"Gimana nilai matematika lu?" tanya Jeyan, dia mendudukan dirinya di samping Raskal yang sedang memakan cilok kuah pedasnya.
Mereka sedang dikantin sekarang, Raskal yang mengajak karena pemuda blonde itu lapar katanya setelah tadi ujian matematika.
"Lumayanlah, gue dapet F."
Jeyan mengerut bingung. "Lu tau 'kan itu jelek?" dia merasa aneh karena sahabatnya tersebut mengatakan lumayan, padahal setahunya nilai F itu kurang sekali.
"Iya. . Itu jelek. Jelek banget." Raskal memasukan satu bulat cilok ke dalam mulutnya.
"Jadi, lu gagal dong tesnya?"
"IYAP. Terus Pak Riswan pengen ketemu secara pribadi." Raskal meminum es teh yang dibelinya tadi.
Jeyan menghela nafasnya tenang. "Oh, oke berarti dia mau–"
"BERANTEM!" si rambut blonde berseru nyaring, mengundang beberapa pasang mata menatap kearahnya.
"Hah?!" Jeyan bingung.
"Dia mau berantem 'kan sama gue, makanya ngajak ketemu." jelas Raskal dengan pikiran negatifnya.
"Salah sat! Dia mau ngajarin lu secara pribadi, biar lu gak dapet nilai F lagi. Emang lu mau kagak lulus?"
Raskal terdiam. "Owhhh . . Gua dorong dia tadi ditangga . ."
"HOLY SHIT!" teriak Jeyan terkejut mendengar penjelasan setengah dari Raskal.
". . Dan gue periksa dia gak bangun."
"Raskal!" panggil seorang perempuan. Dia datang dengan nafasnya yang memburu, perempuan itu langsung berdiri berhadapan dengan Raskal dan Jeyan. "Lu dipanggil ke ruangan kepsek." jelasnya.
Jeyan menatap terkejut lalu menghela nafas. "Lu sih!" ucapnya menyalahkan Raskal.
Pemuda berambut blonde itu mengangkat bahunya acuh, dia berdiri mengambil uang sepuluh ribuan dan meletakannya diatas meja. "Bayarin gue." katanya lalu pergi.
"Aish!" Jeyan mengambil uang tersebut.
"Kenapa sih kalian?" tanya perempuan tadi. Dia mendudukan dirinya berhadapan dengan Jeyan.
"Si Raskal tuh dorong Pak Riswan dari atas tangga, dia pikir Pak Riswan mau ngajakin dia berantem padahal Pak Riswan kayaknya mau ngasih pelajaran tambahan karena ujian matematika dia dapet nilai F." jelas Jeyan.
"Astaga! Gila banget!" serunya terkejut.
"Apanya yang gila Ra?" perempuan lain datang dan langsung mendudukan dirinya di samping perempuan tadi.
"Raskal dipanggil ke ruangan kepsek karena dorong Pak Riswan dari atas tangga, gara-gara salah paham dia." jelas Khaira.
"Oh."
"Oh doang? Delanra aneh." Khaira bingung dengan temannya yang satu ini, dingin sekali lebih ke tidak peduli sepertinya.
"Iya gue liat tadi pas dia dorong Pak Riswan." jelas Delanra, perempuan itu bangkit memesan sesuatu.
Sedangkan Jeyan dan Khaira terdiam bingung saling menatap. "Kita punya temen aneh-aneh." nilai Khaira.
"Apanya yang aneh?" pemuda berambut gondrong dengan gaya rambut half-up datang bersama sang kekasih -Linggar dan langsung duduk bersebelahan dengan Jeyan.
"Gak taulah, Raskal aneh." Jeyan kembali menghela nafasnya.
"Aneh kenapa dia?" tanya Linggar.
"Dorong Pak Riswan karena salah paham terus sekarang dia lagi dipanggil." jelas Khaira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin You Too (Family)
RomantizmWARNING!! DIHARAP MEMBACA GENRE SEBELUM ISI CERITA!!! --- Keluarga. Penting bagi siapapun . . Dan siapapun menginginkannya. Dy dan keluarga kecilnya yang sedang ia bangun sendirian tanpa Raga yang menemaninya. "Gak kerasa ya Mas, udah lima tahun set...