Bagas sengaja hari ini tak kerja karena ingin menjaga putrinya dan memberikan perhatian lebih agar dia tidak berpikir jika ayahnya tidak peduli padanya, seperti saat ini Bagas tengah menyuapi Aruna yang awalnya tak mau makan tetapi ia paksa dan akhirnya mau.
"Ayah tumben gak kerja?" Tanya Aruna agak heran, ayahnya yang gila kerja bisa gak kerja juga.
Bagas menatap Aruna datar. "Kerja salah, gak kerja salah."
"Cuman nanya yah..." Heran Aruna.
Aruna melirik ke arah Kinan dan juga Ethan yang rupanya tak pergi berangkat ke sekolah. Mereka kenapa gak ke sekolah? Batinnya bertanya-tanya.
"Makan lagi, aaa..." Bagas menyuapi Aruna lagi.
Aruna membuka mulutnya lalu menerima suapan ayahnya lagi, seraya mengunyah gadis itu berkata. "Ayah, kenapa kayak kurang tidur?"
"Ayahmu khawatir padamu..." Sela Kinan yang membantu Bagas menjawab pertanyaan Aruna.
"Hm..." Aruna terlihat menggoda ayahnya.
"Ayah bisa perhatian juga yah? Kenapa aku baru sakit sekarang, kalau dari dulu kan pasti bisa tau gimana perhatian ayah." Tambah Aruna sebelum kembali mengunyah makanannya."Ish, kalau ngomong!" Ketus Bagas tak suka.
"Ayah tuh perhatian, kamu nya aja yang gak sadar..." Jelasnya."Kapan ayah perhatian?" Aruna berpikir-pikir lagi.
Bagas ternganga. "Oh jadi selama ini--"
Aruna cengengesan. "Hehe, iya-iya maaf..."
Pandangan Aruna beralih pada Ethan yang sepertinya tengah badmood, dia bermain ponsel dengan ekspresi kesal seperti tengah berdebat lewat WhatsApp.
"Ayah, kenapa aku bisa tiba-tiba dirumah sakit?" Aruna sama sekali tidak menyadarinya, kapan ia dibawa kerumah sakit.
"Udah deh jangan banyak tanya! Makan-makan aja!" Ketus Ethan yang jengah mendengar pertanyaan Aruna.
Aruna menatap Ethan sebal. "Lagian gue nanya nya ke Ayah yah! Bukan ke lo!"
"Tapi berisik!" Sahut Ethan.
"Yaudah kalau berisik, lo keluar aja keles!" Kesal Aruna.
"Shuttt shutt udah..." Bagas menenangkan.
"Syukur-syukur di jagain lo!" Ketus Ethan.
Bagas ternganga, tak henti-hentinya perdebatan anaknya. "Eh eh udah..."
"Gue gak minta di jagain!" Sahut Aruna sambil mengerling.
"Gak tau terimakasih!" Timpal Ethan.
"Udah!" Tegas Bagas.
Kinan melirik Aruna dan Ethan secara bergantian. Pas Ethan mabuk, Aruna khawatir banget, pas Aruna sakit, Ethan khawatir banget... Sayang yang di pendam... Batinnya terheran-heran.
Keheningan pun terjadi untuk beberapa saat sampai akhirnya Aruna berkata. "Ayah, sebenarnya kemarin aku bertemu dengan mama..."
Deg!
Bagas terdiam karena terkejut––Kinan terkejut sampai menjatuhkan pakaiannya sedangkan Ethan langsung melotot karena Aruna memberitahu ayahnya.
"Kamu..." Bagas terlihat marah.
"Kamu nyari mama kamu?! Hah?!"Aruna menggeleng. "Gak sengaja ketemu..." Lirih Aruna.
Pandangan Aruna beralih pada Ethan. "Bang Ethan juga udah, kayaknya..."
Bagas melirik Ethan dan memastikan ucapan putrinya.
Ethan dengan pasrah mengangguk.
"Kenapa mama gak ngenalin kita yah?" Tanya Aruna.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNA STORY: Feel Again [Lengkap]
Teen FictionAruna seorang anak 'broken home' yang memiliki sifat bar-bar dan semaunya. Dirinya hanya tinggal bersama ayah dan kakak laki-lakinya saja yang bernama Ethan. Mereka tak pernah memberikan perhatian lebih kepada Aruna hingga gadis itu selalu bertingka...