Save Me: 12

11 8 1
                                    

Malam ini, Hyeri diajak berjalan-jalan di salah satu tempat taman wisata yang banyak sekali berbagai macam permainan disana.

"Kau ingin permen kapas?" Yoongi menawarkan karena melihat terdapat gerobak yang menjual permen kapas.

Hyeri mengangguk untuk menerima tawaran tersebut.

"Paman, aku pesan satu yang berwarna pink."

"Siap anak muda!"

Usai permen kapas itu jadi, Yoongi segera memberikannya untuk Hyeri dan membayarnya dengan beberapa uang cash yang ia bawa.

"Kau menyukai ini?"

"Sangat menyukainya!" Jawab Hyeri antusias seraya memakan permen kapas itu dan berjalan melompat seperti anak kecil.

Yoongi terkekeh melihat Hyeri yang seperti anak kecil ini. Terlihat begitu lucu.

"Setelah ini ingin menaiki wahana apalagi?"

Tampak Hyeri berpikir sejenak dengan menggaruk tulang hidung nya yang mancung, "bianglala?"

Yoongi mengangguk, "baiklah, ayo kesana."

Mereka pun berjalan menuju wahana yang dimaksud, namun Hyeri mencegah langkah Yoongi yang mendahuluinya dengan menarik lengan lelaki itu.

"Tapi kau ikut, ya? Sejak tadi kau tidak ikut bermain wahana yang ku naiki!"

Yoongi sedikit mempertimbangkan ajakkan itu. Ia takut dengan ketinggian, apalagi disaat Hyeri menawarkan untuk naik rollercoaster tadi. Siapa yang tidak ingin menolaknya?

"Ba-baiklah.."

Hyeri tersenyum senang karena akhirnya Yoongi mau.

Dengan jahil, Hyeri sedikit menempelkan permen kapas nya yang sedikit berair itu ke arah pipi Yoongi. Membuat Yoongi membolakan matanya yang sipit itu.

"Hei, kau jahil? Sini biar ku balas kau!"

"Kejarlah aku jika kau bisa!"

Hyeri berlari menghindari Yoongi yang ingin membalas kejahilannya. Berakhir mereka berdua berlari dan melupakan niatnya untuk menaiki wahana bianglala.

Namun disaat Hyeri berlari, ia sedikit terkejut saat melihat ada sang bibi yang sedang berjalan berlawanan arah dengan jarak yang cukup dekat.

Spontan Hyeri berhenti berlari.

"Kena kau!" Yoongi menangkap tubuh Hyeri dengan cara memeluknya.

"Yoongi, itu ada bibiku.." ucap Hyeri pelan memberi unjuk pada keberadaan bibi disana.

"Hah? Benar?" Yoongi menatap keberadaan yang di tunjuk oleh Hyeri.

Benar saja, itu bibi nya Hyeri.

Kini mereka dibuat panik karena keberadaan bibi sudah semakin dekat dari keberadaan mereka sekarang.

"Yoongi kita harus lar__"

Belum sempat Hyeri berkata, tapi Yoongi lebih dulu membalikkan tubuhnya untuk menghadap ke tembok yang ada disana. Dan Yoongi sendiri berhadapan langsung dengan gadis itu lalu memeluknya erat.

Hyeri bingung dengan sikap Yoongi yang mendadak seperti ini disaat keadaan sedang panik-paniknya.

"Yoongi, kau kenap__"

"Menangis lah seolah kita adalah sepasang kekasih yang sedang bertengkar. Seperti yang ada di drama-drama."

Mendengar itu, Hyeri lantas begitu paham maksudnya. Ia langsung menangis sesuai dengan perintah Yoongi.

"Jangan menangis, sayang. Ku mohon percayalah jika aku sangat mencintaimu." Ucap Yoongi dengan nada dibuat-buat.

"Bohong. Kau pasti lebih mencintainya dibanding aku!" Dijawab oleh Hyeri dengan diiringi tangisan buatannya.

Disaat seperti itu, sang bibi pun melintasi keberadaan mereka kini. Wanita setengah baya itu menggeleng kecil saat melihat mereka yang tengah berpelukan disana, namun ia tidak menyadari jika itu adalah Hyeri.

Yoongi yang sudah melihat wanita itu berjalan melewati keberadaannya dan sedikit menjauh, ia pun lega.

Akan tetapi, pelukan itu masih belum juga terlepas.

"Kau pasti berbohong, kan?!" Kini Hyeri kembali berbicara.

Dan Yoongi menatap punggung kecil Hyeri yang tengah dipeluknya, lalu ia semakin mengeratkan saat Hyeri berkata seperti itu, dan memejamkan matanya.

"Tidak, aku tidak berbohong. Percayalah aku mencintaimu, Hyeri.."



---

[✓] Save MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang