Lied

2.9K 267 164
                                    

"Jin."

Jungkook menekan bel sambil mengetuk pintu apartemen Seokjin berulang kali.

"Jinnie."
Panggilnya putus asa, Seokjin telah memblokir telpon dan pesannya.
Apakah Seokjin ada di dalam? Atau ia memilih pulang kerumahnya?

Ia mencoba menekan password, mencoba keberuntungannya, karena tidak mungkin Seokjin belum merubah passwordnya bukan?

Tapi pintu apartemen tersebut terbuka,
Dia belum merubahnya?

Dadanya menghangat, Apa Seokjin tidak ingin merubahnya? Apa-
Ia menggelengkan kepalanya, tidak mungkin Seokjin masih menyukainya setelah semua perlakuan kasarnya.

"Jinnie?"
Jungkook melangkah kedalam, merasa tidak enak karena ia masuk tanpa ijin, tapi keinginan untuk bertemu laki laki itu mengalahkan rasa tidak enaknya.

Tapi seperti dugaannya apartemen itu kosong, laki laki itu pasti memilih untuk pulang kerumahnya, untuk apa ia kembali ke apartemen jika ia benar benar berniat untuk menghindarinya?

Jungkook melirik ke arah jam, dan sekarang telah lewat tengah malam,
Apa kata om dan tante Kim jika ia mencarinya jam segini?
Dan Jungkook merasa sangat malu pada mereka karena sudah terlalu ceroboh dalam bekerja, ia bahkan menyalahkan dan menyakiti hati anak kesayangan mereka.

*

*

*

Seokjin POV

Om Jeon memintaku datang ke kantor besok untuk menemuinya, haruskah aku datang?
Perasaanku sedang tidak karuan dan aku tidak ingin bertemu dengan Koobun, hatiku masih sakit.

Tapi bagaimana keadaannya? Bagaimana kalau lukanya parah? Dia terluka karena aku..

Dan sebenarnya aku juga sangat merindukannya.

Sudahlah, lagi pula kak Jimin pasti sudah mengurusnya dengan baik.

Aku tidak menyangka kak Jimin tega membohongiku.
Tapi aku juga tidak bisa membencinya karena aku juga merasa bersalah, ia pasti merasa aku merebut Koobun darinya.

Tapi cinta memang tidak bisa dipaksa bukan?

Aku tidak tahu harus bagaimana, tapi aku tahu aku tidak akan pernah siap jika Koobun ternyata balas mencintai kak Jimin.
Aku pasti hancur melihat orang yang kucintai bermesraan dengan orang lain di depanku, apalagi dengan orang yang dekat denganku.

Walaupun mungkin perasaan cinta ini lama lama akan hilang, tapi bagaimanapun kami pernah saling mencintai bukan? Bagaimana rasanya setiap hari melihat mereka bersama?
(🥲)

Mungkin bermain kriket bersama pelayan Pangeran William bukan ide buruk.

*******

"Permisi pak, bapak mau makan keluar atau?"

Jungkook menatap pak Bang sekilas,
"Aku lagi ga pengen makan, pak Bang ga papa kalau mau istirahat."

"Oh, baik pak.."

Jungkook melihat pak Bang yang tidak juga keluar dari ruangannya dan tampak mematung, terlihat berpikir.

The Guy I Slept With - KookjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang