"Hubungan kita unik, dekat di mata,
namun jauh di hati"PAGI yang cerah di kota Olympus. Kota yang cukup sibuk walaupun hanya sebuah kota kecil. Mobi-mobil listrik lalu lalang di sepanjang jalan Athena.
Para pejalan kaki dan pesepeda juga sibuk di lajur-nya masing-masing.Di taman kota, terdapat jam raksasa yang atapnya menyerupai mahkota, sedang menunjukkan pukul tujuh kurang lima belas menit. Dibawah jarum jam-nya ada delapan angka, yaitu 26 - 06 - 2026, yang berarti hari senin, bulan Juni, tahun dua ribu dua puluh enam. Pantas saja, semua orang terlihat sibuk, tidak terkecuali Clementyne. Yang terburu-buru menuju SMA Athena.
CLEMENTYNE berlari secepat yang ia bisa. Sambil berlari dia terus memandangi Olympus Town Clock sampai tak sengaja menabrak pengedar flyer. Flyer itupun lantas berterbangan kemana-mana.
"Aduh, maaf om, gak sengaja, aku buru-buru"
Clementyne pun meninggalkan om-om pengedar flyer tersebut.Clementyne sudah hampir dekat dengan gerbang sekolah. Namun, tiga anak laki-laki didepannya menghalanginya. Tanpa pikir panjang, Clementyne menyerobot melalui celah ketiga lelaki tersebut.
"Aw!"
"Eh sori-sori"
Tanpa sadar, Clementyne menjatuhkan bolpoin warna ungu mengkilap miliknya. Salah satu dari ketiga lelaki itu memungutnya. Namanya Iwo, teman sekelas Clementyne.CLEMENTYNE berhasil sampai di kelas, dengan nafas yang terengah-engah. Di SMA Athena ini, bangku siswa telah ditentukan oleh wali kelas masing-masing. Clementyne pura-pura tidur di bangkunya, mungkin karena kelelahan.
"Hei, Clementyne, bangunlah"
"Eh, i-iya ada apa?"
"Bolpoin mu tadi jatuh, nih"
"Eh, makasih, untung saja".Pandangan Clementyne terus tertuju pada Iwo, yang duduk di bangku sebelahnya.
"Ngapain kamu ngeliatin aku terus?"
"Eh engga apa-apa, maaf"
Clementyne masih setengah sadar rupanya.Tak lama, pelajaran pun dimulai, tak terasa sudah hari kelima kehidupan SMA seorang Clementyne bermula. Ia belum mengenali seorang pun di kelasnya, itu karena dia pendiam. Tapi, sepertinya Clementyne mulai percaya diri hari ini.
JAM sepuluh tepat adalah Breaktime. Clementyne tetap di bangkunya sambil memerhatikan Iwo yang sedari tadi melihat-lihat kartu-kartu nama dari teman-teman. Clementyne pun ingat kalau dia juga punya.
"Hei, Iwo, ini u-untukmu"
"Ohh, baiklah, eh, kamu belum ikut ekskul apapun? Berarti kita sama"
Iwo juga memberikan kartu namanya.Wah... Iwo anak kota Saturnus?!, kota sebelah yang besar itu. Dia juga hobi membaca! Wah kebetulan sekali
"Emm, Clementyne, ayo ke kantin denganku"
"Eh iya ayo!"
Clementyne sangat bersemangat, karena dia bisa jalan berdua dengan Iwo. Tapi ternyata, Iwo juga mengajak dua temanya dari kelas sebelah, yaitu Daren dan Yasa. Sisi baiknya, Clementyne mendapat kartu nama dari Daren dan Yasa, yang berarti ia menambah teman.DETIK jadi menit, menit jadi jam, jam jadi hari. Clementyne dan Iwo sudah seperti teman dekat. Clementyne membantu Iwo yang kesulitan dalam matematika dan Iwo membantunya dalam bahasa inggris. Mereka saling bekerja sama dalam hal pelajaran sekolah.
Suatu hari, saat Breaktime, Clementyne berdiskusi dengan Iwo soal ekskul yang akan mereka ikuti. Clementyne merasa kalau dia cocok ikut ekskul math club.
"Ah, sepertinya aku akan masuk ke math club, bagaimana denganmu?"
"Baiklah, aku akan ikut english club saja".Clementyne sedih karena tidak bisa satu ekskul dengan Iwo. Iwo sadar keputusannya membuat Clementyne sedih, terlihat dari ekspresi muka Clementyne yang lesu.
"Tak apa, di math club kau akan menambah relasi dan temanmu akan semakin banyak pula"
Clementyne pun senang kembali, ia kagum dengan Iwo yang punya aura positif. Tidak semua lelaki seperti dia, menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Classmate
Short StoryClementyne, seorang perempuan berumur 16 tahun yang sekarang bersekolah di SMA Athena. Dia berada di kelas 10 Bahasa 2. Karena dia anak yang pendiam, ia tidak punya banyak teman, hanya Iwo, laki-laki yang menjadi teman dekat dan sekelas dengannya. S...