Hari hampir berganti petang saat pesawat yang ditumpangi Rea dan Adrian akhirnya sampai di bandara Juanda, Surabaya.
Sepekan sudah mereka pulang ke Jakarta, membereskan segala urusan di sana, khususnya mengenai rencana operasi katup jantung bapak.
Seluruh biaya pun segera dilunasi, membuat dokter yang mengurus bapak bisa langsung mengambil tindakan operasi.
Dan syukur nya operasi yang dijalani bapak pun berjalan dengan lancar, dan kini bapak sudah dalam kondisi yang jauh lebih baik, dan dalam tahap pemulihan.
Sehingga Rea dan Adrian sudah jauh lebih lega, membuat keduanya dapat kembali terbang ke Surabaya. Guna memenuhi syarat kontrak yang telah ia sepakati dengan Lukas.
Ya, mereka memang telah menandatangani kontrak perjanjian tersebut sebelum kembali ke Jakarta. Maka dari itu uang yang mereka butuhkan untuk melunasi permasalahan keuangan kantor dan biaya operasi bapak pun sudah mereka kantongi semuanya.
Membuat proses pembenahan masalah itu bisa langsung di lakukan. Tentu mereka tau apa konsekuensi nya kelak, namun Adrian kini sudah bisa lebih tegas mengambil segala keputusan nya.
Ia tau ego nya tak akan menyelesaikan apapun. Dan harapan nya hanya akan membuat Rea semakin sulit serta terluka. Hingga dari itu ia pun terpaksa menyetujui perjanjian kontrak investasi tersebut.
Tentu dengan segala syarat serta ketentuan yang berlaku. Seperti tidak melakukan kontak fisik apapun dengan istrinya itu hingga 3 bulan ke depan. Dan hanya boleh menghubungi Rea paling sering 1x seminggu. Kecuali itu berkaitan dengan urusan internal keluarga yang tak bisa di ganggu gugat.
Syukur nya, Lukas bisa sedikit memahami hal tersebut. Membuat nya jadi tak terlalu mengekang Adrian ataupun Rea mengenai hal semacam ini.
Karena bagaimana pun Adrian dan Rea tak pernah tau apa yang akan terjadi kedepannya. Takutnya ada hal-hal urgent yang membuat Adrian harus mengatasi nya bersama wanita itu.
Lalu jika di tanya bagaimana caranya mereka bisa kembali ke Surabaya tanpa harus merasa cemas lagi dengan keluarga mereka di Jakarta ialah, karena keduanya telah berbohong dengan mengatakan akan tinggal di Surabaya untuk keperluan kantor cabang dan itu memakan waktu 3 sampai 4 bulan kedepan.
Dan mendengar hal tersebut pun sang ibu langsung mengijinkan keduanya kembali ke Surabaya, dan malah merasa sedikit tak enak hati karena tak bisa banyak membantu, hingga harus merepotkan anak serta menantunya itu berkaitan dengan urusan perusahaan milik keluarga tersebut.
Sedikit bersyukur, karena jika sangat ibu tidak mengijinkan hal itu, entah apa yang harus Rea dan Adrian lakukan setelah nya. Terlebih setelah mereka terikat dalam perjanjian kontrak tersebut.
✖️✖️✖️
"Re, muka kamu pucet banget, apa bener kamu gak papa? Sejak kemarin kamu bahkan belum makan apapun."
Sambil menunggu koper mereka, pria itu bergumam lirih, sembari memperhatikan wajah istrinya itu lekat-lekat.
Menyadari hal yang tak begitu baik pasti tengah wanita itu rasakan saat ini.
Stres. Ya, hanya itu yang kini muncul dalam benak pria itu. Karena bagaimana pun ia sudah cukup lama mengenai istri nya tersebut. Membuat nya tau dengan baik bagaimana kebiasaan dan pola pikir istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pawned Wife
Romance"Kau membutuhkan uang ini bukan? Maka tanda tangani kontrak ini, dan jadilah milik ku selama 3 bulan ke depan." Rea menggigit bibirnya pelan, sambil meremas ujung gaun yang tengah dikenakannya itu dengan keras, menahan segala amarah dan rasa malu ya...