Beautiful In White

623 92 3
                                    

Tak terasa, yang telah ditunggu pun akan tiba. Yaitu Chika dan Ara akan melaksanakan pernikahannya kembali di suatu tempat yaitu pantai.

Chika sudah selesai dirias. Menatap dirinya di pantulan cermin, betapa bahagia hari ini.

"Chika" Tanya seorang wanita berambut pendek, dan menatap Chika melalui pantulan kaca cermin.

"Yaa, ayah?" Tanya Chika.

"Saya mohonn.. banget, jangan sia-siakan Ara. Kamu mendapatkan kesempatan kedua kalinya untuk menjaga Ara dan menjadi istri yang lebih baik lagi" rupanya itu Kinal, memberikan Chika kesempatan kedua kalinya. "Saya mohon juga, jangan mengulangi kesalahan mu lagi. Saya tau itu sudah lama. Tapi tolong, kamu jangan mengulanginya. Paham, kan? Kata saya?"

"Baik, ayah. Chika juga udah nyesel saat itu lebih memilih dia dari pada Ara..".

"Baiklah kalau begitu. Tamu yang kita undang sudah menunggu tibanya kamu. Yuk, cantik" titah Kinal menyuruh Chika beranjak dari kursinya. Lalu menggandeng Kinal untuk Kinal antar sampai ke altar.

Sebelum acara dimulai. Dua anak kecil perempuan dengan gemasnya menaburkan jalan yang akan Chika dan Kinal lalui. Seusai itu. Chika menggandeng tangan Kinal sampai Kinal mengantarkan Chika ke depan altar.
Ara, mengenakan tuxedo hitam dengan dalaman kemeja putih. Terlihat, sebuah bunga kecil mengintip dari kantong tuxedonya. Rambutnya pun kepang kuda.

Saat Kinal sudah berada di depan altar, dirinya lebih dahulu berbisik di telinga Chika. "Ingat ya, Chika, apa kata saya saat di ruang rias tadi" Chika mengangguk.

Ara tersenyum menatap Chika yang sungguh cantik hari ini. "Kamu sangat cantik, Chika" batin Ara tak mau berhenti mengedipkan matanya.

Kini Chika sudah berada di hadapannya, Ara menggenggam tangan Ara. Lalu penghulu pun bertanya.

"Apakah kalian sudah siap?" Tanya penghulu itu.

"Siap.." jawab Ara terlebih dahulu.

"Saya juga siap" lanjut Chika.

"Bagus. Sekarang, kalian akan mengatakan ikat janji suci. Tolong dengarkan saya dan ikuti saya, paham?" Chika dan Ara mengangguk.

Lebih dahulu penghulu mengatakan ikat janji suci, dengan perlahan mereka mengikuti apa yang dikatan penghulu.
Seberapa jauhnya jodoh, ujung-ujungnya tetap akan bersama atau sama dengan jodoh tak akan kemana. Chika dan Ara sudah berpisah karna suatu masalah, dan berpisah selama 6 tahun. Kini, yang dinanti pun sudah tiba. Senyuman terukir di wajah mereka. Rasa gugup pun juga.

Tak terasa, mereka sudah membacakan ikat janji suci. Yang berarti mereka sudah sah menjadu sepasang kekasih yang sah. Ara memasangkan cincin terlebih dahulu di jari manis Chika, dan dilanjut Chika memasangkan cincin di jari manis Kiri Ara.

"Akhirnya kalian sudah sah. Silahkan berciuman" ucap penghulu itu.

Ara mendekatkan kepalanya, begitu juga dengan Chika. Ara memberi ciuman di bibir dengan cukup lama yang membuktikan jika mereka sudah menjadi sepasang kekasih yang sah. Seusai mereka berciuman lalu dilanjuti dengan mereka berpelukan.

"Finally! Kamu jadi milik aku, Chika" bisik Ara.

"Samaa, kamu jadi milik aku juga. Bener ya, Ra, jodoh gak akan kemana. Buktinya walaupun kita pernah berpisah ujung-ujungnya juga kita akan bersama lagi seperti sedia kala" lanjut Chika dengan berbisik.

Jika memang sudah takdir ya takdir. Itu pun sebuah dialog kehidupan dari Tuhan YME yang sudah Tuhan buat saat kita masih berada di perut sang ibunda kita tercinta. Dan jika sudah berjodoh juga tetap jodoh.

°°°

Saat selesai acara pernikahan mereka. Keluarga Ara sedang berkumpul untuk makan malam, cukup melelahkan bagi Ara dan Chika karna harus bangun dari jam 5 subuh sampai jam 8 malam.

"Haii, uncle!" Sapa anak kecil berumur 6 tahun. Duduk depat di sebelah Ara.

"Haii, Gabriella Abigail, anaknya Adel" Adel yang mendengar pun langsung menatap Ara.

"Uncle, panggilnya Ella ajaa, yaa.." Ara mengangguk lalu menatap Adel.

"Apa, kak?"

"Gak pa-pa. Cari istri baru gih, gak kasian, hah? Lu jadi duda udah dari Ella umur 4 tahun" ujar Ara. "Tapi lu mau gak sama temen gue. Dia baru aja di cerai kan sama suaminya karna mertua dari temen gue ngejodohin suaminya.."

"Siapa namanya, kak?"

"Ashel.."

"Trus nama suaminya?"

"Zee.." sambung Ara. "Nahh.. orang tuanya Zee ngejodohin Zee samaa seseorang gitu lahh. Aku juga gak kepo, mau aku comblangin no nya?" Adel mengangguk cepat. "Mau dong, kak, lagi nyari yang cantik, trus suka anak kecil".

"Sip aja itu mah, itu urusan kakak. Sekali nyari duarr.. langsung dapat". Lanjut Ara membuat Adel tertawa.

"Kalian ini yaa, ngomongin masalah ciwi-ciwi. Ingat Araa, kamu itu udah punya istri! Mau nambah istri lagi, kah?" Seru Veranda.

Chika langsung menatap Ara tajam, tak lupa membulatkan matanya. "Ehh.. gak kok, Ara lagi nyariin cewe buat Adel. Kasian ditinggal Marsha, jadinya duda deh".

Vana ingin mengambil sebuah potongan kue yang berada di tengah meja. Karna ia tak dapat berdiri dan berjalan, dirinya meminta tolong. "Dad, bisa ambilin potongan kue yang di situ gak? Vana gak bisa ambil".

"Okee, anak daddy" Ara mengambil potongan kue itu dan meletakkan di piring Vana.

"Makasih, dad"

"Sama-sama, Vana"

°°°

Skip.

Ara dan Chika sudah berada di rumah mereka, begitu juga dengan ke 4 anaknya. Ke 4 anaknya sudah tertidur pulas di kamar masing-masing.

Mereka berdua sudah membersihkan badannya. Sekarang juga mereka sedang melakukan pillow talk, saling memberikan sikap manja.

"Ara, kamu udah ada rencana nambah anak?" Terucap pertanyaan itu dari Chika

Ara menggeleng kepalanya. "Belum ada, Chik. Anak kita cukup Alesha aja"

"Lahh kok Alesha?"

Ara mengangkat kedua alisnya. "Walaupun Alesha anak Badrun, tapi udah aku anggap anak aku sendiri. Sama seperti Vana"

"Kalau misalnya udah terlanjur om Vino jujur kalau daddynya bukan kamu. Kamu gak pa-pa, kan?"

"Gak pa-pa, Chik. Itu kan emang udah harus buka mulut"

Chika menatap atap kamarnya. "Ra, malam pertama, kah?"

"Mau??" Chika mengangguk.

"Udah kunci kamar belum?"

"Udah.. ayokk, Chikaa.. sekarangg.." rengek Ara tiba-tiba.

Chika langsung menaiki tubuh Ara. Dan langsung melumat bibir Ara. Ara pun membalas lumatan bibirnya dari Chika.
Mereka melakukan making love, melakukan seraya saling memberi kasih sayang antara satu sama lain.

Udahh ya ges ya, jangan kepoin mereka 😌🙏🏻.

























































































Tbc

Kalau ada typo mohon dikoreksi 🙏🏻

God, i love her 2 [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang