𝑊𝒉𝑦?

7.7K 314 15
                                    

-oOo-
.
.
.
.
.


Seorang gadis tengah duduk di pinggir kolam membiarkan kaki jenjangnya terendam air kolam yang dingin dengan posisi tangan yang bersedekap dada, wajahnya terlihat kesal menahan amarah

"Gila!!"

"Siapa yang kamu sebut gila?"

Gadis itu menoleh "Papa yang gila, kenapa pa? Kenapa tiba-tiba menjodohkan ku dengan bocah ingusan hah??"

Pria paruh baya yang di panggil papa itu bersender di pintu kaca memasukan sebelah tangannya di kantong celana kain yang tengah ia pakai "Jaga ucapanmu Ruby, dia memang lebih muda darimu tapi sikapnya jauh lebih dewasa dan pemikirannya matang daripada kamu"

"Dewasa darimana? Papa buta yaaa? Dia itu masih bocah SMA pa, sedangkan aku anak kuliahan. Umur kita berdua jauh banget ga cocok buat jadi pasangan!! Ruby juga ogah buat di jodohin sama dia pa. Banyak laki-laki yang dewasa dan seumuran sama aku, please pa-"

"Cukup Ruby!! Intinya papa mau kamu menikah Minggu depan dengan laki-laki pilihan papa, gausah menolak atau mencoba kabur atau siap-siap semua kartu kreditmu papa blockir dan mobil mu papa sita"

Ruby menganga mendengarnya, Ruby ingin menjawab lagi tetapi ayahnya pergi begitu aja tanpa mendengarkan apapun yang akan di katakan Ruby

"Shitttt!!"

-oOo-

"Jungwon, kemari"

Lelaki yang di panggil jungwon itu masuk kedalam kamar sang ibunda yang terbaring lemah di kasurnya, jungwon tersenyum hangat duduk di kursi samping kasur sambil menggenggam tangan sang ibu

"Iya bunda, bunda perlu sesuatu?"

Bunda menggeleng lemah "Nak"

Jungwon menggangguk

"Bunda tau kamu belum siap menikah, bunda minta maaf ya"

"Sssstttttt" jungwon mengarahkan satu telunjuknya didepan bibirnya sendiri "Jungwon ngerti bund, jangan meminta maaf. Jungwon bakal lakuin apapun demi bunda karna jungwon cuma punya bunda disini. Paham?"

"Terimakasih ya nak, bunda bangga punya anak yang berbakti kayak kamu." Bunda mengelus rambut jungwon penuh rasa sayang

"Tapi kamu beneran siap mau menikahi gadis itu?"

Jungwon menggangguk

-oOo-

Ruby memasuki kamar mewahnya yang penuh dengan barang-barang branded dan mahal. Mengambil iPhone merk terbaru dan mencari nomor seseorang di sana

Mendekatkan ponsel ke telinga "Jin??"

"Why ruby ku sayang" saut seseorang di seberang telpon

"Gila, Lo tau gak sih. Gue di jodohin sama bokap gue Yujinnn"

"Wtf!!! Yang bener Lo??"

"Gue harus gimana??" Saut Ruby yang terdengar frustasi

"Siapa calon lo? Spek Sugar Daddy gak? Banyak uang kayak bokap lo? Atau jangan-jangan dia anak dari temen bokap lo by?"

"Woiii!! Gue mau di jodohin kok lu kayak seneng sih anjir!!! Masalahnya dia itu bukan spek Sugar Daddy yang kayak lo pikirin jin! Dia cuma bocah ingusan, bocah SMA anjir"

"Ohmygod, bokap lo ga salah jodohin lo sama bocah? Yang ada keluarga lo di peras ntar sama keluarga dia? By the way dia kaya raya gak?"

Ruby menyisir rambutnya ke belakang dengan jemari-jemarinya, duduk di tepi kasur Queen Size bak princess itu "gue gak tau latar belakang keluarga dia, lagian gak penting juga. Gue gak pernah tau anak-anak dari temen papa, gue cuma tau ya itu mungkin sekedar teman bisnis papa gue jin"

"Yaudah sih by, lu tenang aja. Kalo lu tau bokap lu pembisnis terkenal sampe keluar negeri ya pasti anak yang di jodohin sama lo juga seorang anak kaya raya. Hidup lu ga bakal susah sampe tujuh turunan percaya deh"

Ruby mendesah frustasi. "Bukan itu yang gue permasalahin yujin, gue gak mau di jodohin sama bocah ingusan. Masa gue punya suami yang usianya jauh lebih muda dari umur gue sih. Dan juga dia masih SMA kelas 3 tau"

"Sssssstttt sudah-sudah jangan kebanyakan ngeluh by. Nikamtin aja gue yakin bokap lu juga punya alasan kenapa dia jodohin lu sama bocah SMA"

"Tapi kan-..."

"Dahdahdah gua mau berendam nih lengket tau badan gue, cuaca harini tuh rasanya hot banget. Byeee Ruby sayangku. Ntar malam kita ketemuan yaaa muach"

"Yakk jin-"

Telpon di matiin sepihak oleh yujin. Yujin adalah teman dekat Ruby di kampus dari awal semester sedangkan sekarang mereka sudah di akhir semester yang sebentar lagi skripsian

"Yujin brengsek, gakada gunanya gue ngasih tau dia malah di suruh nikmatin. Gila nih anak"

Ruby memandangi ponsel mahalnya lalu ia taruh sembarangan di kasur. Merebahkan diri berusaha untuk beristirahat biar gak terlalu mikirin perjodohan gila yang dilakukan oleh bokapnya

Sampai

Ting!

Sebuah notif pesan masuk

Dengan malas Ruby mengecek ponselnya, dari sang bokap

Papa

/Mengirim foto

′ Ini foto calon suami mu, nanti malam kita ketemu sama dia ′′ Jangan menolak!! ′′ Papa blockir kartu kreditmu jika sampe berniat menolak ′

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini foto calon suami mu, nanti malam kita ketemu sama dia ′
Jangan menolak!! ′
Papa blockir kartu kreditmu jika sampe berniat menolak ′

Ruby mendesis kesal, dan membanting asal ponselnya ke ranjang. Mengambil boneka dan meninju-ninju seakan boneka itu adalah bokapnya sendiri "Ruby kesal sama papa!!"

"Arrrgghhhh"


-oOo-

Jangan lupa vote dan komen ya teman. Ini book kedua Ren ♡♡

 [ ✓ ] 𝑃𝐸𝑅𝐹𝐸𝐶𝑇 𝐻𝑈𝑆𝐵𝐴𝑁𝐷 ✦✧ 𝑌𝐴𝑁𝐺 𝐽𝑈𝑁𝐺𝑊𝑂𝑁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang