ఇ ◝‿◜ ఇ
Happy Reading
ఇ ◝‿◜ ఇ
"Foto itu ...." Ace menghentikan kalimatnya sejenak. "Foto saat dia dibuang sama orang tua kandungnya ke jalanan," ucapnya lirih. Hanya ia yang tahu.
Mereka terkejut mendengarnya. Seorang Keenan mempunyai masa lalu yang cukup kelam. Mereka tidak menyangka hal itu.
Keenan tidak tahu harus bagaimana, padahal ia sudah mengubur masa lalunya dari pikiran dan hatinya. Namun sepertinya Tuhan ingin terus mengujinya untuk mengingat kejadian itu. Rasa sakitnya sudah tertanam dalam dirinya saat umurnya sepuluh tahun.
Rio berpikir sejenak. "Berarti wartawan tadi permainannya. Karena kita tidak mengatakan apa pun ke media, dia ngebongkar rahasia Keenan?" gumamnya. Jika itu benar, ia sangat merasa bersalah kepada Keenan.
"Seharusnya gue sadar kalau itu bagian dari permainannya." Aludra menyesali dirinya sendiri. Lagi-lagi mereka terlena dengan permainan orang itu.
"Nan, gue minta maaf. Kalau gue tahu ini bakal terjadi, gue bakal kasih tahu semuanya ke media," ucap Rio. Ia mengacak-ngacak rambutnya, "Kenapa orang itu gak bongkar aja rahasia gue? Kan gue yang terlibat insiden itu," keluhnya menyalahkan dirinya.
"Gue juga mau minta maaf ke lo, Nan. Gue gak tahu kalau itu permainannya," ucap Aludra lirih. Jika tahu seperti ini, lebih baik ia memberitahu kepada media. Tidak peduli jika mamanya tahu atau tidak, yang terpenting rahasia temannya tidak terbongkar.
Keenan sudah merasa lebih tenang sekarang. Ia mendengar ucapan permintaan maaf dari Aludra dan Rio. Dibandingkan mereka, Keenan lebih merasa marah kepada orang yang bermain-main dengan rahasianya.
Keenan melepaskan pelukan dari Ace dan menyeka air matanya, "Gue gak salahin kalian. Bukan salah kalian, jadi gak perlu minta maaf," ucapnya tersenyum tipis.
Mereka berdua pun ikut tersenyum mendengarnya. Walaupun Keenan tidak menyalahkan mereka berdua, tetapi mereka tetap merasa bersalah kepada dirinya sendiri.
"Gak mungkin kan foto ini cuma dikasih ke kita?" tanya Kai. "Kejadian Aludra kemarin diperhatikan oleh seluruh murid. Itu tujuannya, membongkar rahasia kita ke publik," tambahnya.
"Itu artinya orang ini akan menyebarkannya ke seluruh sekolah?" tebak Aludra disambut anggukan Kai.
"Kita harus cari foto itu di sekitar sekolah. Gue ke mading, Kai ke kelas 12, Rio ke kelas 11, Keenan ke kelas 10, Aludra ke kantin. Kita kumpul lagi di depan sekolah jam delapan," perintah Ace.
Mereka mengangguk setuju dan segera keluar dari perpustakaan. Namun Aludra hanya terdiam di meja resepsionis. Melihat daftar peminjam buku yang dirujuk oleh orang itu lalu dipotretnya. Sekitar ada 26 siswa yang meminjam buku tersebut, termasuk Ace.
Ia yakin bahwa orang itu juga meminjam buku tersebut, mengingat bahwa kemarin mereka memecahkan sandi Caesar. Berarti orang ini sangat menyukai pelajaran matematika.
Aludra terdiam sejenak. Rasanya tidak mungkin jika orang ini menaruhnya di majalah dinding atau kelas. Itu membutuhkan waktu yang lama untuk menaruhnya. Ia jadi teringat perkataan Dara dan Atha.
Coba deh lo buka grup angkatan, mereka lagi–
Grup angkatan pasti heboh. Tim sekolah yang tiba-tiba dibentuk tanpa landasan apapun.
Aludra menjentikkan jarinya, ya benar grup angkatan. Itu hanya memerlukan waktu sekejap untuk menyebarkannya. Untung ia belum bertindak sampai ke ruang guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cassiopeia ✔️
Детектив / ТриллерCassiopeia kedatangan anggota baru? Cassiopeia merupakan tim detektif rahasia yang didirikan oleh kepala sekolah itu sendiri karena adanya kejadian masa lalu. Dan untuk pertama kalinya, Cassiopeia kedatangan anggota perempuan di dalam tim tersebut...