Part 24 -Kekecewaan

32 6 50
                                    

"Mama..." Lirih Aruna.

Semuanya langsung terdiam saat mendengar kata itu keluar dari mulut Aruna.

"Mama..." Aruna menghampiri Gauri dengan isak tangisnya.

Orang yang dia rindukan setiap hari ternyata ada di depannya sekarang––orang yang selalu dia doakan ternyata ada di depannya. Wajahnya tak berubah bahkan semakin cantik.

"Mama..." Lirih gadis itu dengan air matanya yang sudah mengalir.

Semua orang menatap Aruna bingung sedangkan Gauri disana juga sudah berkaca-kaca.

Aruna langsung memeluk Gauri dengan sangat erat, menuntaskan rindu yang selama ini ada di dalam dirinya.

Ia bertemu lagi dengan mamanya setelah sekian lama, tanpa kabar dan tanpa keterangan dimana tempat tinggal mamanya.

Mama nya kini ada di depan matanya, tengah berada di pelukannya.

Namun Aruna merasa dingin––kenapa mamanya tidak membalas pelukannya? Apakah ia lupa jika ini adalah anaknya.

"Hei? Aruna? Ini mama ku..." Celetuk William seraya menarik tangan Aruna agar melepaskan pelukannya.

Mama ku?

William langsung memeluk Gauri dan ia disana Gauri langsung membalas pelukannya, berbeda dengan tadi saat Aruna memeluknya.

"Mama ini Aruna..." Aruna kembali mendekat ke arah Gauri.

"Ini Aruna Ratu, anak mama..." Tambahnya memperjelas.

Gauri malah mengernyit. "Siapa? Aku tidak punya anak perempuan..."

Deg!

Aruna kembali menangis walaupun tanpa suara. "Ini Aruna ma... Anak mama..."

"Maaf dek, Tante tidak punya anak perempuan..." Jelas Gauri dengan rasa iba.

"Ma..." Aruna menghapus air matanya.
"Oke kalau mama gak punya anak perempuan tapi mama pasti inget bang Ethan kan?"

"Ethan? Siapa Ethan?" Gauri semakin tidak mengenalinya.

"Mama! Mama gak lupa ingatan kan?"

Pria yang menjadi suami Gauri terlihat marah. "Kau ini siapa hah?! Mengaku-ngaku sebagai anak Gauri!"

"Aku anak mama, mama Gauri, aku anaknya..."

Aruna di tatap sinis oleh keluarga Mira, kecuali Mira sendiri yang menatap Aruna kasian.

"Kamu gila ya?!" Pria itu menarik tangan Aruna dan membawa nya keluar tapi Aruna memberontak karena tak ingin jauh dari Gauri.

"Mama ini Aruna mama..."

"Mama gak kangen sama Aruna?!"

"Aruna selalu rindu sama mama..."

"Mama ini Aruna..."

"Putri kecil mama..."

Aruna terus mengoceh dengan air matanya yang terus mengalir sedangkan tangannya terus di tarik lalu di dorong keluar oleh pria yang menjadi suami Gauri.

Sedangkan disana Gauri memejamkan matanya, menahan air matanya agar tidak mengalir.

"Paman kenapa mengusir temanku?!" Pekik Mira tak terima.

Pria itu menutup pintunya dengan kencang saat sudah mendorong Aruna keluar.

"Teman mu gila!" Jelas pria itu marah.

Sedangkan diluar Aruna menangis tanpa mau mengubah posisinya yang terduduk ditanah.

Hujan tiba-tiba turun dengan deras––hingga tangis Aruna pun tak akan terdengar di telinga Gauri.

ARUNA STORY: Feel Again [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang