- Please Vote and Comment -
~ Happy Reading ~
"Hei, maaf sudah menunggu lama."
Suara itu membuyarkan fokus Ryujin pada postingan foto itu. Ia langsung mematikan ponsel miliknya dan mulai mengerjakan tugas bersama Chaeryeong.
"Ryujin ah, tolong bantu aku menyelesaikan ini. Aku tidak mengerti,.." Chaeryeong memberikan bukunya ke depan Ryujin.
Gadis itu hanya diam saja menatap kosong lembar putih itu. Ia belum menulis apapun, karena masih teringat akan foto tadi.
Chaeryeong mengerutkan dahinya bingung, tidak biasanya Ryujin akan seperti ini. Kalaupun terjadi, pasti ada sesuatu yang dipikirkannya.
"Ryujin ah!!" panggil Chaeryeong.
"Eoh? Ya? Kenapa?" tanya Ryujin yang baru saja tersadar dari lamunannya.
Chaeryeong mendelik, "Kau ini kenapa, sih?"
Ryujin menggeleng pelan, tangannya mulai bergerak menulis sesuatu di bukunya.
"Tolong ajari aku yang ini."
"Baiklah, sini kau lihat baik-baik."
Dengan perlahan Ryujin mengajarkan cara menyelesaikan soal itu kepada Chaeryeong.
Penjelasan Ryujin sangat mudah dimengerti, itulah yang membuat Chaeryeong ingin duduk bersama dengannya.
.
.
.Lampu itu mati hingga membuat ruangan itu menjadi gelap gulita. Namun itu tidak menjadi ketakutan bagi seorang Bae Irene.
Ia bahkan tidak takut gelap sama sekali, justru dalam kondisi gelap semua idenya akan berjalan dengan lancar.
Padahal tidak baik menulis dalam kondisi sekeliling tidak ada penerangan, lagipula tidak bisa melihat apa-apa juga, 'kan?
Tapi entahlah, mungkin Irene memiliki kekuatan tersendiri sehingga membuatnya bisa melakukan hal itu.
"Perfect! Semua sudah tersusun dengan rapih, apakah ini akan berjalan lancar? Sudah pasti!"
Satu sudut bibir itu terangkat membuat senyum mengerikan. Tangannya menggulung kertas besar yang berisi semua rencana itu.
Irene beranjak kemudian berjalan menuju pintu keluar dengan raut yang kembali menjadi datar.
Setelah pintu terbuka, tidak ada siapapun disana. Bahkan bisa dibilang sangat sepi.
"Baiklah, ini saatnya aku bekerja." ucapnya lalu melangkah menuju kantornya.
Hari ini Irene tidak ingin diantar dengan supir pribadinya. Wanita itu memilih berjalan kaki ke kantor.
Karena kalau diantar, nanti dirinya bisa ketahuan oleh supir pribadinya lalu akan diadukan ke orang tuanya.
Bisa saja Irene membayar lebih supir itu, tetapi ia malas. Lebih baik tidak usah diantar daripada harus mengeluarkan uang tambahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu - Gfriend [✔]
FanfictionSowon, Yerin, Eunha, Yuju, Sinb, Umji, dan Waktu mereka. Waktu itu adalah sesuatu yang paling berharga bagi mereka yang menghargainya. Dan akan menjadi sesuatu yang paling menyebalkan bagi mereka yang tidak menghargainya. Selamat Membaca ❤ [13-04...