----------------
Hotel Oberoi Room 3228
Northenville
20.00
Gilbert keluar dari kamar dan menuju balkon hotel, mencari sumber suara itu dan mencari Kory, namun ia tidak melihat siapa pun.
“Oh apa dia sedang keluar?” Celetuk Gilbert sambil melihat-lihat sekitaran balkon.
Sementara itu, di kamar sebelah.
Kory dan Rania berhasil melompat balik ke kamar Rania melalui balkon dan sekarang mereka masuk di dalam kamar bersama Devan.
Devan bingung dengan apa yang terjadi.
“Eh… ada apa ya…? Kenapa ada Kory…?” Tanya Devan yang masih telanjang, duduk di ranjangnya, hanya mengenakan selimut. Ia pun bangun dan rebahannya.
Wajah Kory merah setengah mati, ia baru tahu ternyata om om yang ia panggil daddy, yang baru saja berhubungan dengannya itu adalah ayah dari Devan.Dan kini ia hanya mengenakan kaos tanpa bra, serta hanya mengenakan panty. Paha dan pantatnya yang mulus pun terekspos. Ia salah tingkah dan bingung harus bagaimana. Ia pun duduk di sofa, mengambil bantal dan menutupi area selangkangannya, ia menggigit-gigit bibirnya sendiri karena bingung.
“Kory, kenapa kamu malah ikut lompat kemari…?” Tanya Rania.
“Kan kamunya tadi lompat kesini…? Ya aku ikut.”
Rania mengusap dahinya, dan menggelengkan kepalanya.
Kory bersandar dan menyilangkan kakinya, ia tidak peduli lagi Devan melihat paha dan pantatnya yang mulus, lalu menyilangkan tangannya.
“Jadi benar kan…? Kamu check in sama om-om…?” Ucap Rania.
“Iya sih…!”
“Kenapa…? Kamu masih perlu uang…? Apa kurang bantuan Devan padamu…?”
“Ah berisik…! Suka ngatur-ngatur…!” Ucap Kory dengan wajah jutek.
Rania yang kesal pun maju ke sofa tempat Kory duduk, mengangkat tangannya, bermaksud menampar Kory.
“Aaahhh…!”
Kory refleks memejamkan matanya dan berusaha menangkis.
Namun tidak terjadi tamparan dan Kory membuka matanya.
“Devan?” Ucap Rania.
Devan menangkap tangan Rania berusaha mencegah tamparan itu.
“Cukup Rania, jangan terbawa emosi… pikirkan alasan kamu sebelumnya yang berusaha menolong Kory.” Ucap Devan.
Rania yang terkejut Devan membela Kory, terdiam dan nampak kecewa.
“Ah…!” Ucap Rania seraya mengenyahkan tangan Devan yang meremas pergelangan tangannya.
Rania pun mundur dan mengenakan pakaiannya lagi dengan terburu-buru.
“Oke, have fun saja, Kory, terserah dengan apa yang kamu lakukan.” Ucap Rania dengan nada kesal, mengambil tasnya dan bergegas menuju pintu kamar hotel ini.
“Mau kemana Rania? Mau pulang…?” Tanya Devan.
“Terserah kalian…!”
Rania pun berjalan keluar menuju lorong, dan ia bertabrakan dengan seseorang yang juga baru keluar dari kamar sebelah, hanya mengenakan piyama handuk.
Brukk…!
“Ouchh…!” Ucap Rania.
Mereka hanya bertabrakan tidak terlalu keras dan Rania tidak terjatuh, hanya terpental sedikit.
Sosok itu adalah Gilbert.
Tiba-tiba Devan pun keluar kamar karena berusaha mengejar Rania.
“Rania...!” Panggil Devan.
Terkejut mendengar suara yang ia kenali, secepat kilat Gilbert balik badan dan masuk kamar, serta segera menutup pintu. Devan hanya melihat punggung Gilbert masuk kamar, tanpa melihat wajahnya.
Di dalam kamarnya, Gilbert yang terkejut segera masuk ke kamar dan mendapati Kory sudah ada di kamar lagi, duduk manis di ranjang sambil memainkan HPnya.
“Hei… darimana kamu tadi?” Tanya Gilbert dengan heran.
“Aku dari toilet daddy…”
“Oh… aku tidak memperhatikan…”
Gilbert terdiam sambil memperhatikan Kory, memikirkan sesuatu.
“Kamu… kuliah di mana tadi?”
“Aku di Interstate daddy… kenapa?”
“Jurusan apa?”
“Bisnis.”
“Oh… kamu… kenal yang namanya Vero?”
“Vero? Iya kenal daddy… kakak kelasku, sekarang jadi asdos…”
Gilbert kembali terdiam dan memikirkan situasinya lagi.
“Kita sudahi saja dulu sekarang.”
“Oh… daddy mau udahan?”
“Ya, kamu segera pakai pakaianmu, ini bayaranmu.” Ucap Gilbert sambil memberikan segepok uang dari dompetnya.
Kory segera menerimanya dan menghitungnya.
“Kok 20 juta daddy? Aku short time kan 15, tadi daddy janji nambah 10 juta, jadi total 25 kan…?”
“Oke… tunggu saja di café bawah, nanti saya ambil cash di ATM dulu…”
“Oh baik daddy… berarti aku turun dulu?”
“Iya kamu ke bawah dulu, saya menyusul.”
Kory pun keluar kamar dan melihat kamar sebelah, kamar Devan dan Rania yang sudah tertutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEX and The City 2
RomanceSeason 2 dari SATC 1 yang telah mencapai 200 parts. Ini adalah story lanjutan petualangan cinta, seks dan kehidupan Julia, Vero, Nadine, Louise, Rania, Devan, Alexa, Lucas, Andrew, Takizawa, Thomas, Trevor dan karakter lainnya yang sukses menembus 1...