Surel

8 5 0
                                    

Kepada : antares.wiratama@gmail.com

Dari : donnybaskara@yahoo.co.fi

Subjek : Ihana ruska Inarissa

Moi, Ares.

Apa kabar? (Kamu tahu orang Finlandia nggak main-main kalau udah tanya kabar. Jadi, pikirin baik-baik dulu sebelum jawab) Kayaknya sekarang di Indonesia udah masuk musim hujan, ya? Semoga Bekasi nggak banjir lagi (Om serius doanya).

Mau update tragedi jalanan basah? Nggak ada kejadian luar biasa lain. Pihak kota langsung beresin setelah Om klik tombol kirim e-mail ke kamu. Jadi, semua aman.

Cloudberry dan lingonberry udah bisa dipetik dari Agustus. Om, sih, ambil yang deket aja, di pekarangan yang cuma beberapa langkah dari danau. Enaknya tinggal sebelah tempat wisata ya ini, nih, ke mana-mana gampang, banyak aksesnya. Ya, nggak sebelah-sebelah amat sebetulnya, tapi terjangkau, lah. Sarapan-makan siang-makan malam jadi sering sama yang manis-manis, haha. Untung Om nggak alergi buah beri-berian.

Oh, ya, ngomong-ngomong Inari. Om pernah bilang di Laplandia kalau mau lihat ruska yang sebenar-benarnya ruska, ya ke Inari. Apalagi ke danaunya. Nah, nggak tahu kenapa ruska tahun ini lebih panjang dari tahun kemarin. Kayaknya Oktober ini juga masih! Om nggak pernah lihat pohon bahkan semak-semak bertahan lama sama warna jingga kayak gini. Ihana (lovely) banget. Cewek kamu kalah cantik sama ruska, hahaha.

Eh, kamu lama nggak pernah cerita cewek kamu lagi. Tapi nggak apa-apa. Yang penting kamu baik-baik aja.

Lagu kamu gimana? Kalau udah rampung, boleh Om dengar?

Nggak apa-apa kamu belum kerja dulu. Kamu bisa pakai waktunya buat buktiin ke papi kamu passion yang pengin kamu kejar. Nggak ada yang sia-sia dari usaha.

Kembali ke ruska di Inari. Kemarin Om ke rumah sakit lagi. Om masih beruntung karena nggak kayak pas Christmas, nggak ada badai salju, adanya dedaunan jatuh aja. Jadi jalan ke sananya juga nggak repot. Nggak enaknya tinggal agak jauh dari peradaban ya, begini. Haha. Udah risiko. Sebenernya nggak parah, kok. Cuma cek rutin biasa dan dikasih obat kalau-kalau sampai ngerepotin lagi kayak Desember tahun lalu. Agak lama juga kan, jaraknya? Penyebabnya lupa. Biasalah, Om udah tua.

Everything's OK now. Om udah di rumah lagi. Dari jendela, pohon aspen udah kayak pohon koin aja, jatuhin daun-daunnya yang warnanya kayak emas. Jadi ingat waktu pertama Om ke sini, nggak murah pastinya. Udah gitu Om harus ngurusin kependudukan dulu biar dapat health care supaya nggak ribet kalau harus ke rumah sakit. Om udah bilang sama kamu dari awal, masalah kesehatan jadi prioritas Om. Ya fisik, ya mental. Waktu pindah juga pas banget lagi puncak-puncaknya ruska, jadi musim ini bisa dibilang perkenalan Om sama Finlandia. Untungnya menyenangkan dan langsung akrab.

Lihat pohon aspen juga bikin Om ingat Indonesia. Bukan cuma karena di sana nggak ada, tapi juga karena di sana punya pohon yang nggak ada di sini. Nggak cuma pohon. Bunga, tanaman lain, hewan, MAKANAN, cuaca juga. Kadang suka kangen papasan sama orang asing yang langsung ramah ke kita pas jalan-jalan. Pengin juga nyicipin rendang asli Padang lagi atau apa pun yang berbumbu. Barangkali kamu mau bawain, Res? Haha.

Habis ini Om mungkin mau sepedaan. Kalau Om masih seusia kamu, seharian bisa Om habisin sekalian sama main kano, trekking, mancing... sekarang cuma bisa satu-satu. Om kasih foto-foto pas ruska di sini, ya. Dijamin bikin iri. Semoga kita bisa ketemu entah gimana caranya nanti. Mungkin kamu yang ke Inari.

Moimoi. Minun täytyy mennä. Pärjäile.

Donny

Lampiran:

Photo_1.jpg

Photo_2.jpg

Photo_3.jpg

Photo_4.jpg

jpg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menanti MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang