Tok Tok Tok
"EJA BUKAIN TUH PINTUNYA, ADA TAMU. GUE LAGI MAGER!" Titah Aurora.
Tidak mungkin Fakhri karena ia mengatakan baru sampai di minimarket.
"LU AJA KAK! GUA LAGI SIBUK NGERJAIN TUGAS NIH, TUGAS GUA NUMPUK!" Balas Reza.
Ceklek
"Lagian sih, kemaren-kemaren pas libur bukannya di kerjain malah leha-leha." Cetus Aurora sambil berjalan melewati Reza di ruang tengah.
"Tugas tuh enaknya dikerjain pas mepet waktunya kak, lu gak tau? Biar kita langsung sat set sat set karena deadlinenya sebentar lagi." Jelas Reza.
"Iyain aja udah, anak cerdas mah beda."
Reza selalu mendapat ranking satu di kelasnya, berbanding terbalik dengan Aurora yang nilainya lebih sering pas-passan dengan kkm. Aurora mewarisi publik speaking papinya sedangkan Reza mewarisi kecerdasan maminya.
"Lu punya tamu hari ini, Ja?" Reza menggeleng sambil mengerjakan tugasnya.
"Terus siapa ya?" Aurora membuka pintu rumahnya.
Ada seorang laki-laki berusia dua puluh tahunan mungkin? Sedang berdiri di hadapannya.
"Siapa ya? Perasaan saya gak mesen makanan." Ucap Aurora langsung.
"Ah itu, saya Nathan.. abangnya Nila." Kenalnya.
"Ohh abangnya Nila, gue baru tau kalo Nila punya abang."
Nathan tersenyum. "Saya kerja di luar kota."
"Gak nanya sih," batin Aurora.
"Terus ada urusan apa ya kesini?"
"Kemarin Nila cerita katanya kamu beliin dia gulali, makasih ya, itu makanan kesukaannya." Aurora mengangguk.
"Dan ini ada sedikit cemilan buat kamu sama Eja karena udah mau jadi temen Nila."
"Bukannya kebalik ya?"
"Gapapa nih ya kak cemilannya gue terima?"
"Iya terima aja," balas Nathan dengan tersenyum.
"Makasih kak," ucap Aurora dengan senyum tipis.
"Sama-sama, Ara?" Lagi-lagi Aurora mengangguk.
"Ara!" Panggil Fakhri. Aurora melambaikan tangannya agar Fakhri menghampirinya.
"Siapa Ra?" Bisik Fakhri.
"Nathan, abangnya Nila temen Eja." Fakhri mangguk-mangguk lalu tersenyum pada Nathan, begitu pun sebaliknya.
"Yaudah kak, udah kan? Maaf ya gak bisa nganter walaupun cuman sampe depan gerbang soalnya temen gue udah dateng."
"E-eh iya? Kalo gitu saya permisi." Nathan berjalan ke arah gerbang dan menoleh ke belakang namun sayangnya Aurora sudah masuk ke dalam rumah bersama Fakhri.
Nathan terkekeh. "Cantik, kayak liat bidadari."
>•~•<
"Kebiasaan deh, kan gue cuman minta beliin es krim. Kenapa pake ada cemilan yang lainnya?"
Ini lah salah-satu alasan mengapa Aurora kadang meminta Fakhri untuk membelikan ini dan itu, lumayan, gratis. Fakhri tidak akan mau dibayar. Karena itu juga Aurora merasa cukup nyaman bersama Fakhri, sebagai teman dekat.
Ah, Aurora juga selalu membantu Fakhri saat ia meminta tolong meskipun mau tidak mau atau saat ia sedang malas.
"Gapapa hehe, biar badan Ara ada isinya."
"Ini ada tau, ada darah merah, darah putih, urat, lemak, tulang, terus—"
"Iya Ara iya, tau." Potong Fakhri, ia tidak mau Aurora terlalu berfikir sebab Aurora pasti akan pusing.
Mereka duduk di sebelah Reza dengan Aurora di tengah. Aurora lalu meletakan semua cemilan itu di hadapannya.
"Wah, panen cemilan nih ceritanya?" Seru Reza.
"Iya lah, bilang apa lu sama Fakhri?"
"Makasih kak Fakhri, semangat deke—" Ucapan Reza terhenti saat mendapat pelototan mata dari Fakhri yang tersenyum, seram.
"Deke apaan?"
"Gak, bukan apa-apa." Jawab Reza sambil membuka sebuah ciki.
"Mau nonton film, Ri?" Tawar Aurora. "Udah lama juga kita gak nonton film." Lanjutnya.
"Terse— Midnight aja gimana? Hehe." Fakhri langsung mengubah ucapannya saat Aurora menatapnya tajam.
"Oke." Balas Aurora. "Tentang apa filmnya?"
"Hmm, psikolat gitu. Ara gak takut kan? Kalo takut ganti—"
Aurora menatap Fakhri dengan berbinar. "Serius? Seru dong, ayok nonton itu aja." Serunya dengan semangat.
"Ck ck ck, dunia berasa milik berdua ya. Yaudah gua ngerjain tugas di kamar lu ya kak, di kamar gua kan gak ada meja belajar."
"Iya sana hush hush," usir Aurora.
"Kenapa saya harus punya kakak kampret seperti dia?" Gumam Reza.
Ting!
Carla hvs : Araaaa, aku bosen huhuuuu :"(((
10.19Carla hvs : Main yuk Araaaa😆
10.20Ara : Sini aja Ra ke rumah gue, gue lagi nonton film ada Fakhri juga
10.20Carla hvs : Oke, aku otw ya Ra sama Ion gapapa kan?
10.21Ara : Iya
10.23Carla hvs : SIP ARAAAA
10.23"Carla sama si singa mau ke sini, gapapa kan ya? Biar rame." Ucap Aurora. Reza sudah berada di kamar Aurora.
"Iya gapapa kok Ra, lebih rame lebih bagus."
"Padahal mau berdua aja sama Ara :(" Batin Fakhri.
"Karena gue gak suka pas lagi nonton film diganggu, jadi kita tunggu mereka aja ya?"
"Iya Ara, apa sih yang enggak buat Ara." Mereka sama-sama tersenyum.
"Semalem Ara jadi ke pasar malam sama Apin?" Fakhri penasaran karena Aurora tidak memposting kegiatannya seperti biasa.
"OH IYA BELOM POST DI IGE!" Ingatnya.
"Goblok Ri, ngapain tadi lu nanya ha?!"
"Semalem karena kesenengan plus kecapean gue jadi lupa hehe," Aurora menepuk pundak Fakhri. "Makasih udah diingetin Ri."
"I-iya, sama-sama?"
"AAA DASAR FAKHRI BEGO!" Maki batinnya.
•Older Me•
sepertinya mulai sekarang partnya akan panjang-panjang jhahaha
salam jodoh, rangurlazy
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐥𝐝𝐞𝐫 𝐌𝐞
Teen Fiction"Shut up! I'm olders you!" "But i'm your boyfriend!" ΔCover dan foto yang ada di dalam cerita berasal dari pin meski tidak semua!Δ Higest rank : #1 in junior [17-05-2022]