#2 : 12 [jan bilang-bilang]

4.4K 265 12
                                    

Pada akhirnya Arland berangkat sekolah bersama Naka, dua pemuda itu baru saja mendatangi toko alat lukis, mengingat hari ini ada ujian dadakan melukis dari sang guru seni.

Mimik wajah Naka suram, cowok itu tak henti-hentinya merutuki Arland, kalian tau? Itu mulut si bocah dah kek emak-emak rebutan minyak, bener-bener kagak bisa diem.

"Pengen sama Bunga, Naka..."

"Diem dah lu anjing." Kesal Naka, ini perut dah enek saking seringnya dia denger Arland bilang pengen Bunga, lama-lama dia kasih makan kembang tujuh rupa juga biar puas.

"Nak-"

"Gue turunin lo didepan lampu merah ama bencong!" Sela Naka cepat membuat Arland menutup mulut dan memilih diam.

Naka mendengkus, dia memelankan laju kendaraan saat lampu merah menghadang, motor berhenti diikuti sebuah motor bewarna hitam terparkir disamping motornya, Naka menoleh sekilas namun saat mata cowok itu bertemu dengan mata sang pengendara disampingnya, berhasil membuat Naka membelak.

Sedangkan orang yang ditatap menaikkan sebelah alis dan mengubah tatapan matanya menjadi tajam. Lampu berubah hijau, Naka dengan cepat melajukan motornya dengan kecepatan full, menyelip kendaraan dengan gesit, lalu Arland?

"AKHHHHH NAKAA PELAN-PELAN!!"

"NAKA PELAN-PELAN ARLAND TAKUT, NAKAAAAA."

"Naka serius pelan-pelan nanti nyawa Arland keluar dari raga, Naka pelan-pelan!"

Naka bukannya memelankan dia malah mengegas lagi, mata cowok itu melihat kespion melihat dirinya diikuti tiga motor dibelakang.

"Sial." Umpat Naka pelan.

Disaat Arland yang mulai mual, di saat itu pula Tuhan sedang tak berpihak pada Naka, motor yang ditumpangi cowok itu mogok.

"ANJING, SIALAN!" Maki Naka, dia menghentikan motornya kepinggir.

"Turun."

"N-naka.. Arlan-"

"TURUN CEPET!" Arland akhirnya turun, baru hendak berkomentar, Naka langsung menarik tangannya untuk berlari, namun semuanya terhenti saat tiga motor berhenti tepat dihadapan mereka berdua.

Alis Arland mengerut, "mereka siapa?" Tanyanya.

Diantara tiga motor yang berjejer menghalangi, cowok yang memarkirkan motornya ditengah itu membuka helm, menatap Naka dengan tatapan tajam menghunus.

"Ketemu juga lo akhirnya." Kata cowok itu.

"Gue gak ada urusan apa-apa ya sama lo!" Sentak Naka.

"Amnesia lo bro?" Ujar cowok itu, dia turun dari atas motor lalu menghampiri Naka.

"Urusan kita belum selesai, dimana cewek gue." Dia mendesis.

"Dia bukan cewek lo bangsat!" Seru Naka, membuat sang empunya naik pitam lalu membogem wajah Naka dengan kencang.

Arland mundur dia melotot.

Naka menatap tajam wajah cowok yang memukulnya, lalu dia bangkit membogem balik sang empu, hingga akhirnya terjadilah adu jotos antara mereka.

"Balikin Velli anjing! Lo bawa kabur dia kemana hah?!"

"Gue gak akan biarin Velli sama cowok brengsek kek lo!"

Kedua pemuda itu semakin bringas, sampai akhirnya Naka terjatuh akibat tendangan yang mendarat ke kelaminnya.

Nafas Naka tercekat, dia merintih sakit, sang cowok mengambil helmnya, lalu dia melemparnya tepat ke kepala Naka.

My Childish Baby Big ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang