Hurting

2.6K 260 158
                                    

*Lampu tanda kenakan sabuk pengaman masih menyala ya, angst nya masih lanjut beberapa chapter lagi.

Bagi yang mau nyariin aku buat ngajakin berantem atau neror, dipersilahkan ya, aku tinggalnya di lubuk hati Seokjin yang paling dalam, saking dalamnya sampe tenggelam ga berbekas 🙃

Okeh, ntar aku minta tolong dr. Strange, mungkin entah di Unniverse yang mana aku bisa tinggal sama Seokjin, siapa tau eomma Kim butuh art, eehhh 😌

Dr pd aku disini ngomong ga jelas, mending dibaca aja ceritanya, happy ending kok, dijamin 🤞🏻🫣

*******

"Hallo"

(*suara tangis)

"Jin?"
"Jinnie are you ok?"

"Y-yoongiah.. I.. i can't breath.."

"Kamu dimana?"

"Ap-apartement."

"Aku kesana."

*******

Hampir semalaman Jungkook sama sekali tidak dapat memejamkan mata, dan pagi ini ia berangkat ke kantor lebih lambat 2 jam dari biasanya.

Ia berjalan menuju ruangannya dengan perasaan tidak karuan, baru kemarin ia berhasil membujuk Seokjin agar mau berangkat bersamanya, tapi sekarang semuanya bagaikan mimpi.

Mungkin selama ini aku hanya bermimpi, mungkin Seokjin memang tidak pernah menjadi milikku, mungkin semua ini hanya fatamorgana...

Ia tersenyum dan balas menyapa pak Bang yang terburu buru meletakkan gelas kopinya kembali ke atas meja.

Jungkook merasa dadanya bertambah sesak, ia bisa mengingat dengan jelas wajah Seokjin yang mengatakan kopi di pantry mereka tidak enak hingga ngotot untuk membelikan dan membawa kopi untuk mereka bertiga setiap pagi.

Tapi hari ini kopi dari kedai kopi cepat saji tersebut tidak tersedia di mejanya, tentu saja, karena laki laki bermata coklat almond dengan bibir plump sewarna cherry itu tidak mungkin berada disana.

*

*

*

"Nanti malaman aku kesini lagi, aku harus pulang dulu. Kamu ga apa apa kan?"

Seokjin mengangguk.

"Ok, kalau gimana gimana telpon ya."

Seokjin melambaikan tangannya, tersenyum pada Yoongi yang keluar dan menutup pintu.

Apa yang harus ia lakukan sekarang? Ia tidak tahu harus melakukan apa. Biasanya jam segini ia masih berada di kantor bersama Jungkook.
Apa laki laki itu juga merindukannya? Apa laki laki itu merasa kehilangan karena ia tidak berada di sampingnya?

*

*

*

The Guy I Slept With - KookjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang