44. Marah-marah

1.8K 163 102
                                    

Assalammu'alaikum wr. wb.
Bismi-llāhi ar-raḥmāni ar-raḥīm.
Haii ketemu lagi ^^
Gimana puasanya? Udah bolong berapa hari? Wkwkw
Yang masih belum bolong Alhamdulillah keren banget hihihi.

Ok langsung aja ya :)
Chapter ini nggak ada emosi2 an ^^
Cuma kerandoman wkwk.

Don't forget to hit star button and leave your comments here ⭐💬

Happy reading❤

***

"Gimana istri lo? Udah jelas dia kemana?" tanya Dhani.

Raihan menggeleng pelan menatap layar ponselnya yang sedari tadi berusaha menghubungi Aletta.

"Lagi nggak aktif."

"Hmm, ya udah doain aja, semoga gak terjadi apa-apa," ujar Dhani.

Raihan mengangguk. "Aminn."

Sudah hampir satu jam lamanya Raihan disini. Dan sepertinya ia harus segera pulang ke rumah lalu mencari Aletta sendiri.

"Dhan, kayaknya gue udah lama banget disini. Gue pulang ya?"

Dhani yang sedang menyeruput secangkir teh hangat, menoleh ke Raihan. "Serius pulang sekarang? Lo di rumah sama siapa? Kan istri lo lagi keluar."

"Iya juga, tapi mungkin nanti dia udah pulang."

Dhani mengangguk paham. "Mau gue anter?"

"Nggak usah Dhan," jawab Raihan.

Baru saja Raihan beranjak bangkit dari sofa, ponsel yang berada di tangannya tiba-tiba berdering.

"Nah, itu barangkali istri lo Han."

Apa yang di katakan Dhani benar, ponselnya berdering dan menampilkan id call dari Aletta disana. Raihan segera mengusap tombol hijau ke atas, lalu menempelkan ponselnya ke telinga.

"Assalammu'alaikum, kenapa Let—"

"Raihannn, tolongin dong! Banyak cowok-cowok genit disini, mereka ngalangin aku sama Berly!"

Raut wajah Raihan mendadak panik mendengarnya. "Oke-oke, kamu sharelock tempatnya sekarang. Aku kesana."

Setelah panggilan terhenti, ia melihat ke room chatt dimana Aletta sudah mengirim lokasi keberadannya sekarang.

"Han, istri lo gim—"

"Lo bisa bantu gue kan Dhan?"

Dhani mengangguk cepat. "Bisa-bisa."

"Kita ke tempat ini," ujar Raihan seraya menunjukkan ponselnya ke Dhani.

"Oke, gue paham betul tuh tempat. Eh btw lo pakek motor gue yang satu lagi ya Han, mobil lo biar disini dulu. Aman kok."

Raihan mengangguk, ia segera berjalan mengikuti Dhani dari belakang lalu menerima kontak motor yang di berikan Dhani.

****

Pandangan Berly masih fokus mengamati lima anggota geng motor yang kini sengaja menghadang jalannya dengan Aletta.

"Ber ih, gue takut," rengek Aletta seraya menarik-narik kaos Berly.

Berly menarik nafas berat, bisa-bisanya Aletta malah mengandalkan dirinya.

"Udah gue bilang, kalau mau lewat kasih kita cuan dulu sini, iya nggak guys?" tanya salah satu laki-laki itu kepada rekan-rekannya.

My Love Teacher [LENGKAP]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang