Bonus : Pura-Pura

391 41 25
                                    

Sorry for typo^^

Happy reading^^

*

*

*

Jaemin selalu punya seribu cara untuk bermanja-manja dengan istrinya. Ya apapun akan dilakukan pria dengan sikap bayi itu. Sikap bayi? Ya setidaknya itulah julukan Jaemin yang diberikan istrinya dan Jaemin tidak suka julukan yang diberikan Riri padanya. Daripada sikap bayi, Jaemin lebih suka disebut dengan kekanak-kanakan. Meskipun Riri berkata kalau sikap bayi lebih enak didengar tetapi Jaemin tetap tidak terima.

"Bayi gak mungkin bisa nidurin kamu, sayang?"

Begitulah pembelaan Jaemin suatu ketika istrinya mengatakan sikapnya yang seperti bayi. Oh ok, Jaemin benar. Bayi tidak mungkin semesum suaminya. Setidaknya bayi sangatlah imut dan menggemaskan. Lalu Jaemin, ck dia memang tampan dan mempesona disuatu waktu. Ingat ya ‘disuatu waktu’ tidak ketika dia merengek seperti bayi.

Ya seperti saat ini. Cara ampuh Jaemin bermanja-manja dengan istrinya. ‘Sakit’ dan merengek. Apa kalian tahu maksud ‘sakit’ disini? Ck. Iya benar, Jaemin pura-pura sakit. Katanya kepalanya pusing, perutnya mual, dan mulutnya terasa pahit. Riri hanya memutar bola matanya malas ketika mendengar keluhan Jaemin dipagi hari buta ketika membangunkan suaminya itu.

"Kok gejalanya kayak morning sickness gitu,"kata Riri malas.

Jaemin menaikan selimutnya hingga sebatas leher dan memandang wajah istrinya dengan wajah memelas dibuat-buat.

"Kamu gak liat, aku bahkan kedinginan sekarang."

Riri memutar bola matanya malas. Lagi. Ayolah apa Jaemin pikir Riri akan tertipu dengan muslihat pria itu.

"Stop ya, Na!! Cepetan mandi, terus berangkat kerja! Aku bisa telat juga ini ke rumah bunda!" kesal Riri seraya menarik selimut yang menutupi tubuh Jaemin. Tapi dengan kuat Jaemin menahan selimutnya.

"Yak!! Kayaknya kalau suamimu ini mati baru deh kamu percaya kalau aku tuh bener-bener sakit," kali ini Jaemin yang kesal.

"Gak usah ngomong yang aneh-aneh deh!" Riri berkacak pinggang dan menatap tajam Jaemin yang masih berada diposisinya semula, berbaring dengan selimut menutupi hampir seluruh tubuhnya.

"Aku gak aneh-aneh. Pokoknya aku gak mau kerja hari ini. Aku sakit!"

Lalu setelah mengatakan hal itu Jaemin membalikan tubuhnya membelakangi Riri dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

“Kamu-” desis Riri.

"Oh ya, kamu mending gak usah kemana-mana. Karena aku gak mau ditinggal sendirian," kata Jaemin sambil menyembulkan kepalanya dari dalam selimut memperingati Riri yang kini menatapnya tidak percaya. Setelahnya Jaemin kembali masuk kedalam selimut, tidak lupa dengan senyuman puas diwajahnya.

Baiklah seperti yang dikatakan pria dengan sikap bayi itu, Riri tetap berada dirumah dan baru lima menit yang lalu Riri menelpon bunda bahwa dirinya tidak bisa menemani beliau pergi berbelanja hari ini. Bunda memakluminya. Apalagi begitu mendengar jika anaknya sedang tidak enak badan.

Riri hanya bisa meminta maaf berulang kali dan berjanji akan meluangkan diri dilain waktu. Lalu setelah menelpon bunda, Riri memasakan bubur untuk Jaemin. Ya setidaknya Riri percaya jika suaminya itu memang sedikit tidak enak badan. Apalagi mengingat Jaemin memang akhir-akhir ini sering lembur di rumah sakit. Pastinya tubuh pria itu memang kelelahan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jaemin | 7 Rings [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang