Author POV
Hari terus berlalu seperti biasanya. Bekerja, Meeting, Pertemuan dengan klien dan tentunya pergi menemui Jennie. Tidak ada yang spesial bagi Lisa terlebih ketika wanita itu merengek dibalik telepon berkata jika ia sedang malas mengemudi. Ayolah, Lisa seorang pemilik sebuah perusahaan yang terbilang cukup besar bukan seorang supir pribadi Jennie yang tidak dibayar."Irene, tolong urus berkasku. Aku harus pergi ke bandara untuk menjemput seseorang." Lisa berbicara dibalik telepon kantor lalu mematikannya setelah ia menyelesaikan perkataannya tanpa mendengar jawaban dari lawan bicaranya.
Semalam ketika ia berada di rumah Jennie, ibunya meneleponnya beberapa kali mengabarkan jika ayahnya baru saja mengirim seseorang untuk membantu permasalahan perusahaan. Lisa tidak bisa menolak permintaan sang ayah apapun alasannya karena ini semua demi kelanjutan perusahaan warisan keluarga mereka.
Saat berjalan menuju area parkir, ponsel Lisa berdering berkali-kali tanda jika seseorang berusaha menghubunginya. Lisa menghiraukan, ia tau siapa pelaku disana. Tentu saja Jennie karena sore ini dia juga memiliki janji dengan wanita itu untuk menginap lagi di rumahnya. Bahkan Lisa sudah berkata jika ia akan datang terlambat. Tapi mau bagaimana lagi. Jennie tetaplah Jennie.
"Sialan kau Lisa!"
Disana Jennie berdecak kesal menggenggam erat ponsel di tangannya.
"Beraninya bocah itu mengabaikan panggilanku." geramnya.
Ia berjalan mondar-mandir memikirkan apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Menyusul Lisa? Jennie sedang malas melakukannya. Mau tak mau ia harus menunggu sampai petang, sesuai dengan apa yang Lisa katakan jika ia datang terlambat mungkin sampai pukul tujuh malam nanti.
Sialnya sekarang masih menunjukkan pukul empat yang artinya butuh tiga jam lagi untuk menunggu Lisa datang. Tidak mungkin, Jennie tidak mungkin sesabar itu. "What the Fuck Lisa! Jika yang aku tunggu bukan kau, aku tidak akan mungkin melakukan ini!"
Jennie marah meraih mantel coklatnya meninggalkan rumah begitu saja tidak peduli jika si bodoh Lisa itu mendatanginya nanti. Bahkan ia tak sempat mengganti make up kantornya yang masih menempel. Lagipula ia hanya pergi ke rumah Chahee bukan ke acara jamuan besar-besaran.
Tidak jauh gadis itu berkendara karena memang hanya membutuhkan waktu tujuh menit saja untuk sampai ke tujuannya, perumahan di dekat hotel bintang empat. Disana seorang wanita sedang duduk bersantai di depan teras ditemani beberapa toples makanan ringan dan secangkir minuman hangat.
"Chahee aku ingin kau membantuku." katanya sesudah turun dari kursi kemudinya berjalan menghampiri wanita itu dengan raut wajah penuh amarah.
****
Mobil Lisa berhenti di area penjemputan di bandara penerbangan internasional. Suasana sore terlihat begitu ramai dan sibuk dikarenakan padatnya aktivitas pengunjung domestik maupun luar negeri yang ingin menghabiskan libur musim panas yang hampir tiba ini di Korea. Terkadang Lisa berpikir kapan ia bisa bersantai dan berlibur lagi seperti mereka tanpa memikirkan beban sedikitpun.
"Lisa! Bagaimana kabarmu, huh?" seseorang menghampirinya tatkala ia menurunkan kaca mobilnya. Lamunannya terbuyar seketika.
"Ahh, dasar! Kau mengejutkanku. Well, kabarku baik. Apa penerbanganmu menyenangkan?"
"Sure! Karena di sepanjang perjalanan aku memikirkan jika kita akan bertemu. Itu menyenangkan kau tau?" wanita itu berkata mencondongkan wajahnya dengan kedua tangan yang ia sanggah di celah pintu mobil dengan kaca yang sepenuhnya terbuka.
"Iyyuh~ Kau berlebihan dan semua terdengar sangat menjijikkan."
"Yayaya. Sejujurnya memang begitu, bodoh. Ayolah turun dan angkat koperku. Aku sudah sangat mengantuk." lanjutnya berjalan memutari mobil Lisa meninggalkan kopernya di samping pintu kemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE JERK of HYPER
Fanfiction"Sebenarnya siapa yang hypersexual disini? Kau atau aku?" "Kita berdua." THE JERK of HYPER Can you control yourself? ⚠️18+ Area⚠️