Two

1.4K 224 76
                                    

Recommend to Listen :
The Boy is Mine - Brandy, Monica
Faouzia - Puppet
.
.
.

"Kenapa melamun? Sedang ada masalah?" tanya Jungkook.

Kekasihku itu selalu memperhatikanku. Sayangnya saja aku tidak pernah bersyukur memilikinya. Hubungan kami sudah berjalan sekitar dua tahun. Jungkook juga tahu kalau aku tergila-gila dengan atasanku dan dia tak mempermasalahkannya asalkan aku tetap menjadi kekasihnya.

"Apa kau sangat mencintaiku?" tanyaku padanya.

"Tentu saja. Kau meragukanku?"

"Tidak." Aku tersenyum padanya, menidurkan kepalaku di bahunya.

"Kau dapat foto atasanmu hari ini?"

"Hari ini dia tidak ada di kantor." Aku berbohong. "Kenapa memangnya?"

"Aku mau pergi ke studio. Kalau kau mau, aku bisa sekalian mencetak foto-foto atasanmu lagi. Supaya kau bisa memajangnya di kamarmu."

Jungkook selalu begitu, pria itu terlalu baik untukku. Aku mengangkat kepalaku lalu mencium pipinya. "Kau tahu aku sangat tergila-gila pada Taehyung, tapi kenapa kau masih saja mencintaiku?"

"Kau akan tahu rasanya jika kau bisa memiliki Taehyung suatu saat nanti. Kau akan merasa tenang kalau kau bisa memiliki orang yang kau sukai."

Ah, iya. Aku lupa kalau Jungkook juga dulu sangat tergila-gila padaku. Dia sangat terobsesi padaku, selalu menguntitku, memfotoku diam-diam dan memajang semua fotoku di studio fotonya. Aku bahkan masih ingat ketika dia masuk ke apartemenku, memperkosaku berkali-kali, lalu mengklaimku sebagai miliknya.

Jujur saja, aku juga bingung mengapa aku akhirnya bisa menjadi kekasihnya. Padahal perbuatannya dulu padaku benar-benar kejam.

"Kau melamun lagi." Dia menyadarkan lamuanku.

"Sebenarnya... Taehyung ada di kantor hari ini. Dia memergokiku dan mengancamku. Dia bilang, dia akan memaklumi perbuatanku jika aku mendonorkan jantungku untuknya. Aku pernah cerita padamu kalau Taehyung itu punya penyakit jantung bawaan, 'kan?"

"Dia punya segalanya. Seharusnya dia bisa bayar mahal untuk mendapatkan donor jantung. Kenapa dia malah memintamu? Apakah dia ingin donor jantung gratis?" Jungkook terkekeh setelah menyelesaikan kalimatnya.

"Aku juga tidak tahu. Tapi jika dia sampai melaporkanku, maka aku akan dipermalukan seumur hidupku."

Jungkook mengambil napas lalu membuangnya secara perlahan. "Jadi kau setuju?"

"Masih memikirkannya."

"Jangan terlalu banyak berpikir...." Kecupannya mendarat di kepalaku. "Katakan saja kalau kau setuju."

"M-maksudmu?"

"Aku yang mendonorkan jantungku padanya. Kau tidak perlu takut, karena aku akan melakukan apa pun untukmu. Mungkin jika jantungku berada di dalam tubuh Rei Taehyung, aku bisa merasakan bagaimana dicintai olehmu."

Aku langsung menjauhinya. "Jangan konyol. Aku tidak mau kehilanganmu, Gwon Jungkook."

"Kau tidak akan kehilanganku, Haerin." Jungkook mendekatkan wajahnya ke arahku. "Kau malah semakin dekat denganku. Jantungku selalu berdetak keras jika berada di dekatmu, mungkin Taehyung akan merasakan hal yang sama nantinya. Cintamu akan terbalaskan. Kau seharusnya bahagia."

Aku diam sejenak, lalu mengusap bibirnya yang merah. "Lebih baik aku dipenjara dan dipermalukan seumur hidupku dibanding harus kehilanganmu."

"Kau sangat membenciku, bukan?" tanyanya.

Not Yours, but Mine [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang