"aku ingin..""Ingin apa?" tanya Dirga, "Aku inginn mengambil koki Vanessa dan membawanya ke kediaman ku" jawab Diva dengan mata yang sangat memohon, "tidak boleh." ujar Dirga yang memalingkan wajahnya sambil menyilangkan tangan didepan dadanya
"Ketebak, oh ya aku ingin bertanya sesuatu" ucap Diva, "silahkan" Dirga duduk di kursi kerjanya "mengapa abang tidak mau menjadi putra mahkota dan malah menawarkan diri sebagai pengganti Duke James?" tanya Diva, Dirga terdiam sebentar lalu tersenyum
"kau akan tau nanti, pergilah aku harus berkerja" usir Dirga, Diva mendengar itu hanya berdecak dan langsung pergi keluar ruang kerja Dirga, "mengapa ya.. aku juga tak tahu" gumam Dirga, Dirga mulai membuka dokumen yang berisi laporan para masyarakat
'Hilangnya 5 gadis diwilayah timur, pembunuh belum ditemukan' batin Dirga, dia mengambil laporan itu dan membuka laci meja kerjanya lalu mengambil peta wilayah bagian timur 'salah satu diantaranya ada putri kedua dari keluarga count Floyen.' batin Dirga lagi, dia membuka petanya lalu mulai menandai semua tkp.
Dirga mengambil tas selempangnya dan menggulung peta lalu memasukkannya ke tas itu dia mengambil jubah hitam nya dan melipatnya lalu memasukkannya ke tas, Dirga mengambil tas itu lalu pergi kekamarnya dan berganti pakaian menjadi kemeja putih dan celana hitam.
Dirga turun menuju tempat para prajuritnya yang sedang latihan "Samuel, Ivan bawa 2 orang kita ke utara bawalah jubah kalian" ucap Dirga, Dirga mengambil pedangnya yang berada dipeti didekat tempat latihan itu, lalu dia pergi kekandang kuda lalu mengambil kuda nya, kuda itu menjilat pipi Dirga dan mengusap kepalanya ke muka Dirga "Axel kamu sangat manja padahal kamu jantan" Dirga memasangkan pelana kuda ke Axel lalu mengeluarkan Axel dari kandangnya, Dirga memasang alas pelana kuda lalu menaiki kudanya.
"Samuel, Ivan sudah selesai?" tanya Dirga saat melihat bawahannya mendekatinya dengan menunggangi kuda, "sudah tuan" jawab Samuel dan Ivan bersamaan, "Baik, ayo kita pergi axel" kudanya mulai berlari sesuai arahan Dirga
Matahari mulai tenggelam, Dirga dan prajuritnya sedang memasuki hutan sebagai jalan pintas tiba-tiba Dirga menghentikan kudanya lalu turun diikuti juga oleh bawahannya, "ada apa tuan?" tanya Ivan, "tidak, kalian naiklah kekuda kalian lalu pergi lah tanpa ku aku akan menyusul" perintah Dirga, tak ada yang membantah mereka semua menuruti perintah Dirga
"keluar lah" ucap Dirga, beberapa pria yang mengenakan jubah keluar dari balik pohon, dirga mengeluarkan pedangnya, mereka juga mengeluarkan pedang dan mulai menyerang dirga tetapi dikalahkannya dengan cepat 'lemah.' batin dirga yang lalu menaiki kudanya dan pergi meneruskan perjalanannya.
Sesampainya di tujuannya dirga turun dari kudanya lalu pergi ke penginapan para prajurit nya yg berada di kota utara, "selamat datang tuan dirga!" ucap mereka semua, dirga tidak menjawab dan hanya melihat sekelilingnya lalu pergi ke pemukiman dan mengambil peta yang berada didalam tas nya lalu pergi masuk kepemukiman itu dan pergi ke tempat tkp yang dijaga oleh penjaganya.
Dirga memakai sarung tangannya lalu masuk ke tkp, tempat nya sangat berantakan dan ada banyak darah diatas kasur, dirga memeriksa tkp itu dengan teliti sampai dia melihat pot bunga dan menemukan secarik kertas dibawah potnya yang berisi '2118 q1613 -12522', dirga memasukkan kertas itu ke tasnya, karna hari sudah mulai malam dia memutuskan untuk pergi ke bar
saat dirga masuk ke bar itu semua orang melihat kearahnya "sungguh kehormatan bagi saya karna kedatangan anda tuan duke" ucap pemilik bar itu dirga hanya tersenyum dan duduk, pemilik bar itu langsung memberikan dirga beer, dirga meminum beer nya dan ada seseorang yang duduk disebelahnya
"untuk apa?" tanya dirga, orang itu melepaskan tudungnya dan tersenyum, "menemui mu" jawabnya, "you making this game cause you want to see me?" tanya dirga lagi "ya, kamu tak pernah membalas surat dariku" jawabnya, "huh.. aku tak tertarik pergi ke kediamanmu dan kediamanmu sangat jauh, aku malas." dirga meneguk habis beernya
"sekali saja.. ku mohon.." ucap orang itu "Ivan, enough is enough kalau lo mau, you have to be the bottom." ujar dirga lalu meletakkan gelas beernya dan beranjak dari duduknya, "i will be your bottom." dirga tersenyum mendengar itu "10 pm, motel xxx 119" ucap dirga lalu membayar beernya dan keluar bar
- KING -
Ivan Aleksander Dimitri
umur : 32 thun
alasan bertahan : Dirgantara(A/N)
mmf yh mkin gjls hhe mmf jga lama up
KAMU SEDANG MEMBACA
King || CH
RandomMahesa Dirgantara, putra paling tua yang ada di kerajaan Asean yang memiliki raja kejam dan tak tau ampun. "Dirga, dengerin mama ya sayang.. kamu harus ngerebut takhta papa biar kita semua hidup tenang" Wasiat sang Ibu adalah satu-satunya alasan men...