Chapter 1
Sosok yang tampak seperti gadis remaja berusia 15 tahun terbangun di sebuah rakit kecil di tengah lautan."Dimana aku?"
Dalam keadaan bingung. Dia menemukan dirinya berada di tempat antah berantah tanpa mengingat apa yang terjadi padanya. Melihat kanan dan kiri, semuanya tampak biru. Baik itu langit ataupun sekitarnya, mereka memiliki warna yang sama.
'apa yang terjadi padaku? ... Dan...
Dimana ini?!'Tak ada yang bisa dia lakukan di tengah lautan yang kosong. Sedari tadi dia hanya menggerakkan kepalanya melihat kanan dan kiri. Namun itu tak mengubah apapun, dia sadar bahwa dirinya terjebak di tempat itu.
'oh iya sihir! ... Aku harap aku masih bisa menggunakannya...'
Usaha itu dia lakukan, namun sama sekali tidak membuahkan hasil apapun.
Gadis itu tidak bisa menggunakan sesuatu yang bernama sihir, lantas gadis itu merasa heran dan terkejut.
'Percuma ya... Hahh...'
Merasa sia-sia. Dia duduk memeluk lututnya seraya memandang lautan yang tak berujung itu. Rambutnya yang berwarna biru keperakan berkibar selaras dengan angin. Matanya yang berwarna kuning keemasan menatap dengan kebingungan.
_
Aku terbangun di tempat yang asing. Aku tidak bisa menggunakan apapun. Tidak ada sihir, ataupun benda yang dapat kuperalat. Semuanya terasa kosong di tengah lautan ini.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Aku tidak mengingat apapun, baik aku yang di masa lalu, atau apa yang pernah terjadi padaku sebelum-sebelumnya. Namun satu hal yang pasti, aku mengingat namaku. Namaku adalah Rimuru Tempest, hanya itu yang tersisa dari diriku.
**
Waktu berlalu dan matahari mulai tenggelam.
Disini aku melihat pemandangan indahnya matahari tenggelam secara langsung. Namun entah kenapa aku merasakan firasat buruk mengenai itu. Seharian penuh aku berada di atas rakit, tentu saja aku kelaparan dan kehausan.
Tak lama, angin mulai terasa dingin. Tiupan angin itu menyentuh kulit halus ku, membuatnya menggigil kedinginan. Saat ini, aku hanya memakai pakaian tipis berwarna putih, tentu saja akan sangat gawat jika dibiarkan seperti ini semalaman terus, namun aku tidak bisa melakukan apapun.
Saat hari menjelang malam, aku hanya diam membisu disini dan menatap datar kegelapan yang menyelimuti sekitarku. Semuanya tampak kosong, seakan aku berada di dalam neraka kegelapan yang sama sekali tidak berujung. Suara-suara gemercikan terderngar cukup jelas di gendang telingaku. Saking sunyi-nya tempat ini, semuanya menjadi terasa agak mencekam.
Aku merasakan ada sesuatu yang 'lain' ditempat ini.
***
Pada malam hari. Diriku tetap terjaga dengan mata yang bergantung pada cahaya buln yang terang. Pemandangan malam hari ini bahkan sangat indah dibanding sunset. Itulah menurutku. Namun sedari tadi aku merasakan aura yang tidak mengenakkan di sekelilingku, keberadaannya ini bagaikan bayangan yang mengikutiku... lantas aku menengok ke bawah air.
Hanya terdengar suara gemuruh dan aliran air. Bahkan aku tidak dapat melihat satu pun ikan disini. Aneh, itulah pikirku.
***
Setelah semalam penuh aku terjaga, matahari kembali menampakan dirinya. Dia terlihat terang dan serasa hidup, tidak dengan diriku yang tampak kacau. Aku tidak bisa tidur sama sekali, tentu saja. Semalaman penuh di tengah laut tanpa baju yang layak, sungguh itu tidak lucu. Di tambah suara-suara yang menyeramkan yang datang secara acak. Benar-benar malam yang buruk deh...
Aku tidak tau aku dimana, namun yang kutau aku melaju dengan rakit ini tanpa tujuan yang jelas. Tidak ada apapun disini. Hidupku bergantung pada sapuan ombak kecil.
Kemudian di pagi hari yang sangat cerah ini perutku keroncongan.
*Kriukkk
Aku kelaparan, dan kehausan. Tidak ada apapun disini yang bisa ku makan. Begitupula dengan air yang bisa kuminum, sama sekali tidak ada!
Dua perasaan ini rasanya menyiksa batinku.
Sial.
***
Di siang hari saat matahari tepat di atas kepalaku.
Aku tertegun ke arah lautan yang tak terbatas ini. Sekali-kali aku berusaha untuk mengingat semua yang telah terjadi padaku, ataupun mengingat seperti apa diriku di masa lalu... Namun aku tidak bisa mengingatnya. Adakah kemungkinan bahwa ingatanku akan kembali?
Entahlah tapi semoga saja begitu...
Baiklah. Sudah cukup, saatnya aku melakukan sesuatu!
Matahari disini terasa menyengat kulitku. Karena itulah aku akan mencoba untuk berenang dan mencari beberapa makanan dalam air.
Aku membuka semua pakaian ku. Dan kini aku dalam keadaan telanjang.
'woahh... Aku merasa tidak familiar dengan tubuh ini. Terutama bagian dadaku yang menggumpal ini... Rasanya terasa aneh.'
Aku pikir mungkin karena aku tidak mengingat apapun.
Tapi selain itu, apa tubuhku memang sekurus ini?
Bahkan kelihatan tulang yang menonjol. Kurus sekali!'tapi apa aku ini bisa berenang?yah, aku akan mengetahuinya setelah masuk ke dalam air.'
*Bam.
Aku masuk ke dalam air dan ternyata aku mampu untuk berenang. Meski aku tidak mengingatnya, tapi tubuh ini bisa melakukan gerakannya. Itu melegakan.
Aku mencoba untuk menyelam selama mungkin, tetapi karena napasku terbatas, aku langsung ke permukaan demi menarik napas.
Dari apa yang kulihat. Aku sama sekali tidak dapat melihat dasar dari dalamnya lautan ini. Di bawah sana hanya terdapat kegelapan yang kosong... Tidak ada ikan ataupun terumbu karang, semuanya benar-benar kosong ...
Ini aneh... Sangat aneh loh!
Bahkan rasanya ada sesuatu di dalam sana dan instingku berkata untuk jangan mendekati kegelapan.
Semua situasi ini benar-benar membuatku terpuruk...
Andai dia ada disini....
'tunggu, dia? Siapa dia?'
***
Di saat tubuhku dalam keadaan lemah karena rasa haus dan lapar. Sebuah berkah dan harapan tercipta oleh awan mendung dengan petir yang menyambar. Hujan mulai turun dan membasahi sekujur tubuhku. Tentunya aku tidak boleh menyia-nyiakan semua ini. Aku membuka mulutku, berharap air hujan itu masuk ke dalam tenggorokanku.
Namun disisi lain, sesuatu yang disebut harapan malah menjadi sebuah malapetaka. Angin kencang menyambar rakitku di perparah dengan ombak yang semakin besar. Aku terombang ambing dan terjatuh ke dalam laut lepas. Beberapa kali, ombak itu mencoba menyeretku semakin jauh dari rakit, hingga dia menelan seluruh rakitnya sampai hancur berkeping keping.
Entah apa yang terjadi saat itu, namun semuanya menjadi gelap gulita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in Blue (D)
FantasiaBersama empat orang temannya, Veldora, Diablo, Ranga dan Milim, ia bereinkarnasi. Namun yang menjadi masalah, Rimuru tidak bisa mengingat apapun, dia kehilangan ingatannya dalam keheningan di tengah laut. Di tambah lagi dia terpisah dengan teman-tem...