"Entah dari mana bait kata atas sajak pertama yang ingin di katakan... Namun melihat mu di bawah pohon yang sama kala itu memicu ku untuk mencoba memperhatikan mu"
"Entah pada awal detik dan menit kapan aku mulai peduli... Namun kini seperti kebutuhan bagi ku...."
"Entah kamu sadar atau tidak... Alasan ku tetap berada di naungan atap tanggung jawab yang sama... Itu... Ya... Kamu...."
"Kepentingan ku dulu... di atap itu... hanya untuk atas kepentingan halaman dan isi dapur ku saja...
Namun kini dirimu menjadi alasan untuk ku memperbaiki atap itu untuk menjadi tempat yang sejuk...""Kini rasa ku telah tertata perlahan namun tidak pasti kapan mencapai titik atas satu penyelesaian..."
"Entah salah atau tidak diriku tak mengerti... Aku hanya sekedar menyukai mu.. mungkin atas sebab ataupun hanya sekedar singgah.."
"Terpukul mungkin itu hal yang tepat.. ketika diriku tahu bahwa dirimu telah memiliki tempat untuk bercerita tentang bagaimana hari ini..."
"Beruntung nya ia... Menjadi tempat dirimu untuk bersandar dan dan bercerita... Ingin rasanya aku berperan yang sama..."
"Dua hembusan bulan telah berlalu ketika kita di ikrarkan dalam satu atap yang sama... Walaupun diriku sudah mengenal mu sejak hembusan bulan ke empat yang lalu..."
"Kini ketika di tanya alasan ku sibuk di atap itu, ya... Lebih tepatnya sok sibuk... Yaitu... Sudah jelas karena mu..."
"Mungkin aku tak sebaik dirinya... Dan tak selama dirinya mengenal tiap menit langkah dan senyum... Bahkan air mata mu mungkin... Namun apakah tak bisa aku berjalan beriringan melewati hal yang sama seperti nya..."
"Tidak perlu di tanya kan atas apa isi kepala ku tentang dirimu... Karena sudah jelas... Ya... Aku suka kamu..."
"Diriku mengerti dirimu telah memiliki seseorang yang di lintaskan atas agoritma hati mu.. namun salah kah... Aku... Mengenal mu cukup terlambat?"
"Mungkin sebentar lagi tak terasa kita tak di atas atap tanggung jawab yang sama.... Namun... Apakah setelah satu lintas bulan penuh ini terjadi.. kita bisa tetap bisa baik dan sedekat ini...?"
"Benar.. jika menyukai mu itu urusan ku.. dan bagaimana dirimu menanggapi nya itu urusan mu... Namun... apakah... Salah jika aku menyukai seseorang yang telah di miliki orang lain?.."
"Tak banyak yang bisa ku ucap bahkan cukup sedikit waktu ku pakai untuk tersenyum pada mu... Namun yang pasti yang ingin ku ucapkan kini setiap detik yang masih ada... Adalah... Ya... Mungkin kamu sudah tau..."
"Entah kapan dirimu bisa tau atas rasa ini... Namun.. bersyukur diriku ku telah menjadi partner mu di atas atap yang sama... Walaupun hanya sekedar mitra tanggung jawab saja.."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKEDAR
Short Storykadang yang singgah belum tentu menetap, kadang juga yang menetap belum tentu bisa berharap, perjalanan setiap detik mungkin memiliki setiap jalan cerita namun semuanya itu hanya sekedar penyinggahan saja. Hujan terkadang mengganggu, dengan badainya...