Ditengah malam dia terbangun dari ranjang tidurnya dan beranjak keluar dari ranjangnya.
Tetesan air terus menerus dari langit dengan suara kilat yang bergemuruh,se sosok wanita sedang duduk dimeja menatap langit yang kelam.
Dia mengambil buku catatan kosong lalu menulis sesuai yang berada dari lubuk hatinya, meruncing sebuah pensil hinggah tajam lalu kedua bola mata melirik ke sebuah buku catatan lalu mulai untuk menulis.
*Pov Buku catatan fella
Haii nama gw fella nama panjang gw kepo deh, gw terlahir sebagai wanita yang sedikit beruntung selebihnya tidak, terlahir sebagai anak pecundang yang tidak tahu arah itu berat jujur gw sedikit meragukan masa depan gw.
Wanita Yang terus diatur orang tua itu memanglah tidak adil, dikurung disebuah rumah dan tidak boleh merasakan kebebasan mungkin itu adalah kunci utama orang tua gw.
Gw sedikit kesal akan hal ini diusia ku yang ke 15 gw seharusnya mepunyai kebebasan tersendiri bisa berjalan bareng temen temen tetapi malah sebaliknya, Makan pun harus diatur orang tua itu ga lucu kan?
Aku merasa terkurung, hanya bisa melihat melalui postingan teman teman ku asik berjalan bersama teman teman lainya aku juga ingin keluar menghirup udara bebas seperti mereka.
Begitupun disekolah aku selalu dipaksa diantar jemputkan oleh orang tua ku, whatt seketat itu orang tua gw?.
Gw kesall dan amarah ku perlahan lahan membuatku merasa ingin membunuh siapa saja disekitar ku, gw pernah mencoba untuk kabur tetapi nasib sialnya aku ketahuan orang tua ku lalu memukul ku sebagai hukuman.
Ibu gw hanya diam saja ketika diriku sering disiksa ayahku entah bagaimana aku juga kesal melihat tingkah laku konyol orang tua ku.
Ketika gw dipaksa pindah sekolah aku dipindahkan ke sma moon, Pertama kali aku mempunyai teman bahkan sekarang menjadi sahabat akrab yang tak lain bernama falensia.
Dia orang yang baik ramah jail and suka ngilang gatau kemana gw juga rada bingung, dan kami seperti layaknya saudara sampai disuatu hari aku ingin mengajak falen untuk bermain dirumah ku tetapi orang tua ku melarang bahkan falen telah dicap sebagai orang jahat dikeluarga ku.
Aku mulai kesal kenapa diriku selalu disekap dirumah ini, sampai suatu hari aku bertanya kepada ibuku yang sedang melihat tv seraya menghirup segelas air.
" bu? Kenapa gw diperlakukan layaknya tahanan gw ingin bebas! Dan diusiaku ibu seharusnya tau gw udah besar ", lalu entah kenapa dia mendorongku mengambil rotan lalu aku dipukul habis habisan menggunakan rotan oleh ibuku.
Wajahku serta tubuhku penuh dengan luka hingga memar yang ada ditanggan ku sangat parah tetapi ketika ibu ku ingin mencambuk diriku untuk terakhir kalinya.
gw mencoba untuk melawan gw melayangkan tangan ku tepat diwajah ibu dengan keras, entah kenapa mata yang merah terang dengan pupil mata yang tajam melirik diriku aku hanya terkejut lalu segera menjauh perlahan lahan dari ibuku.
Gw baru menyadari bahwa orang tuaku bukanlah manusia biasa dan aku juga menyadari bahwa selama ini hanya diriku sendiri yang layaknya seperti manusia normal,Apakah aku anak angkat oleh kedua orang tua ku? .
Gw bergerak dan segera berlari keluar dari pintu rumah ketika aku ingin membukanya pintu tersebut terkunci.
ibu bergerak dan semakin dekat dengan ku sambil tersenyum tipisnya yang mengeluarkan gigi taring nya yang seperti siap ingin memakanku.
Gw hanya bisa meminta tolong sambil mengetok pintu agar ada satu manusia pun membantuku untuk keluar dari rumah, namun sayangnya ibuku langsung mengangkat diriku dengan satu tangan kerasnya dan mencoba untuk memakan ku melalui samping leherku.
Sebelum ingin melahap ku gw sempat memukul wajah ibuku dengan penuh kebencian dan amarah yang meluap.
