Jala Sutra

2.8K 4 0
                                    

"jala sutra ?" tanya igun penasaran. anak tambun kelas 2 SMP ini memang selalu penasaran walau pun sebenarnya penakut.

"jala sutra adalah semacam ilmu sihir jawa kuno untuk melindungi barang dari pencurian" Dash menjelaskan. DASH adalah inisial nama dari Dwi Andi Susanto Hariadi, anak kelas 2 SMA yang bertubuh tinggi kurus.

"pencuri tidak akan bisa pergi jauh dari tempat barang yang dicurinya, sebelum barang curiannya di kembalikan ke tempatnya semula" Dash melanjutkan penjelasannya. dia menatap lekat wajah kedua temannya yang mulai tegang.

"ah ... hari gini percaya hal begituan" celoteh Galih anak kelas 2 SMP yang bertubuh kekar.

mereka bertiga terkurung didalam sebuah toko serba ada yang cukup besar.

semua lampu didalam toko telah padam, mereka hanya diterangi cahaya senter yang mereka bawa masing-masing. para karyawan toko sudah pulang, tak ada seorang pun didalam selaun mereka bertiga.

Dengan pakaian serba hitam dan tas ransel besar di masing-masing punggung mereka, mereka bergerombol didepan pintu keluar-masuk toko yang terbuat dari almunium, sebuah pintu rolling.

"bagaimana kalau kita kembalikan saja barang2 ini ?" kata Igun, mengusulkan sambil membuka tas ranselnya yang berisi berbagai macam barang elektronik curian dari toko.

"jangan bodoh ! kita sudah bersusah payah merencanakan pencurian ini, aku tidak mau pulang tanpa hasil" bentak Galih tertahan. tangan Galih langsung menutup kembali resleting tas Igun yang terbuka.

"pakailah !" perintah Galih pada Igun untuk memakai kembali tasnya. Igun menuruti perintah Galih dengan lemas.

"kita sekarang cuma perlu lebih teliti lagi mencari lubang asbes tempat kita masuk tadi" Kata Galih bersemangat sambil menepuk punggung Igun.

"kita sudah 3x mengitari toko ini tapi tidak ketemu juga" kata Dash dengan nada tinggi.

"kau tahu kenapa dari semua toko di komplek pertokoan ini, hanya toko ini yang tidak memasang CCTV ?" lanjut Dash.

semua anak diam, tidak tahu harus menjawab apa.

"karena pemilik toko ini memasang jala sutra !" Dash menjawab pertanyaannya sendiri.

semua anak masih terdiam, tetapi kali ini bukan karena tidak mengerti, tetapi karena takut.

tiba-tiba terdengar suara tawa.

"kau masih percaya hal begituan Dash, ini tahun berapa ? tahayul itu !" kata Galih, kemudian melanjutkan tawanya. semua tidak ikut tertawa karena mereka merasa ini bukan hal yang patut ditertawakan.

"toko ini tidak ada CCTV karena mungkin pemiliknya memang ceroboh, kita belum menemukan asbes kita, karena disini gelap jadi susah mencarinya, klo kita lebih teliti pasti ketemu asbesnya" kata Galih memberikan penjelasan secara logika yang dia tahu.

Suasana didalam toko memang sangat gelap, mereka tahu apa yang akan mereka curi berdasarkan peta yang telah mereka buat pada waktu siang hari, sewaktu toko masih buka. mereka menyamar sebagai pengunjung kemudian menghapalkan posisi barang2 yang akan mereka curi kemudian memetakannya dirumah.

"ayo Gun kita cari lagi ! keburu pagi. keburu karyawan tokonya datang" Galih mendorong Igun dari belakang.

"ayo !" kata Galih mengajak Dash. Dash diam saja.

"tidak aku mau mengembalikan barang-barang ini!" kata Dash. tiba-tiba sebuah pukulan dari Galih mendarat di pipi kiri Dash. Dash tersungkur. Galih menendang perut Dash berkali-kali. tak tega temannya berkelahi, spontan Igun menarik tubuh Galih ke belakang untuk melerainya. Galih terus meronta ingin melepaskan amarahnya kepada Dash.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jala SutraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang