Motor Samudra berhenti tepat didepan ruman Anna. "Ayo masuk! Gue obatin dulu tangan lo." ajak Anna.
Samudra menggeleng, "nggak, ini mah besok juga sembuh." tolak Samudra."Sembuh pala lo, jelas-jelas itu lumayan parah, nanti kalo infeksi gimana. Udah ayo!" ucap Anna sembari menarik lengan Samudra.
Samudra menepis tangan Anna, dan dia segera menyalakan motornya. Tetapi percuma saja kini Anna berdiri didepan motornya sembari merentangkan tangannya.
"Lo nggak boleh pergi sebelum gue obatin."
Sekarang Samudra hanya bisa pasrah menuruti Anna. "Ck! dasar bocah." Samudra turun dari motornya. Dan Anna langsung menggiring Samudra masuk kedalam rumahnya.
"Lo duduk dulu!" perintah Anna dan dituruti oleh Samudra.
Anna mengambil kotak P3K untuk mengobati luka Samudra. Anne membersihkan dengan alkohol dan Samudra hanya bisa meringis perih. Lalu Anna memberi obat merah kepada tangan Samudra, dan memerban tangan Samudra. Sedangkan Samudra tidak henti-hentinya memandang Anna.
"Oh ya, makasih juga ya waktu itu lo udah nolongin gue waktu pingsan." ucap Anna memecah keheningan.
"Iya." jawab Samudra singkat.
Tiba-tiba ada seseorang yang memanggil Anna dari atas-yang tak lain Jingga-
"Eh ada siapa nih?" tanya Jingga saat melihat ada seorang lelaki bersama sang adik.
"Dia kakak kelas gue, sekaligus orang yang nolongin waktu gue hampir ketabrak tadi." jelas Anna yang sontak membuat Jingga kaget.
"HAH? Lo gapapa? Ada yang luka? Ada yang sakit?" panik Jingga sembari memutar-mutar tubuh adiknya.
"Ck! Jangan alay deh lo, Kak. Gue gapapa, justru dia yang kenapa-napa."
"Lo gapapa? Sorry ya pasti Anna ngerepotin lo ya." ucap Jingga.
Samudra hanya tersenyum, "enggak kok Kak, gue gapapa."
"Tangan lo udah gue obatin, lo bisa pulang." ucap Anna yang seakan mengusir, padahal memang sebenarnya itu keinginan Samudra.
"Lo kok ngusir cowok lo, Dek." canda Jingga.
"Dih apaansih kak, ngomong lo ngaco." bantah Anna.
"Ya udah gue pulang dulu, Kak." Samudra berdiri dan berpamitan.
Anna dan Jingga mengantar Samudra ke depan rumah mereka. Samudra segera memakai helm dan menyalakan motornya.
"Hati-hati ya, kalo bisa sering-sering kesini, apelin adek gue." ucap Jingga yang membuatnya langsung dipukul sang adik. "Apa-apaan sih lo."
"Ya udah gue pulang dulu, Na, Kak." dan Samudra pun pergi meninggalkan rumah Anna.
"Ayo masuk! udah malem." ajak Anna.
Mereka pun masuk dan mengunci pagar rumahnya.Jingga sudah kembali ke kamarnya begitu juga dengan Anna. Saat dia duduk di sofa yang ada di kamarnya dan menikmati cemilannya dia kaget karena sesuatu yang dia pakai sekarang.
"Eh anjir, ini jaketnya Samudra belum gue balikin."
"Besok deh gue balikin." gumam Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra || LEE TAEYONG ||
Teen FictionMencintai seseorang bukan berarti kita akan berakhir bersamanyakan? Itulah yang dirasakan Samudra dan Reanna.