Gw berulang ulang memukul nya hinggah terjatuh dan terlepas dari genggaman nya aku berlari ke atas balkon ditempat dikamarku gw masuk keruangan lalu gw mengunci pintu kamarku dengan ketakutan sambil melirik jendela kamarku.
Ibuku berjalan menuju balkon dan mulai mengedor pintu kamarku, segera aku mengambil palu dan berusaha menghancurkan jendela yang berada dikamarku terus menerus aku menghancurkan kawat kawat yang ada di jendela.
Ibu ku semakin mengamuk dan mencoba merusak rusak pintu kamarku dan ketika pintu tersebut terbuka, dan saat itu aku berhasil menghancurkan jendela segera aku meloncat dari balkon dan turun ke semak semak.
Dan alhasil Sangat tepat waktu bagi diriku meloncat dari kamar menuju kebawah , ibuku hanya melirik diriku yang berada dibawah rumah aku sedikit mengejeknya ketika ingin pergi.
" DADA B*CTH HAHAHA GABISA KELUAR?. "
Dia hanya melihat diriku dengan amarah nya dan gw melihat pisau yang berada ditanganya membuatku berlari meninggalkan rumah tersebut.
Gw beruntung tidak melihat keberadaan ayahku pada saat itu aku juga bingung kenapa ayah tidak ada disana, dengan nafas yang sesak gw berlari ke suatu lorong kecil diperkotaan.
Hujan perlahan lahan jatuh dari langit membuat baju yang gw kenakan seketika basah dan aku melirik sebuah tokoh dan bergegas meneduh disebuah tokoh tersebut.
Pintu Tokoh emas tersebut hancur ketika gw menyentuhnya tampa disengaja membuatku sedikit terkejut, lalu gw masuk ke tokoh tersebut dan berkeliling disana.
Gw menatap banyak sekali emas dan perhiasan yang ada disana.
Awalnya gw tidak tahu apa kegunaan emas, gw hanya bisa mengumpulkan tiga biji emas batangan semampu gw lalu aku menjualnya ke tokoh emas yang berada diseberang tokoh tersebut.
Gw juga heran awalnya kenapa mereka tidak melihat aksiku dan aku hanya diam pada saat itu
Segera Saat menjualnya gw mendapatkan uang senilai dua ratus juta dan segera gw berterimakasi lalu pergi dengan menggunakan tas yang berisi uang.
Gw berencana untuk membeli sebuah rumah yang berada didekat sekolah disamping lorong yang sampai sekarang menjadi tempat gw sekarang.
Dari awal sampai kini hanya gw sendiri yang membersihkan dan merawat rumah tersebut hingga saat ini.
Gw sangat seneng sekaligus beruntung akhirnya gw bebas dari rumah seram itu, gw memiki teman disaat masa masa remaja ku dan gw juga memiliki sebuah pekerjaan yaitu menjual barang dari online.
Pada saat tanggal sembilan belas falensia atau sahabat gw dikabarkan menghilang dari sekolah bahkan sampai tidak pernah bertemu lagi.
circle alexia yang belum populer saat itu yang mendengar itu justru malah membanggakan dirinya disekolah sejak hilangnya jejak falensia.
Pada saat itu falensia adalah cewe yang populer disekolah kecantikan dan kebaikannya membuat semua orang merasa iri kepadanya.
Dan Pada tanggal dua dibulan empat gw bertemu kembali dengan falensia disebuah taman dengan kondisi buruk, baju yang basah karena hujan dan muka yang sedikit memar yang berjalan entah dimana arah.
Gw berlari menuju falen dan membawanya pulang ke rumah gw, gatau kali ini gw beruntung karena dirumah gw gak sendirian lagi dan sampai sekarang gw bersama falen amatlah dekat.
Gw gatau lagi tentang kondisi orang tua gw dan gw juga gatau kalau orang tua gw selama ini adalah vampir.
" gw mungkin adalah wanita sedikit beruntung untuk mencoba kesenangan hidup ".
Tbc :
Jan lupa tinggalin jejak ya prend
KAMU SEDANG MEMBACA
Falensia The Vampir
Random" Jangan sekali kali anda membuat seseorang kehilangan batasnya sebagai manusia, yang dia inginkan hanyalah ketenangan tak perlu kau lukis untuk membuatnya menderita ". * JANGAN LUPA UNTUK MEMFOLOW SEBELUM LANJUT HWHW! Menceritakan seorang anak yang...