"Astaga ~ aku kalah lagi. "
Shimizu menoleh menatap seorang gadis yang ada di hadapannya diam.
"Ini bukan permainan yang sulit. "
"Selalu saja berbicara seperti itu, lagi pula salahku juga karena mengajakmu. Berbeda lagi jika Komori yang ku ajak, mungkin sudah sejak tadi aku memenangkan permainan ini. "
Komori yang merasa namanya di sebut langsung tersinggung karena Yukie seperti merendahkannya dalam bermain Catur. "Apa kau bilang? "
Yukie hanya tersenyum mendapati Komori tengah geram kepadanya. "Kalau begitu, ayo bermain. "
Komori berdecak sombong. "Heh, lihat saja siapa yang akan tertawa nanti. "
Setelah beberapa waktu sesaat.
"Aku menang. " Sahut Yukie seraya tersenyum licik.
Komori menyembunyikan wajahnya di meja menahan malu karena sudah lebih dulu berkata besar. "B-bagaimana bisa aku dikalahkan oleh wanita sepertimu?? "
"Bisa saja. " Yukie tersenyum.
BRAKK!!
Kiyoomi datang secara tiba-tiba dengan wajah kesalnya yang tertampak jelas di mimik wajah miliknya, si surai Ikal itu kini berjalan menghampiri sebuah kursi dan mendudukinya dengan pikiran yang masih frustasi.
Ketiganya menoleh serentak, kejadian seperti ini sudah biasa dialami oleh mereka makanya tidak ada yang merasa terkejut.
"Ada apa lagi? Kau selalu saja membuka pintu dengan kasar, nanti rusak lagi bagaimana? " Cetus Komori nyerocos tiba-tiba.
Yukie yang duduk berhadapan dengan Komori menopangkan dagunya dengan kedua telapak tangannya. "Apa kau meragukan keuangan milik seorang Duke? Kalau rusak tinggal ganti saja. " Ucapnya seraya tersenyum, seperti biasa senyumannya terlihat mengecam dan menyebalkan. Mana peduli dia dengan keuangan milik Kiyoomi ataupun milik Kerajaan.
Shimizu pun juga tau, jika Kiyoomi terus merusak sebuah pintu dN terus menggantinya, itu tidak akan berefek apa-apa pada keuangan miliknya.
"Benar juga. " Kata Komori sembari berfikir.
Kiyoomi menoleh kearah Yukie. "Kau? "
Gadis bersurai mocca itu berdiri lalu memberi hormatnya. "Selamat siang tuan Duke. " Sebagai jawabannya kiyoomi hanya mengangguk pelan walau terpaksa.
"Kenapa kalian semua malah diam dan bermain catur di sini? Kalau Shimizu dan Komori sudah biasa, tapi kau? Tidak biasanya kau datang ke tempatku. " Kiyoomi menatap ketiganya bergantian.
Yukie memalingkan wajahnya dan kembali duduk seperti yang awal dia lakukan. Wajahnya terlihat sayu, apa lagi matanya yang seperti memancarkan kecemburuan dan kesedihan di dalamnya.
Gadis itu menopang dagunya sebelah. "Kitashin-sama memintaku untuk pergi sebentar, beliau tengah berbicara dengan Atsumu di ruang kerjanya saat ini. " Ucapnya sembari sebelah tangannya memainkan pion catur.
Apa?
"Apa kau tau sesuatu? " Tanya Kiyoomi penasaran.
Yukie mengangkat bahunya tidak tau.
Ah sial, Kiyoomi memijat pelipisnya kuat.
"Memangnya ada apa? Apakah salah jika Pangeran berbicara ataupun mengobrol dengan Atsumu? " Celetuk Komori. Sepertinya dia sudah melakukan kesalahan dengan menanyakan pertanyaan yang seharusnya tidak ia katakan.
Yukie dan Kiyoomi menoleh serta menatap tajam Komori yang tengah bersantai duduk. Seketika bulu kuduk milik Komori menegang, Shimizu hanya bisa menghela kan nafasnya tidak mau ikut campur.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince SAKUSAATSUMU:
RomanceBerawal dari seorang Omega Atsumu miya yang menjadi pelayan di Kerajaan Seijoh, mendadak di paksa untuk menjadi seorang selir. Merasa jika Pangeran bukanlah pasangan jiwa nya karena tidak bisa mencium aroma Alpha. Atsumu memilih kabur dari Istana Se...