51

57 6 0
                                    

Pemilihan ketua osis sesi kedua akan dimulai sekarang. Karena kandidat nomor satu dan nomor dua —Zayn dan Nira mendapatkan suara seri. Jangan tanya tentang Nia, ia sudah tereleminasi karena hanya beberapa siswa yang memilihnya.

Kandidat nomor satu
Zayn dan Fakhri

Visi : Membuat SMA SKYGA lebih diminati banyak orang.
Misi : Mengadakan festival umum, tidak hanya untuk siswa SMA SKYGA.

Simpel memang, namun terlihat sangat mengasikan.

Kandidat nomor dua
Nira dan Aurora

Visi : Menjadikan SMA SKYGA sekolah yang menjadi acuan untuk sekolah lain serta membuat nama SMA SKYGA menjadi lebih baik.
Misi : Mengadakan acara yang menguntungkan murid namun juga tidak merugikan guru. Penasaran dengan acaranya bukan? Makanya jangan lupa pilih nomor dua.

Siswa yang memiliki rasa penasaran tinggi tentu saja akan memilih kandidat nomor dua. 

"Gais gais kalian pilih nomor berapa?"

"Gua sih nomor..."

"KAN, SAMA GUA JUGA!"

"Gua milih nomor satu sih, soalnya kalo bang Zayn jadi ketua osis pasti kece. Dia juga bakal banyak ngomong,  bah suaranya candu banget." Siswi ini berseru senang membayangkan suara Zayn.

"Kalo gua sih nomor dua, Aurora Reese tetap di hati."

"Bener, apalagi gua penasaran acara apa yang bakal mereka adain nanti."

Heboh para siswa dan siswi yang sudah menentukan pilihannya.

"Kalian inget ya, jangan milih gue." Ingat Aurora pada teman sekelasnya.

"Tenang, kita gak bakal milih lu kok, jangan kepedeean deh jadi orang. Kita mah milih Nira, iya gak manteman-ku yang tercinta tapi tidak melebihi cinta-ku pada ayang mbeb Carla," Carla tertawa pelan mendengar penuturan Lion. Ia masih malu meskipun sudah terbiasa.

Aurora menatap sinis Lion. "Gue baru tau ada manusia otaknya di dengkul kayak lu," cerca Aurora.

"Gak baik Ra menghina diri sendiri," balas Lion pura-pura tersenyum tabah. Aurora mendelikan matanya, julid.

"Ra, gak bisa ngasih bocoran dikit apa acara apa yang bakal lu sama kak Nira adain kalo jadi kepilih jadi ketos and waketos?" Tanya salah satu siswi.

"Hmmm, enggak. Rahasia. Bisa ditabok kak Nira gue kalo sampe ngasih tau kalian." Jawab Aurora.

"Kelas 10 11 12 IPA 3 dipersilahkan ke ruang aula." Kata salah satu guru lewat speaker pengumuman yang berada di tiap kelas.

"Ya, silahkan kalian keluar. Untuk Ara dan Fakhri jangan bertengkar ya kalau salah satu dari kalian tidak terpilih," ucap sang guru.

"Tenang aja pak, mereka mah gak bakal berantem soalnya yang satu bucin akut tapi diem-diem." Lion yang menjawab.

Aurora dan Fakhri hanya tersenyum pada guru tersebut sebagai sopan santun dan berlalu keluar kelas, meninggalkan Lion yang tengah asik berbicara dengan guru tersebut.

𝐎𝐥𝐝𝐞𝐫 𝐌𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang