Anak anak yang hilang bagian ke 4
Akhirnya aku terbangun di puskesmas rawat inap, pedih sekali dari anusku.
Aku dirawat dua hari disana. Dikasih obat salep.
Ayahku menangis disamping tempat tidurku yg kiri
Adekku menangis disamping tempat tidurku yg kanan.Aku menangis dan menatap kosong plafond. Ya Tuhan apakah aku sanggup bertahan kataku sambil menangis.
Polisi datang ke puskesmas dan menanyai aku, ayahku dan Adekku.
Rupanya dokter puskesmas curiga ada kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan sexual serta kekerasan kepada anak dibawah umur.
Dan melaporkan ke polisi.
Polisi menginterogasi kami menanyakan pertanyaan berulang yg intinya polisi curiga aku korban pemerkosaan.
Karena bukti bukti visum membuktikan ada luka akibat senjata tumpul di anusku.
Namun aku mengelak menyatakan yg sebenarnya, karena aku takut. Jika ayahku ditahan, siapa yg kasih makan kami, yaitu aku dan adikku Dion.
Kami gak ada keluarga dan saudara dan belum bisa cari uang.
Ayah dan Dion juga tutup mulut, akhinya Karena kurang bukti kami dilepaskan.
Polisi berpesan jika ada apa2 lapor dan gak usah takut kata polisi kepada ku
Butuh waktu sebulan aku benar benar sembuh.aku jadi kaya zombie, mata ku kosong, Gak ada senyum dan ceria dihatiku.
Aku hanya berharap cepat cepat mati.
Polisi selama 6 bulan sering mampir ke rumahku, mereka mengecek apakah ada yg mencurigakan.
Namun karena gak ada bukti akhirnya keluarga kami tidak diawasi lagi
Ya syukur nya om Erick jadi gak pernah berani datang ke rumah.
Akhirnya setelah 2 bulan aku pulih, cuman aku jadi anak yg pendiam dan gak mau bergaul serta minder. Aku melanjutkan sekolah ku.
Adapun adikku Dion hanya belajar dirumah Karena ayahku gak mampu menyekolahkan dua anak.
Katanya nanti setelah aku kerja aku yg biayai sekolah adikku Dion.
Ya uang ayahku hanya habis di meja judi minum mabokan dan main cewek bayaran.
Akhirnya aku kelas dua SMA ya umurku pas 17 tahun. Aku jadi pemuda yg cukup tampan disekolah ku, cuman sombong kata kawan kawan ku.
Ya karena aku tidak mau bergaul sama siapapun. Jadi mereka menuduhku sombong.
Dikelasku ada anak pindahan namanya Hafiz dia keturunan Arab, wajahnya ganteng putih tinggi besar matanya tajam rambut agak ikal.
Ntah kenapa jantungku berdetak lebih kencang Jika melihat dirinya. Kok aku seperti melihat wanita yg melihat cowok ganteng ya kataku dalam hati.
Hafiz kayanya tau aku diam diam melihat nya dia tersenyum kepadaku, aku gelagapan malu dan salah tingkah, oh Tuhan mau ditarik kemana mukaku.
Apalagi Hafiz ini rupanya anak tunggal dan keluarganya kaya raya, dia yg memperkenalkan dirinya hafiz katanya sambil mengarahkan tangan kanannya serta sambil tersenyum.
Aku juga menjabat tangan nya dan memperkenalkan diriku, Leo kataku. Sambil tersipu malu, ya aku gak berani menatap wajah Hafiz. Ya Tuhan aku bahagia sekali.
Aku jadi berharap dan berangan angan seandainya diriku seorang wanita mungkin Hafiz mau jadi pacarku.
Ya karena kutau dia cowok normal, dan Hafiz punya pacar cewek paling cantik dikelas namun angkuh bernama cindy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak anak yang hilang
Ficción Generalmengenai kisah seorang anak yang sering mendapatkan kekerasan di dalam hidupnya namun begitu dia tidak pernah menyerah tertarik membaca perjalanan kisahnya selamat membaca oh ya, bagi homophobic disarankan tidak membaca kisah ini