Hi🤚
------- •÷• ✴️•÷• -------
Nanon sebagai malaikat pastinya tahu, fakta bahwa dirinya tidak bisa benar-benar menyentuh, memeluk Chimon, manusia biasa yang ia cintai.
Tapi Nanon merasa bahwa Chimon si manusia yang bisa melihatnya, merasakan kehadirannya, justru yang paling mengerti dan memahami dirinya.
"Kalau aku bilang, aku adalah malaikat yang bertugas menyatukan dua orang menjadi pasangan, apa kamu percaya?"tanya Nanon pada Chimon, di suatu sore saat keduanya sedang menyaksikan sunset di pesisir pantai.
Lalu dengan senyum yang masih bertahan di bibirnya, Chimon anggukan kepala"Aku percaya"jawabnya sembari tetap tatap matahari yang mulai hilang setengah.
"Kenapa? Bisa saja aku membohongimu. Kamu juga tidak pernah tahu kan, bagaimana aku menjalankan tugasku"
Dengan gerakan lambat Chimon balikan kepala, sebelah tangannya terangkat guna rapikan rambut, yang berantakan tertiup angin.
"Percaya atau tidak, ada bagian dari dalam sini---"tangannya tadi Chimon letakan di dadanya"--untuk selalu mempercayai kamu, hal seperti ini tidak pernah aku rasakan pada orang lain."
Diam sebentar perhatikan reaksi Nanon, tapi Nanon hanya diam. Jadilah Chimon kembali berbicara"Aku memang tak pernah melihat kamu melakukan tugasmu sebagai fallin' angel, tapi dari kisah pertemuan Kak Off dan Kak Gun, yang pada awalnya tak saling mengenal dan hanya diberi petunjuk melalui mimpi Kak Off. Lalu kamu menceritakan semua itu kepadaku, aku menjadi lebih percaya."
"Lalu, mengapa dengan mudahnya kamu dapat memahami siapa diriku? Sedangkan kita baru bertemu sebentar."
Nanon ingin tahu, kenapa mudah bagi Chimon untuk memahami dan mengerti dirinya. Sedang menurut Pluem seniornya dan teman-temannya, Nanon adalah tipe orang yang sulit untuk di tebak.
"Kamu itu ibaratkan seperti buku yang terbuka. Mudah sekali untuk si pembaca tahu apa isinya, tapi si pembaca harus punya kesabaran untuk memahami semua usianya. Meski aku tidak benar-benar secara langsung menyentuhmu. Tapi aku bisa melihatmu, mendengar ceritamu, dan dapat memahami semua ekspresi di seluruh tubuhmu, yang aku artikan sebagai isi dari buku itu."
Layaknya rasa jatuh cinta pada umunya, bagi Nanon, Chimon adalah surganya, surga yang selama ini ia ketahui. Dan saat malam yang dingin di apartemen Chimon, Nanon berkata,
"Dan untuk saat ini, aku tidak ingin pulang ke tempatku."
Saat itu yang Nanon rasakan adalah nyaman. Bersama Chimon, adalah hal terindah yang pernah ia rasakan. Membuatnya tidak ingin kembali ke tempat seharusnya ia berada.
Setidaknya untuk saat ini.
Dan Chimon membiarkan Nanon di tempatnya, berbagi selimut dan kasur yang sama. Berbaring saling berhadapan, mata menatap satu sama lain, tanpa suara karena bibir mereka biarkan terkatup. Tapi di masing-masing kepala mereka, amat sangat ribut.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIS {NaMon}
Teen FictionDengan pelan Nanon ikut nyanyikan satu baris lirik, dari lagu itu. "And all I can breathe is your life" Nanon seperti ingin tegaskan, kalau dia ingin habiskan waktu bahagia bersama Chimon, sampai waktu kebersamaan mereka berakhir. --_--_--_ Hi🤚 I h...