02

2.7K 296 17
                                    

Typo bertebaran
Alur gaje



Mau nanya dulu kalian suka ngga sama book ini??? Kalau ngga aku unpub dan pub book baru


Jay baru saja keluar dari kamarnya pagi itu dan berjalan menuju dapur untuk membahasi tenggorokannya yang kering.

"Eh sarapan sudah siap" gumamnya saat melihat meja makan yang sudah terdapat makanan disana.

Jay lalu menengok kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 09.30 'ah udah jam setengah sepuluh ternyata pantas aja sarapannya udah siap' batinnya.

Setelah membasahi tenggorokannya dengan segelas air Jay pun duduk di salah satu kursi di meja makan dan mulai mengisi perutnya.

"Oh mas Jay udah bangun!" seru seseorang

Jay mendongak "iya Kus, yok sarapan" orang itu yang ternyata adalah Markus mengangguk dan duduk di hadapan Jay.

"Ada kuliah kamu?" tanya Jay yang melihat pakaian Markus.

"Iya mas" jawab pemuda blasteran itu.

Keduanya pun makan dengan hikmad sampai seseorang datang menghampiri mereka "Pagi mas Jay, bang Markus" sapa orang tersebut.

Haikal Chandradinata, biasa di panggil Haikal tapi lebih suka di panggil kak Chandra sama anaknya pak Dimas, penghuni keempat kosan, ganteng? Oh sudah jelas humoris dan juga moodbuster, tapi jailnya minta ampun kalau lagi kumat, asli orang bandung...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haikal Chandradinata, biasa di panggil Haikal tapi lebih suka di panggil kak Chandra sama anaknya pak Dimas, penghuni keempat kosan, ganteng? Oh sudah jelas humoris dan juga moodbuster, tapi jailnya minta ampun kalau lagi kumat, asli orang bandung, merantau ke jakarta buat lanjut kuliah di universitas yang sama dengan Markus dan dua penghuni kosan yang lain, Naksir anak pak Dimas dari pertama menginjakkan kaki di kosan.

"Pagi Kal" balas Jay dan Markus sambil menatap Haikal.

"Kal charger mas ada sama kamu?" tanya Jay setelah Haikal duduk di sebelah Markus.

"Ada di kamar mas, maaf lupa ngembaliin kemarin hehehe nanti aku balikin kekamar mas kok" Haikal menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Mas maafin, tapi lain kali kalau mau pakai ijin dulu biar mas engga pusing nyarinya" kata Jay dan di beri jempol oleh Haikal sebagai jawaban karena mulutnya sudah penuh dengan makanan.

"Lagian Kal charger kamu kemana kok ya suka banget pake punya orang engga bilang lagi, bukannya aku pelit ya tapi aneh aja gitu kamu tiap mau ngecas ngambilnya charger kita" ujar Markus "iya betul kata Markus, emang charger kamu kemana Kal?" timpal Jay.

Haikal cengengesan " rusak terus aku selalu lupa buat beli jadi ya gitu"

Markus dan Jay mengangguk mengerti "yaudah tapi ingat kalau mau pake charger ijin dulu" kata Jay

"Iya mas"

Ketiga penghuni kosan itu pun menikmati sarapan mareka sambil sesekali mengobrol tentang pekerjaan Jay juga tentang perkuliah Markus dan Haikal.

.

.

.

Suasana kosan tampak lenggang setelah Markus dan dua penghuni lain pergi, kini tinggal Haikal dan Jay di kosan tersebut.

Jay sedang sibuk mengedit di kamarnya sementara Haikal sedang mengerjakan tugas kuliahnya di ruang tamu.

Ceklek

Pintu rumah terbuka, menampilkan sosok pemuda manis dengan seragam SMA dan tas ransel di punggungnya.

"Jeje pulang!" Seru pemuda manis itu begitu masuk kedalam rumah.

Itu Jeje atau Jevin Noufarendra anak semata wayang pemilik kosan a

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu Jeje atau Jevin Noufarendra anak semata wayang pemilik kosan a.k.a pak Dimas, primadona di kosan juga kompleks sekitar rumahnya, kesayangan pak Dimas manis, lucu, imut, cantik, baik hati dan ramah, pokoknya enggak ada jeleknya deh anak pak Dimas ini, tapi ya itu rada polos terus manja, naksir sama salah satu anak kos ayahnya(hayo sapa?), punya sahabat dari kecil namanya Reiyang. Btw Jeje masih SMA kelas 2

Haikal yang mendengar doinya sudah pulang mendongak "udah pulang dek, kok tumben cepet?" tanya pemuda yang memiliki kulit exotis itu.

"Ada rapat guru kak" jawab Jevin kemudian menghampiri Haikal setelah membuka sepatu serta kaos kakinya "Kak Chandra lagi apa?" tanyanya

"Ini lagi ngerjain tugas kuliah"

Jevin mengangguk lalu pamit untuk kekamarnya di lantai atas, mau ganti baju dia dan setelahnya dia kembali turun dan duduk di samping Haikal.

"Yang lain kemana kak?" Tanya Kevin yang merasa rumahnya begitu lenggang.

"Bang Markus sama Nico lagi kuliah, kalau Naldi lagi nyari bahan buat tugas dari dosennya, kenapa dek?" Haikal yang tadi sibuk dengan laptopnya menoleh pada Kevin.

"Cuman nanya aja kak habisnya rumah lenggang banget" kata Jevin, membuat Haikal mengangguk dan kembali fokus pada layar laptopnya
"Hem oh iya mas Jay keluar juga kak?" Lanjut pemuda manis itu sambil celingak-celinguk mencari keberadaan penghuni kosan yang paling tua di antara kelima anak kos ayahnya itu.

"Lagi ngedit foto di kamarnya"

Mulut Jevin membentuk huruf O dan karena tak mau mengganggu Haikal yang tengah sibuk mengerjakan tugas kuliahnya pemuda manis itu pun memilih beranjak dari samping pemuda tan tersebut.

"Mau kemana dek?" tanya Haikal saat sadar doinya beranjak.

"Mau kerumah Rei kak, Jeje pergi dulu ya~" Jevin pun keluar dari rumahnya dengan sedikit berlari kecil.

Haikal yang melihat itu menarik seulas senyum gemas 'imut banget sih anaknya pak Dimas, jadi pengen cepet kawinin tapi sayang bapaknya rada galak' batin pemuda tan itu.

"ah coba tugasnya engga mau di kumpulin besok udah gue tinggal dari tadi terus ngajakin Jeje jalan-jalan" Haikal lalu meregangkan kedua tangannya untuk mengurangi pegal kemudian kembali larut dengan tugas-tugas kuliahnya.

~~KPD~~

Jangan lupa vote dan komen
And see you next part 👋👋

Kosan Pak Dimas [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang