Bunny doll•RenJaem

yesa

"Kaka!"

Renjun menatap Jaemin lalu beralih pada wanita didepannya.

"eh aku duluan ya"

"eh! Ini siapa?"

Renjun menatap Jaemin sekejap lalu menjawab pertanyaan wanita tadi.

"ah adek"

"oalah, halo! kenalin aku Yesa!"

"um? nanaa"

"nana? lucu banget adek lo Jun"

"haha iya, gue duluan ya, dadah!"

"dah! nanti malem jadi ya!"

Renjun menggandeng tangan Jaemin menjauh dari tempat wanita tadi, memasuki mobil dan menuju ke apartemen Renjun.

"kaa itu siapa?!"

"hm? teman"

"teman? TAPI PELUK KAKAA"

Renjun meringis mendengar teriakan Jaemin, melihat si manis yang cemberut Renjun terkekeh kecil mencubit pipi Jaemin.

"cuma teman na, memang kenapa? Kau cemburu?"

"tidak, nana tidak cemburu!"

Jaemin bersandar pada kursi mobil, menatap keluar jendela dengan bibir mencebik dan gumam tak jelas dari mulutnya.

"nana nana itu teman Kaka hey"

"hum!"

Renjun tak menggubris dan kembali fokus pada jalanan.

_____

ting tong

"eh sa udah dateng, masuk dulu"

"ga usah deh langsung jalan aja"

"yaudah lo tunggu dulu gua mau pamit ke na- adek gue"

Renjun berlari kecil ke kamarnya menemui Jaemin.

"nana? Kaka pergi keluar, mungkin pulang larut, kamu tidur duluan okey?"

"um? tidak mendapat peluk kaka?"

"malam ini tidur sendiri dulu na"

Jaemin cemberut dan menggeleng keras menolak permintaan Renjun.

"na, kaka ada urusan, nana tidur sendiri dulu ya?"

"nana ga mau!"

"Kaka panggil Jeno ya?"

"mauuu"

"baiklah tunggu sebentar lagi, Kaka keluar ya?"

"uhm! dadahhh"

"dadah"

_____

"bangsat Renjun.. permainan lo enak juga"

"tentu, gue yang mainin"

"soal nana?"

"dia pacar gue, lo ga perlu khawatir soal mama papa sama nana, kita main aman"

"kasian pacar lo"

"tapi lo kenakan, ya?"

"bangsat bener juga haha"