenti karena mulutnya ditutup anak berjubah yang masih mode invisible.
Di penglihatan France, mulut Mc hanya terbuka tanpa mengatakan sesuatu. Bingung ga bingung ga? Bingung lah. Sus malah.
"Kau baik-baik saja?"
"Ah, huum, mungkin karena kelelahan hehe"
"Kau istirahat saja hari ini"
Mc mengangguk, dia pamit kepada France. Saat ingin pergi, Mc menyadari warna sebelah mata France agak sedikit memudar, apakah ia sakit? Entahlah, itu bukan urusannya.
"Hanya itu informasi yang saya dapatkan darinya"
"Begitu ya, kalau begitu amati saja dia dari jauh. Dapatkan informasi sebanyak-banyaknya."
Hari-hari telah berlalu, Mc tidak menemukan petunjuk baru tentang si pelaku.
Banyak sekali halangan yang membuatnya tak bisa fokus mencari pelaku. Misalnya rasa malas, kaki keseleo gegara ulah kaki meja, tiba-tiba ada kucing hamil depan rumah, berpapasan ama guru pas masih sekolah, dan lainnya.
Duh frustasi lama lama si mc. Anak berjubah itu juga belum kelihatan dari terakhir kali mereka ke tempat ASEAN, kemana perginya coba.
Pengen banting rumah rasanya.
Selesai banting rumah, seseorang mengetuk pintu. Tidak mungkin dia adalah anak yang dicari-cari Mc, biasanya kan dia dateng tanpa permisi, muncul di kamar mandi aja bisa.
Saat pintu dibuka, ada France disana, ah benar, selama ini France sibuk dengan meeting di kantornya.
"Lama tidak berjumpa, France"
KAMU SEDANG MEMBACA
Who? [CountryHumans?] [End]
FantasyKejadian yang menimpa temanku malah membuatku terlibat. Aku di datangi oleh dua orang asing, memintaku untuk menyelidiki kasus teman ku. Hidupku yang hampa selama bertahun-tahun akhirnya mulai terisi dengan beragam hal random. Namun, apa memang haru...