02

15.9K 805 30
                                    

Joviar sejujurnya merasa sedikit aneh saat daddynya membiarkan ia tidak minum obat

Dan benar sekali, sekarang ia terbangun dengan infus di tangannya tapi ada yang aneh, ia tak bisa menggerakan kakinya, matanya mulai berkaca kaca

"Daddy, hikss... kaki ku tidak bisa digerakan".

'Apakah ini hukuman dari daddy, tapi biasanya daddy tak seperti ini' joviar terus bermonolog dengan dirinya sendiri sampai tidak sadar jika daddynya sudah ada di depannya sekarang

"Apa yang sebenarnya anak daddy pikirkan hm?". alex mengusap pelan surai sang anak

"Kenapa aku tak bisa merasakan kakiku dad?"

Alex menatap diam anaknya, setelahnya ia tersenyum dengan lembut

"Ah, itu hanya sebentar baby, mungkin, lagipula hukumanmu masih berlanjut jadi anggap itu sebagai hukumanmu"

joviar tentu memandang daddynya dengan tatapan tak terima, apalagi yang harus dia lakukan sekarang, daddynya benar benar berlebihan

Sebenarnya Alex sudah memikirkannya dengan matang, ia menyuntikan sesuatu kepada kaki anaknya yang bertujuan membuatnya lumpuh untuk sementara, tapi sepertinya Alex suka jadi mungkin ia akan terus melakukannya walau akibatnya bisa fatal yaitu dengan menjadi lumpuh sungguhan

"Apa kau lapar baby?". Alex mencoba memecah keheningan yang terjadi

"Huum, tapi jangan sayuran ya dad, sekali kali aku ingin yang enak". Dan Alex dibuat gemas oleh wajah anaknya sendiri yang menunjukkan boba eyesnya

"Baiklah, hanya kali ini kau boleh makan apa yang kau mau".

"Yeayyy, sayang daddy! "

"Daddy juga sayang kepadamu baby melebihi apapun". Lalu Alex mengecup singkat dahi anaknya, mungkin sebentar lagi ia akan jarang melakukan itu

Setelah itu mereka memilih makan bersama dikamar sang anak karna Alex tak membiarkan Joviar keluar dari kamar

Setelah sarapan tersebut, Joviar kembali terlelap karna obat yang ia konsumsi mengandung penenang yang membuatnya lelap

Alex kemudian mengambil perlengkapan untuk menyeka badan anaknya itu dengan hati hati, setelah itu ia memasangkan baju yang rapi dan mewah karna anaknya akan didatangi oleh seseorang

Calon suaminya tentu saja

'Eunghhh'

"Loh dad, kok aku dipakein baju kaya gini, emangnya kita mau kemana?"

"Kau akan tau nanti baby, ayo sekarang daddy akan menggendongmu dan kita turun kebawah"

Alex lalu membawa Joviar kedalam gendongannya terlihat ia yang masih sedikit linglung sehabis bangun tidur,

Sesampainya dibawah atau lebih tepatnya di ruang tamu, Alex mendudukan dirinya di sofa yang nyaman tak lupa Joviar yang ada dipangkuan daddynya

"Daddy" Joviar mencoba meminta atensinya

"Hmm, kenapa baby? Apakau butuh sesuatu, atau kau ingin susu?"

"Ishh aku sudah besar daddy, aku sudah tidak meminum susu, aku ingin bertanya sebenarnya kita akan bertemu siapa?"

"Kita akan bertemu dengan calon suamimu"

DEG

Inilah yang sebenarnya ditakutkan oleh Joviar, yaitu bertemu dengan orang yang dijodohkan dengannya, oh astaga ia bahkan baru menginjak umur 18 tahun, Dan sekarang ia mungkin sebentar lagi akan terikat oleh pasangannya, Joviar hanya berharap jika pasangannya tak se posesif Daddynya

Posesif Daddy And HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang