10.

899 59 0
                                    

Pintu ruang rawat jihoon terbuka disusul kemunculan seokjin. Taehyung yang dari tadi menjaga jihoon tak pernah mengeluh sedikitpun, karena sejujurnya saat ini adalah waktu untuknya beristirahat setelah menyelesaikan tugas. Namun ada Rasa jengkel dihatinya melihat si keponakan hanya ditemani oleh dia dan mamanya.

"Ck! Parah banget" gumamnya

Taehyung bersyukur kalau jihoon hanya demam, dan sekarang kondisinya sudah membaik, meskipun masih rewel, namun bukan sesuatu yang berbahaya melihat suhu tubuhnya sudah kembali normal. Wajar jika jihoon rewel karena seumur umur dia belum pernah
dirawat. Ei, taehyung lupa jihoon baru berusia 1 tahun, lebih sedikit. Rasanya Berlebihan jika dibilang belum dirawat seumur-umur.

"Ck! Hah!"

"Kamu kenapa sih? Dari tadi begitu terus."

"Bapaknya nih anak kemana sih, Hyung?" Tanya Taehyung sambil mencubit lembut pipi jihoon

"Kerjalah, memang kamu malah nongkrong disini!"

Taehyung mendelik kesal, namun kemudian menormalkan ekspresi wajahnya ketika melihat jihoon memberenggut seperti akan menangis. Yah, wajar sajalah. Dia tidak sengaja mengencangkan cubitan dipipi keponakannya, sebagai pengalihan rasa kesal ke bapak keponakannya itu.

"Aku disini kan mau jagain jihoon. Sebagai oom yang baik dan penyayang, sudah tugas aku jagain jihoon, bukan macam bapaknya yang entah kemana."

"Halah, kamu bilang begitu karena sedang luang. Tapi ngomong ngomong kenapa kamu ngga pulang?"

"Males ah. mending disini,jagain jihoon." Taehyung mencium pipi keponakannya, namun hal itu justru membuat jihoon menangis "eh, kok si ganteng malah nangis?"

"Kamu sih! Dia udah anteng tidur malah kamu gangguin" sembur seokjin

Lelaki cantik beranak satu itu lantas memangku jihoon meskipun tampak kesulitan karena selang infusnya.

"Cup cup cup,hoonie kok nangis? Oom taehyung ganggu Bobonya hoonie, ya?"

"Minggir, taehyung. Risih tau."

"Yaelah, aku mau bujukin jihoon supaya berhenti nangis, Hyung."

"Kamu ngga liat dia tambah nangis?"

"Huh! Repot banget." Taehyung memberenggut sebal "kesel, pengen marah tapi ngga tega."

Seokjin menengok "kenapa?"

"Habis sayang banget sama anaknya seokjin Hyung."

"Oh."

"Udah, gitu aja?"

"Ya, terus gimana? Harus Jingkrak jingkrak?"

"Seokjin Hyung lama-lama nyebelin kayak namjoon Hyung. Semoga jihoon ngga kayak bapaknya," ucap taehyung memandang jihoon yang sudah tertidur "etdah! Cepet banget tidurnya, padahal tadi nangis-nangis."

"Biar cepet istirahat. Jangan nangis Mulu." Seokjin merebahkan tubuh jihoon ke ranjang dan memastikan anaknya sudah tertidur.

"Hyung."

"Hm?"

"Ada rencana tambah anak?"

Seokjin mendelik menatap taehyung "maksud kamu apa? Kamu ngga liat jihoon masih kecil?"

"Bukan gitu. Aku mau punya keponakan cewek. Kayaknya lebih lucu dari jihoon. Eh, tapi bukan berarti aku udah ngga sayang atau bosen sama jihoon, sampai kapanpun aku sayang kok sama jihoon. Meskipun bapaknya nyebelin."

"Daripada nunggu adik jihoon yang lahir yang entah kapan, mending kamu yang buat, kasih mama cucu baru."

Taehyung mendongak menatap kakak iparnya "buat anaknya pake apa?"

My loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang