New Look

40 9 0
                                    

Rudy berdiri di depan Alpha yang tampak tenang duduk di meja kerjanya, tangannya memainkan layar handphone seperti sedang mengirimkan pesan, sementara itu Rudy hanya bisa diam dengan ekspresi tegang dan keringat yang membasahi wajahnya.

Tidak hanya Rudy, beberapa anak buah Rudy juga berdiri berjejeran di belakangnya dengan wajah tegang, mereka semua memikirkan sesuatu atau hal yang sama.

"Hukuman apa yang akan kami dapat?"

Mereka gagal menyelesaikan tugas yang diberikan, terlebih lagi mereka hanya ditugaskan untuk mengejar 6 remaja.

"Jadi, kau gagal Rudy?" Alpha memulai pembicaraan.

Sebelum Rudy menjawab, dia menghirup nafas dalam-dalam untuk menghilangkan ketegangannya. "Aku gagal."

Alpha terkekeh mendengar jawaban tegang Rudy. "Kau tidak perlu tegang begitu," ucapnya sambil mulai berdiri dari kursi kerjanya.

"Hanya buang-buang waktu jika anak buahku mengurusi remaja-remaja nakal, aku akan meminta bantuan yang lain saja."

Rudy yang mendengarkan perkataan Alpha merasa sangat tidak puas, baginya itu terdengar seperti Alpha yang tidak bisa mengandalkan anak buahnya hanya untuk membawa pulang para remaja nakal putus sekolah.

"Berikan aku kesempatan lagi, aku pastikan kali ini aku akan membawa mereka kembali!" Rudy meyakinkan Alpha akan keseriusannya.

Sementara itu, Alpha membalasnya dengan memberikan sebuah map coklat.

"Tugas barumu." Alpha menatap Rudy dengan tatapan tajam.

Rudy perlahan mengambil dan membuka map coklat itu, di dalamnya terdapat selembaran kertas dan juga beberapa foto-foto.

"Dari bos besar?" tanya Rudy dan Alpha menjawab hanya dengan menaikkan kedua alisnya.

"Mereka mencari gara-gara lagi, aku dengar sepertinya mereka berusaha melakukan kericuhan di wilayah Batara. Tugasmu adalah menggantikanku dalam tugas ini, kau bisa melakukan apapun semaumu, tapi untuk tugas kali ini aku tidak ingin ada kegagalan."

"Bagaimana denganmu?"

"Mengurus anak-anakku lebih penting dari pada mengerjakan tugas yang diberikan oleh si biadab itu... Apapun tugas yang dia berikan padaku, sebanyak apapun dia memberiku kekuasaan, si biadab itu tidak akan pernah bisa kembali menyentuh wilayah Lupin Family."

Mata Alpha kemudian melirik ke arah seorang wanita berambut panjang yang berdiri tidak jauh di sampingnya. "Eva."

"Siap!"

"Buatkan aku teh hitam, seperti yang biasa dibuat oleh Violet untukku."

"Siap!"

Eva membungkuk, kemudian melangkah meninggalkan ruangan.

Rudy masih membaca isi lembaran kertas itu untuk mengetahui lebih rinci tentang pekerjaannya. Perlahan Alpha mulai mendekatinya dan berhenti tepat di sampingnya.

"Apa kau tidak menyentuh anakku sama seperti yang aku katakan bukan?"

"Tidak."

Rudy menjawab dengan santai dan masih fokus untuk membaca isi kertas yang ada di tangannya, Alpha yang melihat ekspresi Rudy hanya bisa tersenyum tipis.

"Kau juga tidak membocorkan soal Rena, kan?"

Tangan Rudy meremas map coklat yang dia pegang, matanya terbelalak ketika mendengar Alpha menanyakan hal itu, perlahan dia menoleh kearah Alpha yang berdiri di sampingnya.

Alpha terkekeh melihat reaksi itu dan menepuk bahu Rudy sambil mendekatkan mulutnya ke telinga Rudy. "Kau membocorkannya?"

Rudy tersenyum sinis. "Entah, aku tidak ingat. Bahkan menyebut namanya saja aku tidak berani." Rudy kembali fokus pada lembaran kertas di tangannya.

RUN AWAY : TeenagersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang