Syam sudah mengunjungi beberapa kafe, tapi mereka menolaknya karena tidak membutuhkan pekerja. Mencari kerja part time memang sangatlah sulit, apalagi jika belum memiliki pengalaman.
'Semoga gue di terima kerja di kafe ini.' Syam menghela nafas sejenak, kemudian ia melangkah masuk ke dalam kafe.
Salah satu pelayan kafe menghampiri Syam. "Mau pesen apa Mas?"
"Bukan, saya mau nglamar kerja. Apa saya bisa ketemu sama pemilik kafe ini?" tanya Syam.
"Pemilik kafe sedang tidak ada, hanya ada manager kafe Mas," balas pelayan itu.
"Ya udah nggak papa, tolong panggilin manager kafe ini," pinta Syam.
Pelayan itu mengangguk. "Baik Mas, tunggu sebentar."
Selang beberapa menit manager kafe datang, jika di lihat-lihat pria itu terlihat sangat angkuh. Syam berbicara kepada manager kafe itu dan menyerahkan surat lamaran kerja. Manager kafe itu membuka surat lamaran kerja milik Syam.
Setelah itu manager kafe tersebut melihat Syam dari atas sampai bawah. Syam berusaha untuk bersabar, mau bagaimanapun juga dirinya sangatlah membutuhkan uang. Syam benar-benar tidak berdaya.
"Baik, kamu saya terima. Gaji kamu sebulan enam ratus ribu," ucap manager itu.
Syam terdiam sejenak. "Berarti satu harinya dua puluh ribu?"
"Iya, kenapa nggak setuju?" Wajah manager itu terlihat sangat angkuh.
"Baik, saya setuju." Syam terpaksa menerima tawaran itu karena dirinya sedang membutuhkan uang.
Manager itu tersenyum, sebenarnya gaji seorang pelayan kafe adalah satu juta dua ratus perbulan. Tentu saja manager itu ingin mengambil keuntungan, dunia memang sangatlah kejam.
Tidak semua orang di dunia ini itu baik, terkadang orang bisa memanfaatkan orang lain demi kepentingannya sendiri. Syam berusaha untuk bersabar, ia menguatkan dirinya untuk tidak menyerah.
'Semangat Syam, lo pasti bisa,' batin Syam.
***
Syam sangat berkerja keras, mulai dari mencuci piring, mengantarkan pesanan dari meja satu ke meja lain, dan juga mengepel. Seorang Syam Kavalen yang menjabat sebagai wakil ketua geng Jevins harus bekerja keras hanya karena takdir yang mendesaknya.
"Lihat deh Mas-nya ganteng banget ya," ucap salah satu pelanggan.
"Iya, ganteng gitu mah cocoknya jadi model."
"Cocokan jadi suami gue lah."
"Ya nggak, masih cocokan jadi suami gue."
"Tapi dia ganteng banget sumpah, auto tiap hari ke kafe kalau kayak gini caranya."
Begitulah obrolan para gadis yang masih dapat di dengar oleh Syam. Seorang pemuda tiba-tiba menabrak bahu Syam. Ternyata bekerja tidak semudah itu, ada saja orang yang membuat dirinya resah.
"Lo nggak usah ngalangin jalan bisa nggak sih!" sentak seorang pemuda yang terlihat seperti anak orang kaya.
Syam menatap pemuda itu tak percaya. "Jelas-jelas Mas-nya yang salah, jalan masih lebar kenapa Mas nabrak saya?"
"Diem lo, berani ya lo nglawan gue?" Pemuda itu terlihat semena-mena.
Syam berusaha untuk bersabar. "Maaf."
"Gue laporin lo ke manager kafe ini, biar aja lo di pecat," ucap pemuda itu.
***
Friska mengajak Adam ke sebuah kafe, awalnya Adam menolak. Adam lebih suka makan di pinggir jalan daripada harus makan di kafe dan juga restoran. Tapi karena tidak mau mengecewakan seorang wanita Adam akhirnya mau menuruti Friska.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syam Story
Teen FictionDia Syam Kavalen, laki-laki yang menjabat sebagai wakil ketua geng Jevins dan mempunyai cita-cita menjadi dokter. Syam selalu memasang wajah kalem dan selalu terlihat tenang. Syam mencintai gadis berhijab bernama Nasya, namun Syam harus terjebak cin...